ADA YANG HILANG

4.1K 203 3
                                    


Aku meminta izin cuti pada Clara untuk tidak masuk kerja, bahkan berniat untuk mengundurkan diri, karena aku tau Zee pasti akan terus mencariku, dan Clara aku yakin dia pasti tau tentang Zee, dan sekarang kecurigaanku pada Clara soal hubungannya dengan Jo pasti benar, mereka berpacaran, dan itu berarti Clara juga seorang lesbian.

Ponselku terus berbunyi dari semalam, banyak telepon, chat, dan sms dari Zee, namun tak ada satupun yang kujawab. Aku tau Zee pasti merasa bersalah padaku, tapi aku ingin sendiri, aku masih merasa kecewa padanya, dan mungkin aku akan segera menjauh darinya, memulai kembali hidupku. Aku bersyukur karena aku belum masuk dunia terlarang Zee.

Zee terlalu baik padaku, tapi aku tetap tidak bisa menerima keadaan bahwa Zee adalah seorang pecinta sesama jenis. Zee dan Clara sudah bersekongkol untuk memperdayaiku, aku harus menjauhi mereka. Akan kucari pekerjaan yang lebih baik dan tidak ada hubungannya dengan mereka sama sekali.

Sekitar jam 10 pagi kudengar pintu rumahku diketuk. Ini hari minggu dan Lando ada dirumah. Kuminta Lando untuk membuka pintu, dan kuberikan dia pesan bahwa jika ada Zee jangan bilang bahwa aku ada dirumah.

"Temenmu kak." Kata Lando menghampiriku yang sedang melihat TV di kamar.

"Hah ? Siapa ? Ardan ?"

"Bukan. Cewek dia. Cantik kak."

"Kaku emang ga nanya dulu dia siapa ? "

"Enggak. Dia bilang cari kamu. Udah saja temui. Tenang bukan Zee kok."

Aku penasaran, siapa ya orang yang datang kerumah dan mencariku, perlahan aku mulai bangkit dan keluar kamar, kutemui tamuku yang ternyata itu adalah Clara.

"Non Clara ?" Aku sedikit kaget, karena memang aku belum pernah mengajak Clara untuk datang kerumahku. Dan aku yakin ini pasti atas perintah Zee.

"Lia !" Clara menghampiriku, dia memelukku.

"Aku minta maaf." Kata Clara sambil mengusap punggungku.

"Maksud non Clara ?"

"Panggil aku Cla." Panggil aku Cla.

Aku mengangguk dan mengajaknya duduk, sebelumnya kulihat keluar rumah, takut kalau ada Zee juga di depan rumah.

"Aku sendirian Lia, aku tidak mengajak Zee kesini." Clara sepertinya tau akan isi hatiku.

"Kamu darimana tau rumahku ?" Tanyaku penasaran.

"Aku udah mendengar cerita dari Zee, maafin kami ya Lia, bukan maksud kami untuk menipumu."

"Kenapa kamu selama ini tidak pernah jujur sama aku Cla ?"

"Ini bukan kewenanganku untuk menceritakan semuanya padamu Lia, aku dan Zee berteman sudah cukup lama, dan persahabatan kami baik, meskipun begitu aku tak mau mencampuri segala urusan pribadi Zee, karena Zee sendiri juga tak pernah mencampuri urusan pribadiku."

"Berarti soal hubungan Dara dengan Zee itu benar ? Seperti apa yang aku lihat kemarin ?"

Clara mengangguk, dia memegang tanganku.

"Tapi apa yang kamu lihat kemarin itu tidak seperti apa yang kamu bayangkan. Zee udah cerita sama aku kalau mereka ... "

"Kenapa waktu itu kamu tidak menjawab pertanyaanku ?"

"Sekali lagi aku bilang sama kamu, aku tidak mau ikut campur dengan urusan kamu dan Zee. Zee butuh waktu yang tepat buat ngomongin masalah kejujuran ini sama kamu. Tapi ternyata kamu malah tau lebih dulu."

"Aku kecewa Cla, aku benci Zee. Aku gak mau bertemu lagi dengannya."

"Jangan begitu! Taukah kamu bahwa Zee sekarang sedang terpukul, dia stress karena kamu tidak bisa dihubungi dari semalam, dia tau kamu dirumah tapi kamu tak mau menemuinya, dia sedang kebingungan."

cinta yang sakit(gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang