KRITIS

2.1K 70 9
                                    

Dua jam penanganan di UGD belum membuahkan hasil yang baik. Rama masih tidak sadarkan diri dan banyak permasalah yang timbul akibat kecelakaan itu.

Kondisi Rama semakin menurun dan memasuki masa kritis.

Semua dokter tampak sibuk dengan berbagai macam peralatan medis. Suster yang silih berganti membantu dan lalu lalang mengambil beberapa tambahan peralatan dan obat.

Di sebelah UGD . Di ruang administrasi, tampak terlihat seorang petugas yang berusaha menghubungi Handar yang bisa dihubungi oleh pihak rumah sakit dengan adanya bantuan informasi kontak darurat dalam dompet Rama.

"Halo, selamat siang. Dengan Rumah Sakit Medika, apakah benar ini dengan bapak Handar?"

"Ya halo, benar saya Handar, ada apa ya ?"

"Mohon maaf pak, saya ingin menginformasikan bahwa saudara Rama mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dilakukan tindakan di UGD, untuk penanganan lebih lanjut kami pihak rumah sakit membutuhkan data pribadi pasien dan wali. Serta biaya administrasi awal agar bisa dilakukan penanganan lebih lanjut secara cepat"

"Untuk pembayaran langsung tujukan ke akun bank saya saja . Semua data yang perlu saya isi. Mohon bisa di kirim via email . Karena posisi saya sedang tidak di Indonesia. Saya akan menghubungi keluarga saya di Indonesia untuk sebagai wali. Email saya handar111@gmail.com "

"Baik pak, akan saya kirimkan data-data yang perlu diisi, mohon untuk segera dikirimkan kembali"

"Baik" Handar langsung menutup saluran telepon.

Di belahan bumi sebelah Utara .

Handar yang sedang santai menikmati sore hari langsung terkejut mendengar kabar bahwa Rama mengalami kecelakaan. Tak pikir lama, Handar lalu mempersiapkan semua barang. Untung saja sekarang Handar sedang berada di Singapura karena sedang ada pekerjaan disana. Setelah mendengar kabar tersebut, Handar lalu pergi ke bandara dan berharap ada penerbangan dengan waktu yang dekat.

Setibanya di bandara, Handar langsung memesan tiket dan check in untuk bisa masuk ke pesawat. Untung saja ada penerbangan ke Indonesia sekitar 2jam lagi . Dan Handar masih punya waktu untuk itu.

Waktu terasa lambat baginya. Sampai waktu ya tiba pesawat yang akan dia gunakan telah ready untuk terbang.

'bertahlah kawan, gue akan pulang dan nemenin lo' batin Handar.

.....

Kembali ke rumah sakit.

Pendarahan di otak, tulang rusuk patah, dan bahu kiri patah. Dialami oleh Rama saat ini.

Setelah didapatkan persetujuan Handar mengenai tindakan operasi karena pendarahan yang dialami Rama sangat parah . Akhirnya operasi itu dilakukan.

Hampir 5jam operasi berlangsung.

Ketika operasi sedang berjalan 3 jam . Handar tiba di rumah sakit dan langsung mengurus semua administrasi dan langsung menuju ruang tunggu operasi.

Khawatir karena sang sahabat kembali harus berada di meja operasi.

Semua barang-barang milik Rama sudah berada di tangan Handar . Terlihat peluit yang kembar dengan yang Handar punya. "Ternyata ada gunanya benda kecil ini" ucap Handar.

Karena lelah Handar sempat tertidur dan akhirnya dibangunkan oleh seorang petugas medis.

"Maaf pak, kalau bapak ingin istirahat. Bisa saya antarkan ke ruangannya Mas Rama" kata seorang petugas dengan menepuk pundak Handar

"Engghh.. oh iya pak, terima kasih . Saya akan menunggu saja disini" ucap Handar.

"Operasinya akan segera selesai pak"

( 21+) One And ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang