UNGKAPAN RASA

2.1K 58 0
                                    

Semua berawal dari sebuah pertemuan

Sebuah awal kata pembuka

Yang mungkin tidak terduga

Dua insan makhluk Tuhan bercerita

Mereka sedang saling jatuh cinta

Khayalan mungkin terbang jauh dalam imajinasi

Rangkaian kata yang dipersiapkan terkadang sangat sulit diutarakan

Bukan hal mudah bukan hal sulit

Hanya perlu kemauan

Di balik kemudi mobilnya, Rama mulai fokus ke jalan raya. Namun selalu terganggu dengan deringan telepon yang menyala. Ingin rasanya mengangkat telepon tersebut lewat aplikasi mobilnya. Namun tidak memungkinkan karena telepon tersebut sangat privat untuknya.

"Ram, angkat aja. Masa itu dari tadi bunyi gak kamu angkat" ujar Risa

"Nanti aja, nanggung bentar lagi sampai" tolak Rama

"Takutnya ada hal penting"

"Memang penting, tapi lebih penting nyawa kita. Lagi di jalan ini."

"Oke deh"

Dering telepon masih terus menyala sampai akhirnya mobil sudah terparkir di depan rumah Risa.

Akhirnya Rama mengangkat telepon tersebut sambil berjalan menjauh dari Risa, berharap dia tidak mendengarkan percakapannya dengan seseorang yang dari tadi berusaha menghubungi Rama.

Risa dengan sabar menunggu di depan rumah sedangkan Rama masih sibuk dengan hp nya di ujung jalan. Ada rasa curiga di dalam diri Risa.

'apa dari orang penting di hidupnya ya ngejauhnya sampe segitunya?'

'tapi kok serius banget'

'apa ceweknya?'

'ato mantannya?'

0 menit berlalu.

Rama menghampiri Risa.

"Maaf, tadi ada urusan sebentar. Udah selesai"

"Dari siapa?"

"Temen"

"Beneran temen?" Risa mulai penasaran

"Udah sana siap-siap, gue mau numpang mandi "

"Masuk aja, kamar mandinya di ujung" Risa menunjuk ke dalam rumah

'Ram, kamu nyembunyiin sesuatu dari aku' batin Risa namun dia tidak ingin terlalu memaksa Rama untuk bercerita, mungkin sangat privasi untuk Rama.

Di sisi lain Rama sedang berfikir keras karena orang yang menghubunginya tadi adalah petinggi aparat kepolisian. Menyangkut dinas tugas untuk misi baru yang diminta oleh petinggi tersebut. Namun Rama belum mengiyakan perintah atasannya. Karena banyak sekali agenda dan terutama rahasia yang sangat Rama tutup rapat dari Risa.

Bagaimanapun Rama tidak bisa menutupi itu terus menerus sampai kapanpun jika Risa selalu berada di samping Rama saat ini.

Rama yang sedari tadi hanya diam menyenderkan tubuh ke tembok kamar mandi. Belum ada satu gayung pun membasahi tubuhnya. Pikirannya masih melayang memikirkan hal itu.

Dok dok dok...

"Rama, kamu masih di dalam"

Sunyi ... Tidak ada jawaban

"Ram!!!! Masih hidup"

Terdengar teriakan Risa untuk kedua kalinya yang berhasil membuyarkan lamunan Rama

( 21+) One And ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang