"Minggu depan kamu ada acara enggak ?" Tanya Clara
"Enggak sih non, kenapa memangnya ?"
"Temen-temen ada rencana mau liburan kepantai, kamu ikut ya ?"
"Temen-temen ?" Tanyaku bingung.
"Ya yang kemarin ikutan naik ke puncak itu ? Mau ?"
"Bukannya baru beberapa waktu lalu sih liburannya ? Kok liburan lagi non ?" Tanyaku.
"Kali ini dalam rangka acara ulang tahun Jo. Kamu ingat kan sama Jo ?"
"Iya ingat. Yang sering kesini buat anter jemput kamu kan ?"
"Heem. Jadi ?"
"Aku harus ikut ?"
"Iya dong, kan nemenin Zee."
"Kamu disuruh Zee buat ngajak aku ya ?"
"Ya enggak sih. Emang aku aja yang ngajak kamu pergi. Biar seru dan rame."
"Kan aku kerja. Kalau aku dan kamu sama-sama pergi nanti gimana sama cafe ?"
"Libur dong ...."
"Hah ?"
"Udah gak usah banyak tanya. Mau ya ? Dara gak ikut kok. Aman gak akan ada yang rusuh kaya kemarin."
Momen yang pas untukku. Mumpung Clara sedang membahas hal ini, aku akan kembali menanyakan beberapa pertanyaan yang kemarin sempat membuat kepalaku pusing.
"Boleh sih. Tapi ....."
"Apa ?"
"Nona Clara belum menjawab pertanyaan saya yang kemarin."
"Pertanyaan yang mana Lia ?" Clara lupa. Entah dia lupa ataukah pura-pura lupa.
"Hai Cla ..." Tiba-tiba muncul Dara yang sudah berdiri di belakang Clara.
"Dara ?" Clara nampak kaget.
"Ngapain?" Dia mencium pipi kanan dan kiri pipi Dara.
"Mampir aja Cla, tadi dari ngeGym di sebelah, trus mampir deh. " Dara santai di depan Clara, tapi begitu sinis menatapku.
"Duduk yuk Dar, kamu mau pesen apa ?" Clara mengajak Dara duduk di teras cafe. Sepertinya Clara sengaja menjauhkan Dara dariku agar dia tidak mecam-macam lagi padaku.
"Aku jus jeruk aja deh." Kata Dara.
"Lia tolong bikinin jus jeruk sama jus apel ya, nanti suruh Anton aja yang antar ya!" Perintah Clara sambil berjalan menuju teras depan.
Tak begitu lama Zee datang menggunakan mobilnya. Kulihat dari dalam meja kasir Dara menghampiri Zee, dan berusaha untuk mencium pipi kanan dan pipi kiri Zee, tapi Zee menepisnya. Dara menggelendot manja kepada Zee, tapi Zee terlihat kurang suka. Aku tak bisa mendengar apa percakapan mereka karena mereka bicara begitu pelan, sepertinya disengaja sih.
"Kamu gak apa-apa kan?" Tanya Zee begitu dia sampai di depanku.
"Gapapa Zee, kenapa memangnya ?"
"Eggak kok. Kamu makan dulu ya, aku bawain nasi goreng pedes kesukaan kamu." Kata Zee sambil mengusap rambutku.
"Kamu mau kemana ?"
"Aku keluar dulu sebentar. Nanti aku kesini lagi. Bentar ya." Zee tersenyum setelahnya dia pergi menyusul Dara dan Clara.
Aku berdiri melihat Zee berjalan menjauh meninggalkanku menghampiri Dara dan Clara. Tak biasanya Zee meninggalkanku dan membiarkanku makan sendiri seperti ini. Padahal hari ini dia baru mengunjungiku sekali. Biasanya di jam segini dia sudah dua kali bahkan tiga kali mengunjungiku. Bukan bermaksud egois, hanya saja walaupun ada teman-temannya Zee selalu bersamaku kecuali saat bukan jam istirahatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta yang sakit(gxg)
Novela Juvenilpertemuan Lia dengan Zee membuatnya melupaka sakit hatinya kepada Ardan sang mantan yang telah menghianati cintanya. Zee banyak membantu Lia dalam hal apapun termasuk cinta dan materi . Hingga pada akhirnya Lia tau bahwa Zee adalah seorang perempuan...