( 21+) One And Forever

HARI INDAH (21+)

Hari mulai sore dan langit pun mulai gelap, dua orang di balik selimut masih tertidur pulas saling berpelukan.
Suara gaduh dari luar kamar terdengar cukup keras dan sukses membangunkan Rama yang masih mengantuk, tapi tidak dengan Risa yang masih tidur.
Perlahan Rama bergerak melepas tangan Risa di pinggangnya, berjalan membuka pintu kamar.
"Lo pada ngapain sih ribut" bentak Rama.
"Sori bro, nih pada main PS" jawab Dika.
"Jangan berisik, Risa lagi tidur"
"Oke siap bos" jawab mereka serentak.
Rama langsung kembali ke kamarnya dan duduk di samping Risa yang masih tertidur.
Ruangan yang mulai sedikit gelap dan tidak satupun lampu nyala, Rama beranjak dari duduknya untuk menyalakan lampu dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Risa bergerak dan tersadar tubuh yang dia peluk saat tidur sudah tidak ada di sampingnya lagi. Meraba-raba dengan tangan dan kaki digerakkan ke sekeliling badannya namun hasilnya nihil tidak ada tanda-tanda Rama di dekatnya. Risa perlahan membuka matanya memandangi sekeliling kamar dan benar Rama tidak ada di ruangan itu.

Suara gemercik air terdengar samar-samar di balik pintu kamar mandi, Risa yang berniat masuk karena ingin buang air kecil akhirnya mengurungkan diri dan hanya berjalan kesana kemari karena tidak tahan ingin kencing. Hampir 15 menit dia menunggu seseorang keluar dari kamar mandi itu
'lama kali sih, ngapain sih di dalem kamar mandi?' gerutuk Risa.
Cklek.. Pintu kamar mandi terbuka dan keluar Rama dengan handuk yang dililitkan dipinggang.
"Kamu ngapain disitu?" melihat Risa yang berdiri mematung karena mendengar bunyi pintu terbuka yang sontak membuat kegiatan mondar-mandir terhenti.
"Hah? Gapapa, nungguin kamu keluar. Aku pinjam kamar mandinya ya, kebelet pipis. Hehehe" kata Risa sambil cengengesan menahan malu dan tanpa buang waktu lama dirinya langsung masuk ke kamar mandi.

"Udah lega?" tanya Rama ketika Risa keluar dari kamar mandi.
"Huh, udah lega banget"
"Kenapa gak masuk aja tadi, kan toilet sama showernya beda tempat"
"Gak mau, malu"
"Kenapa malu, hahah"
"Make nanya lagi kamu tuh"
"Keluar yuk mumpung belum malem"
"Kemana?"
"Jalan-jalan aja"

Setelah mempersiapkan diri masing-masing, Risa dandan ala kadarnya karena rambut yang berantakan akibat tidur tadi dan Rama sibuk mencari pakaian yang pas dipakai untuknya. Mereka pun keluar kamar bersamaan. "Kami mau keluar dulu, kalian kalo mau balik jangan lupa beresin semua kekacauan yang kalian ciptain. Dan inget cctv ada banyak. Awas kalo pada macem-macem" pesan Rama yang di respon dengan acungan jempol.

"Ayo pergi" ajak Rama
"Kita mau kemana?"
"Enaknya kemana?"
"Terserah aja deh"
'cewek ditanya sukanya terserah mulu' batin Rama.
"Kamu udah beli barang-barang buat berangkat belum?"
"Belum"
"Sekalian beli hari ini ya"
"Aku gak ada uang"
"On me"
"Ngerepotin kamu jadinya"
"Ssssttt.... Gak usah mikirin uang. Aku yang ajak kan"
"Iya deh, nurut aja"
Percakapan singkat saat berada di lift menuju parkiran yang ada di lantai paling bawah.

Ketika Rama mau membuka pintu mobil untuk Risa.
"Mobilnya tumben kotor" celetuk Risa
"Belum sempet nyuci, kamu mau nyuciin?"
"Enggak ah, mobil mahal nanti kucuci jadi lecet-lecet"
"Ya gak bakalan lah emang pake apa kamu nyucinya"
"Sikat WC hahahahah"
"Itu namanya ngerusak secara perlahan sayang"
"Hehehe bercanda"
"Cepet masuk nanti ada yang ngeliatin" bukan karena takut menjadi tontonan orang lewat namun hawa panas yang ada di parkiran membuat Rama tidak nyaman.
"Iya iya sabar" Risa sambil tertawa

Di perjalanan mereka bernyanyi dan tertawa saling meledek satu sama lain. Terasa hangat suasana di dalam mobil, Rama akhirnya bisa tertawa kembali.

"Yuk udah sampe, mau turun gak? Apa mau lanjut ketawa di dalem mobil ampe jamuran?" tanya Rama sambil merapikan rambut yang acak-acak karena kelakuan Risa.
"Turun lah, masa aku disini. Kamu tega ninggalin aku di dalem mobil gini"
"Tega dong, haha. Ayo cepetan, keburu tutup mall nya"
"Baru jam 7 malem"
"Kan butuh waktu beli keperluan kamu, cewek kan suka lama milih-milih barangnya, iya kan?"
"Hehehe tau aja kamu, udah ganteng udah rapi gak usah ngaca terus"
"Hanya memastikan aja, yuk keluar"