Pergi I (21+)

9.9K 75 0
                                    

Jalanan macet membuat kawasan kota semakin padat dan ramai. Perjalanan pulang menuju apartemen pun menjadi lama. Rama tampak kesal dengan kemacetan itu, namun wanita disampingnya berbeda jauh. Risa sedang asik dengan mimpinya.

Rama membelai rambut Risa perlahan yang menutup wajah.
"Ini liburan kita sebelum besok kamu berangkat" ucap Rama pelan.

Setelah 3 jam perjalanan yang mereka tempuh akibat macet panjang mereka sampai di apartemen.
Rama lalu membangunkan Risa dan keluar membuka pintu serta mengambil barang-barang di bagasi.

Risa yang baru bangun tampak kebingungan melihat sekeliling.
"Kita ke rumahmu sore aja ya"
Risa hanya mengangguk dan berjalan menuju lift disusul Rama.

Sesampai di apartemen, Rama langsung menuju meja kerjanya dan membuka laptop.
"Istirahat dulu sayang" Risa mengingatkan Rama.
"Nanti aja, nanggung. Sekalian capeknya" tolak Rama.
"Mau dibikinin minuman?" Tawar Risa
"Boleh, jus mangga aja"
Risa memberi kode tangan OK lalu menuju kulkas. Sedangkan Rama, langsung sibuk menatap layar laptopnya.

30 menit berlalu, Risa tidak muncul. Rama yang penasaran langsung mencarinya di dapur.
Terlihat Risa sedang menggoreng beberapa chicken wings sembari menyanyi pelan.

"Huhh. Aman! Kirain kenapa-kenapa, ternyata lagi sibuk masak" Rama mendekatinya lalu membelai rambut Risa.
"Hehehe, iya. Aku lapar jadinya sekalian aja deh" Risa masih fokus dengan penggorengannya.

Rama memeluknya dari belakang dan meletakkan kepalanya di leher Risa.
"Kok kamu gorengnya dikit?"
"Kamu mau juga"
"Mau lah"
"Tadi katanya pesen jus aja"
"Ya gak gitu juga kali" Rama gemas dengan tingkah Risa dengan sengaja menggigit pelan telinga Risa.
"Hmmm, jangan mulai deh" gerutuk Risa.
"Mulai apa sayang" suara Rama yang melembut dan nafas yang hangat terasa di leher Risa. Membuatnya merinding dan ingin mendesah namun dia tahan.
"Aduh! Kok disikut sih. Kan sakit"
"Lepasin ih, jadi gak fokus ini. Kalau gosong gimana?"
"Buang lah, lagian itu udah matang juga kok. Diangkat sayang" komen Rama.
"Iya-iya bawel"
Risa lalu meniriskannya dan mematikan kompor. Rama dengan sigap langsung menarik badan Risa ke belakang.

"Ramaaaa!!! Lepasin" teriak Risa.
Rama langsung mencium leher Risa. Mendapat sentuhan bibir, dirinya menegang dan mendesah pelan.
Ciuman bermula di leher naik ke telinga dan perlahan Rama membalikkan badan Risa. Mereka berdua berhadapan lalu Rama menaikkan Risa ke atas meja makan.
Sentuhan bibir lembut Rama terus bermain di telinga Risa.
"Aaaahh....... Eeeemmmmm.. sayaaaang" Risa mendesah menikmatinya dan semakin erat pelukan mereka.
Namun Rama melepasnya dan langsung melumat bibir mungil Risa.
Tangan Risa mulai bergerilya meremas badan Rama. Ciuman yang lembut mereka mainkan, Risa yang semakin terangsang perlahan tangannya mulai bergerak ke celana Rama.
Membuka kancing dan resleting tanpa melepaskan tautan bibirnya.
Rama pun ternyata tidak mau kalah, salah satu tangannya turun ke bagian dada Risa. Remasan ringan dan lembut membuat Risa semakin kencang mendesah.

Celana Rama yang mulai terbuka, dengan mudahnya turun. Menyisakan celana dalam yang ketat membungkus penisnya. Semakin terasa sesak karena sudah menegang. Tangan Risa membelai lembut dan meremas perlahan, membuat Rama semakin bersemangat.

Kancing baju Risa mulai terlepas, memperlihatkan gundukan yang masih tertutup bra. Rama dengan cekatan langsung melepas kaitan bra dan dengan lihai melepas pakaian atas Risa.

Risa yang setengah telanjang sudah hanyut dalam permainan panas Rama. Bibir Rama yang menyusuri leher turun ke bawah dan melahap habis puting Risa. Mendapat perlakuan itu Risa mendesah semakin keras dan meremas kepala Rama.

15 menit Rama memainkan puting Risa dan meremas payudara itu.  Risa merasakan seperti ada sengatan listrik ditubuhnya.

"Eeeeemmmmmhhhh aaahhhhhh saaa aaaa yaaaang..... Aku keluaar.. hhmmm" Risa melenguh panjang mendapatkan orgasmenya.

( 21+) One And ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang