LANDO

1.8K 117 3
                                    

Jam istirahat bang  Fay selesai dan aku ditinggal bersama Anita. Berdua dengan Anita aku juga bayak ngobrol dengan dia. Setidaknya teori dan Anita mampu membuatku lebih yakin pada hatiku. Aku pulang dari rumah bang Fay menggunakan ojek online. Aku memilih untuk pulang ke rumahku sendiri. Zee tidak mengubungiku sama sekali, mungkin bang Fay sudah memberitahu pada Zee agar membiarkanku sendiri. Malam ini aku tak bisa tidur memikirkan Zee, bang Fay, Dara, dan Clara. Teorinya memang mudah untuk menanyakan pada hati, tapi pada prakteknya susah sekali. Apalagi hatiku sendiri masih bimbang, mencari siapa yang jujur dan siapa yang berbohong.

"Kak ada titipan nih." Lando menemuiku dikamar dan memberikan bungkusan plastik hitam.

"Apa nih ?"

"Nasi geprek kesukaanmu."

"Dari siapa ?"

"Siapa lagi ? Pacarmu to."

"Hah ? Ardan kah ?" 

"Emang balikan sama Ardan ? Bukannya udah putus ?"

"Kok kamu tau aku udah putus ?" 

"Gosip itu sama kencengnya kaya angin." 

"Trus ini dari siapa ?" 


"Dari Zee, bukannya dia pacarmu ?"

Oh no ! Lando ? Apa ini ? Aku membulatkan kedua mataku. Dia anggap aku pacaran sama Zee ? Lando ? Apa yang dia fikirkan soal Zee ? Taukah Lando bahwa Zee adalah seorang perempuan ? Atau jangan-jangan Lando mengira bahwa Zee adalah pria sama seperti Ardan dulu menduga kalau Zee seorang laki-laki? 

"Do, sini deh."

"Apaan disini aja deh, aku ngrokok." Kata Lando sambil duduk di depan pintu kamar.

"Zee bilang apa sama kamu ?"

"Gak ngomong apa-apa, kenapa emang ?"

"Ih aku nanya serius."

"Lah aku juga serius."

"Zee ada bilang kita pacaran emang ?"

"Enggak."

"Lha trus ? Kenapa kamu bilang kita pacaran ?"

"Kirain iya, habis nempel terus berdua kaya perangko."

"Do kamu tau gak sih Zee itu sebenarnya siapa ?"

"Siapa emang?"

"Lando ! Aku mau cerita dulu ke kamu tentang siapa Zee, aku gak mau kamu salah paham kalau kamu mikir bahwa Zee itu ... "

"Aku gak perduli kak, itu jalan hidupmu. Kalau kamu nyaman jalanin aja. Buatku kamu itu bukan sekedar kakak, tapi pengganti ayah sama ibu buatku. Asal itu bikin kamu seneng, bahagia aku dukung." Kata Lando memutus perkataanku.

"Lando kamu ngomong apa sih ?"

"Seharusnya waktu itu kamu bilang sama aku kalo si Ardan brengsek itu nyakitin lo kak. Biar aku habisin itu orang. Biar gimanapun aku gak rela kakakku dibikin sakit hati sama dia."

"Aku gak ada fikiran sampe kesitu Do, apalagi aku pikir kamu sama sekali gak mikirin tentang aku Do." 

"Dari awal sebenarnya aku udah tau siapa Zee itu, kalau dia adalah cewek. Cuma aku lihat dia baik, perhatian, dan selalu berusaha buat nyenengin kamu kak. Sempet mikir soal kamu ni orang tau gak ya sebenarnya si Zee itu cewek ? Cuma aku pikir aku gak mau ikut campur terlalu jauh, kita emang sodara, tapi kita punya pilihan hidup masing-masing kak. Apapun yang bikin kamu seneng kamu lakuin aja. Asal jangan pernah sedih dan nangis lagi karena cinta  ya kak ?" 

"Kamu diapain sama Zee Do ?" Tanyaku curiga. 

"Zee baik sama aku kak. Bukan berarti karena dia sering ngasih aku duit dan baju trus aku setujuin cinta terlarang kalian ya ? Cuma disini aku lebih melihat ke kamunya kak. Zee pernah aku tanyai tentang perasaan dia ke kamu, dia bilang dia suka sama kamu, tapi dia gak mau kamu tau karena dia takut kamu akan pergi. Dia juga nyuruh aku buat jangan bilang apa-apa ke kamu, dan aku setuju-setuju aja, karena aku pikir kita ketemu juga jarang. Dan kembali lagi bahwa itu bukan urusan aku." 

"Kamu sering ketemu sama Zee?"

"Sering sih enggak, tapi sesekali iya ketemu. Kadang dia nganter duit jajanku kak. Tapi bukan berarti sogokan ya. Dia sempet nanya sama aku setuju enggak, aku sih jawabnya ini urusan kamu sama kakakku, aku gak mau ikut campur. Yang penting satu jangan bikin kakakku nangis udah gitu aja."

"Kamu gak apa emang kalau aku ..... "

"Belok ?"

"Kok kamu tau ?"

"Kak, ini jaman now. Banyak temen-temen sekolahku yang kaya gitu. Temen bilyardku butchy juga, namanya Jo, mungkin kamu kenal. Pacar bosmu kayaknya kak. Soalnya pas dia kerumah dulu aku kaya ga asing, dan ternyata dia juga pernah billyard gitu sama Jo di tempat langganan kita. Pokoknya kak apapun yang kamu pilih aku selalu dukung kak. Asalkan satu kamu harus jujur sama aku jika kamu merasa sedih atau susah."

cinta yang sakit(gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang