Dika si mulut sampah

2.8K 40 0
                                    

Cinta memang sulit dijelaskan
Seperti kita makan makanan favorit
Terasa biasa bagi orang lain
Namun nikmat bagi yang suka

Setelah makan, mereka masih sibuk menonton film sampai malam hari. Namun tidak tau siapa duluan yang tidur pada saat itu.

Cklek ..

"Kasur kagak muat apa buat tidur dua orang ini" gumam Dika yang masuk lalu melihat Rama dan Risa sedang tidur di sofa depan TV yang masih menyala.

Padahal waktu sudah pagi hari, namun mereka berdua masih tertidur, terlihat di meja ada beberapa piring kotor bekas makan malam.

Dika mengurungkan niat untuk membangunkan mereka dan langsung berjalan ke arah dapur. Membuat kopi dan menikmatinya di ruang makan.

Dika memang setiap pagi mampir di apartemen Rama sekedar ngopi atau sarapan. Siangnya dia langsung pergi untuk kerja di perusahan milik bokapnya. Dia memang punya free pass buat keluar masuk apartemen Rama. Hanya Dika yang diberi kepercayaan untuk bisa mengakses secara bebas di apartemen karena dia bisa bertanggung jawab.

Rama yang sadar ada bau aroma kopi yang memenuhi ruangan, langsung bangun dan menoleh ke rak sepatu. Sepasang sepatu milik Dika. Rama hanya tersenyum kecil. Dirinya lalu bangun dan mengecup kening Risa. Pacarnya masih sangat nyenyak tidur dan Rama tidak ingin membangunkannya.

"Heh, sendirian aja" Rama
"Weh elo bos, gua kira masih tidur. Ngagetin aja sih"
"Kebangun gara-gara bau kopi lo"
"Sory kalo keganggu"
"Santai kali. Lo mau sarapan gak? Gue yang masak"
"Serius nih? Emang ada bahannya?"
"Serius, gue masakin. Ada banyak, liat aja di kulkas"

Dika lalu berjalan ke depan kulkas lalu dibukanya kulkas itu.

"Buset dah. Kulkas segede gini ampe penuh, gak salah nih"
"Kagak lah, udah gue masak dulu. Yang simpel aja"
"Masak apa?"
"Biasa, steak sama pasta. Kayak lo gak apal aja"
"Haha, gue bantuin sini"
"Sippp gitu baru gue suka. Gak cuma ngabisin doang" sindir Rama
"Sialan lo" Dika meninju Rama
"Eh, semalem lo berdua pada ngapain Ampe tidur di depan tv gitu"
"Lo kira gue ena-ena. Gue nemenin Risa nonton film Korea. Ampe gue ketiduran, gak tau juga yang tidur duluan siapa. Hahaha"
"Gua kira ada olahraga malam"
"Hahah bacot elo. Emangnya elo tuh tiap malem gituan mulu"
"Yeeeee, normal anjing"
"Ya gak usah ngegas juga lah"

Mereka berdua tertawa bersama, hampir 1 jam mereka di dapur dan akhirnya masakan sudah siap serta minumnya.
Rama kembali ke ruang Tv, ternyata Risa masih tidur. Rama mendekat dan membangunkan Risa dengan mencium segala sisi wajah Risa. Dengan spontan Rama mencium bibir Risa dan melumatnya.
Karena ada gangguan, Risa pun bangun dan langsung menjambak rambut Rama.

"Ih, Rama ! Pagi-pagi bikin usil sih"
"Udah mau siang sayangku, bangun gih cuci muka sana terus makan. Udah aku siapin di meja makan tuh"
"Kamu masak?"
"Iya, kenapa?"
"Kok gak bangunin aku?"
"Takut gagal nanti masakanku"
"Iiihhhhh Rama ! " Risa langsung mencubit pinggang Rama.
"Sakiitttt!!!!!!" Teriak Rama
"Woy , malah pada berantem" tiba-tiba Dika muncul di balik tembok
"Kok disini? Sejak kapan?"
"Sejak tadi pagi, kalian berdua masih tidur pelukan" teriak Dika dan tertawa
Risa langsung menunduk dan mukanya merah karena malu.
"Santai aja kali Ris, udah biasa ngeliat kayak gituan. Untung masih pada pakek baju kalian. Kalau gak, gue photo masukin grup" ucap Dika yang langsung mendapat injakan kaki Rama
"Sakit bego" umpat Dika.
"Mulut lo minta cabe berapa setan?"Rama.
"Hehe ampun ampun"Dika.
"Udah ayok makan" Rama
"Bentar aku cuci muka dulu" Risa.
"Aku tunggu di meja makan ya"
"Iya" Risa langsung melesat pergi ke kamar mandi lalu mencuci muka. Lalu berjalan menuju meja makan.
"Ayo makan" ajak Rama.
"Berdoa dulu lah" potong Dika yang melihat Rama yang mulai memotong daging.
"Iya nih, belum berdoa kok main hap aja" Risa.
"Tau tuh pacar lo Ris, pukul aja"
"Lo berdua mau pada berdoa apa ngehujat gue kayak netijen"
"Hahaha" Risa dan Dika tertawa

Mereka bertiga pun sarapan dengan diselingi candaan konyol. Dika yang tukang komedi kalau lagi kumpul, cukup membuat suasana hangat dan asik.

"Oiya, gue berangkat ke kantor dulu ya, takut kena semprot yang punya perusahaan. Ris, kalo Rama pengen ena-ena tendang aja tuh burung" kata Dika dengan tertawa lalu lari pergi sebelum piring atau gelas menjadi objek untuk dilempar Rama.

"Awas ya lo, gak gue ijinin ngewe di sini" teriak Rama mengacungkan pisau makan
"Heh, mulutnya" sambar Risa
"Maaf" ucap Rama pelan
"Beres makannya kan, aku beresin dulu ini" Risa berdiri dan merapikan piring kotor bekas makan.
"Aku bantuin" Rama menawarkan bantuan
Risa tersenyum lalu mengangguk tanda setuju.

"Hari ini kita mau ngapain?"
"Di kamar aja yuk"
"Rama ih! Kotor Mulu pikirannya"
"Hehe, mau kemana?"
"Jalan-jalan"
"Agak siangan ya, aku selesain kerjaanku sebentar. Kamu mandi sama dandan dulu"
"Oke pak bos"
"Aku ke kamar dulu ya"
"Ikut"
"Yeeee sukanya buntutin terus"
Rama langsung menggendong Risa dan membawanya ke kamar. Saat menggendong Rama dengan usil menciumi wajah Risa.
"Bauk ih, belum mandi"
"Bau gini juga kamu suka kan"
"Kalau wangi sih oke, ini bau keringet" kata Risa sambil menutup hidungnya.
"Enggak ah, wangi gini kok badanku, mana yang bau?" Rama mencium bau badannya sendiri
"Hahaha, gitu aja percaya kamu tuh. Kamu tuh selalu wangi rapi stylish"
"Kan ini juga buat kamu sayang"
"Eleh eleh gombal"
"Sana mandi, katanya pengen jalan-jalan" usir Rama.
"Ih bawel kamu tuh" Risa langsung menyambar handuk yang menggantung di rak jemuran kecil di balkon.
"Yang bersih ya baby" goda Rama.
"Iiiih geli dengernya"Risa bergidik jijik
"Hahahah" Rama tertawa puas.

Kembali seperti rutinitas biasanya, Rama berkutat di depan laptop, membuka email, website dan file perusahaan. Mengecek segala sesuatu yang terjadi di perusahaan. Hampir satu jam Rama bekerja namun Risa belum kembali dari kamar mandi.
'ini anak mati apa ya?' gumam Rama

"Sayang, kamu mandi apa gali sumur sih?" Teriak Rama.
Ckleek. Pintu kamar mandi terbuka dan terlihat Risa yang sedang sibuk mengeringkan rambutnya.
"Lagi ngeringin rambut ini"
"Jangan lupa pakai vitamin kalau ngeringin rambut"
"Udah dong, pakai ini kan?" Risa menunjukkan botol vitamin rambut milik Rama.
"Pinter juga kamu"
"Kan tinggal dibaca aja"
"Udah selesai kan mandinya, gantian aku yang mandi"

"Eh eh eh, bentar" tahan Risa
"Kenapa?" Rama bingung
"Aku keluar dulu, ngeringin ya di kamar aja" Risa.
"Kan bisa disini" Rama
"Yaudah iya" sambung Rama.
Risa langsung keluar dan duduk di sofa kecil dekat tempat tidur lalu melanjutkan aktivitas yang tertunda tadi.

Akhirnya bisa update lagi, setelah hampir 3 Minggu tidak update. Gara-gara banyak kejadian yg gak diinginkan dan paling parahnya wattpad sampe gak bisa dibuka. Entah kenapa author jg gak tau. Tapi sekarang Puji Tuhan bisa di buka lagi.
Terima kasih kepada kalian yg masih pada stay dan setia membaca cerita aneh punya author yg kadang garing ini. Jangan lupa vote dan coment ya .

Ada bocoran nih .... Bakal ada sekuel dari cerita ini ....
Mau tau? Penasaran? Tunggu aja ya ... Gak akan lama kok .....

-23-

( 21+) One And ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang