21.1 Alex Khawatir

2.6K 143 1
                                    

🚨🚨 NGUING NGUING 🚨🚨

❗❗TYPO BERTEBARAN❗❗

❗MAAFKAN AUTHOR❗

🌈🌈🌈🌈🌈

Alex sekarang sedang memeluk Lani menangkap gadis itu yang sempoyongan kehilangan keseimbangan karena di dorong Bianca. Alex menggertakan giginya saat melihat Bianca dengan muka sombongnya yang harus dimusnahkan dari muka bumi.

Alex melepas rangkulan tangannya dari pinggul Lani menyuruh gadis itu menepi, Alex maju menghadap Bianca. Membalas apa yang dilakukannya dengan Lani, menjambak rambutnya yang terikat satu itu kencang membuat Bianca meringis kesakitan saat Alex mengencangkan jambakan di rambutnya. Bianca memegang tangan Alex meminta Alex melepaskannya. Alex tak sebodoh itu, ia menjambak rambut Bianca kencang seolah-olah hendak mencabut rambut yang memenuhi kepalanya.

"Rasain lo!" gumam Rafa ikut kesal dengan Bianca.

Tempat parkiran sudah penuh, Alex tak peduli dengan CCTV yang pasti merekam kejadian mereka saat ini. Anak-anak SMA KEJORA CAKRAWALA itu sudah membuat lingkaran di tengah-tengah Alex yang menjambak rambut Bianca. Zira dan Audrey yang melihat itu tak berani melawan bahkan membantu leader mereka itu karena takut melihat wajah Alex yang sudah merah padam.

"Alex lepasin sakit!" teriak Bianca tak henti-hentinya.

"SAKIT LO BILANG!?" sarkas Alex.

"INI SAKIT ALEX!" Bianca membentak Alex karena emosi.

"GUE BELUM SELESAI NGOMONG BEGO!!"

Lani meringis saat melihat perlakuan Alex dengan Bianca tubuhnya bergetar hebat, rasanya Lani akan pingsan sekarang. Bianca terdiam saat melihat tatapan tajam Alex yang berapi-api kepadanya jujur saja nyalinya langsung menciut.

"Lo pikir gue enggak tau kalo lo ngebully Lani kemarin? Lo tuh udah keterlaluan sama dia! Apa salah dia sama lo sampai-sampai lo benci banget sama dia!"

"Dia itu uda—" ucapan Bianca terhenti saat Alex mendorongnya dengan keras hingga menyebabkan Bianca yang tak siap itu langsung terduduk di lantai bersemen parkiran.

"GUE ENGGAK ADA NYURUH LO NGOMONG BEGO!" bentak Alex.

Oh Tuhan! Lani tak kuat lagi terus melihat kejadian ini ia tak tega melihat Bianca seperti itu. Lani dengan cepat melindungi Bianca saat Alex hendak menyiramnya dengan seember penuh air kotor.

Byur!

Satu guyuran tepat membasahi seluruh tubuh Lani, Bianca yang menutup matanya tadi sontak membuka mata saat gadis cupu yang dibullynya itu melindunginya. Lani menutup matanya, bajunya, tubuhnya, dan rambutnya basah semua.

Alex, Daniel, Rafa beserta anak-anak yang memang menonton kejadian itu sontak membulatkan mata mereka masing-masing saat melihat Lani melindungi Bianca.

"Jangan bentak Bianca Alex! Kamu gak tau gimana rasanya dibentak!" teriak Lani dan langsung meninggalkan mereka yang masih menatapnya dengan tatapan tak percaya.

Alex diam membisu mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Lani. Jadi Lani menyindirnya dengan kata-katanya tadi. Tenggorokan Alex serasa tercekat saat Lani benar-benar menyindirnya, Alex menatap Bianca kesal. Rencananya gagal! Semuanya hancur, hancur semua.

"Lo beruntung hari ini." ucap Alex dingin dan langsung meninggalkan parkiran dengan langkah besar.

Alex mondar-mandir di depan kelas saat melihat Lani tak kunjung terlihat. Apa gadis itu pulang? Alex sangat khawatir, benar-benar khawatir ketika melihat apa yang ia lakukan kepada gadis itu.

Katerine dan Fanny pun tak terlihat di depan matanya. Alex berjalan gusar, saat tak menemukan orang yang ia cari. Rafa dan Daniel yang mengikutinya pun ikut mendengus.

"Lo kalo memang mau nyari cupu jangan cuman mondar-mandir di kelas kita sama kelas dia aja. Lo nyari ke seluruh sekolah." sebal Daniel dengan Alex yang hanya mondar-mandir seperti setrika di depan kelas mereka.

💗💗💗

Hiks hiks hiks

Suara tangisan itu pecah, nyaring dan keras. Lani menangis sejadi-jadinya, sesekali ia melihat ke bawah ingin mengakhiri hidupnya.

Sekarang Lani berada di rooftop sekolahnya, bajunya masih basah, matanya sembab ia membayangkan jika ia benar-benar meloncat apa yang akan terjadi? Lantai dua itu sudah cukup membuat kepala pecah jika memang ia benar akan mengakhiri hidupnya sekarang. Jika Bianca ada di sana mungkin ia tak segan-segan mendorong Lani jatuh ke bawah, dan ia akan masuk surat kabar dengan tema 'Gadis Cupu Bunuh Diri Karena Dibully'.

"Lo jangan nekad!" teriaknya membuat Lani terkesiap hampir saja benar-benar jatuh dari atas rooftop sekolahnya itu.

Lani memandang sendu ia menatap ke bawah takut, Alex menarik tangannya menjauh dari tempat yang memungkinkan ia hanya tinggal nama. Alex melepas jaket jeans yang melekat di tubuhnya lalu memasangnya di tubuh Lani. Lani memasang muka cengonya, tubuhnya terasa dingin ditambah angin yang berhembus kencang membuat tubuhnya menggigil seketika. Kepala Lani terasa berat entah berapa jam kah ia sudah terkena angin. Hampir saja tubuhnya jatuh namun Alex dengan cepat menangkapnya dan menggendongnya membawanya turun dari kawasan rooftop itu.

🌈🌈🌈🌈🌈

Kasih ⭐nya yaa!

Jangan lupa share juga ceritanya💗

Terimakasih banyak!

Aku mencintaimu 3000💜

DAMN! I LOVE YOU! [Revisi-Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang