Langkah Baru

1.5K 51 0
                                    

I wanna grow old with you

I wanna die lying in your arms

I wanna grow old with you

I wanna be looking in your eyes

I wanna be there for you, sharing everything you do

I wanna grow old with you.

-Westlife-

Selesai mandi tampak mulai segar badan Rama. Dirinya tidak langsung tidur namun merenung dengan segala kebimbangan di hati. Memikirkan keinginannya untuk memiliki Risa secara utuh dan tida mau melihat pacarnya jalan dengan orang lain .
Sejak pertama dekat dengan Risa, dirinya tidak berfikir tentang cowok yang sedang dekat dengan Risa. Dirinya fokus dengan hubungannya.
Tapi tanpa diduga, semua rahasia yang Risa tutupi akhirnya terbuka dengan sendirinya tanpa sepengetahuan Risa sendiri.

"Kalau gue terus gini, gue akan kehilangan dia. Kalau gue nikahin dia habis lulusan besok akan terlalu cepat dan dikiranya gue bikin dia hamil" gerutuk Rama.
Semenjak tahu tentang kedekatan Risa dan cowok itu pun Rama sibuk mencari kegiatan yang membuatnya lupa dengan perihal itu. Disamping itu Rama terus berusaha mencari celah untuk menyakinkan Risa agar tetap dengan dirinya.

Malam berjalan dengan cepat, entah pukul berapa Rama tertidur, dirinya tertidur di kursi belajarnya. Segala beban yang Rama rasakan benar-benar membuat dirinya tidak fokus dalam berbagai hal.

Paginya Rama bersiap-siap untuk sekolah. Dilihatnya jam tangan merk Rolex limited edition yang kemarin di berikan oleh Handar. Terlihat kesan elegan dan mewah. Masih pukul 06.00, biasanya Rama langsung berangkat dan menjemput Risa namun kali ini tidak. Rama masih santai-santai di teras rumah sambil membersihkan sepatu yang akan dipakainya.

"Tumben belum berangkat?" Terlihat kak Tia bersiap-siap untuk berangkat kerja.
"Bentaran lah, lagi mager gue. Lu ngapain pagi-pagi udah berangkat gini?"
"Mau ngambil barang di kota jadinya berangkat pagi. Eh lu ujian kapan?"
"Besok senin"
"Belajar lah, gak main Mulu. Katanya mau kuliah ke luar negri"
"Iya-iya, lagian berkas-berkasnya udah gue serahin ke univ nya . Tinggal tunggu lolos apa enggaknya, pengumuman besok jumat"
"Jadi ngambil di mana?"
"Singapura"
"Semoga lolos sama keterima. Beasiswa kan?"
"Iya, full kagak bayar . Malah guenya yang dapet duit"
"Lumayan, bandel boleh tapi prestasi yang bagus"
"Iya-iya, sana berangkat. Gue juga mau berangkat"

Percakapan singkat antara adik dan kakak sepupu. Tidak pernah jauh dari perihal sekolah. Keinginan kakaknya itu untuk Rama bisa kuliah di luar negri memang dilaksanakan oleh Rama, apalagi dengan segudang prestasi yang Rama dapatkan selama sekolah. Bukan hal mustahil lagi kalau Rama bisa dengan mudahnya untuk masuk ke berbagai universitas atau perguruan tinggi. Disisi lain keinginan kak Tia bersebrangan dengan keinginan papanya yang mengharap Rama menjadi tentara atau polisi. Maklum saja keluarga dari papanya semua menjadi polisi dan hanya papanya yang tidak. Jadi wajar jika papanya ingin dirinya menjadi polisi. Namun sampai sekarang papanya tidak memaksakan untuk menuruti keinginan sebagai orang tua.

HP Rama berdering, saat dilihat ternyata Risa mengirimkan pesan.

-Kamu berangkat enggak?- pesan dari Risa.

Rama langsung membalasnya tanpa menunggu lama.

-Iya berangkat- jawab singkat.

Tidak sampai satu menit pesan dari Risa masuk.

( 21+) One And ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang