31.1 Keraguan Cinta

2.4K 119 1
                                    

Selamat membaca💋

Jangan lupa voment ges😉

Ga bayar kok kasih vote cuman nekan doang:)

🌈🌈🌈🌈🌈

Key bersiap menunggu James yang akan datang menjemputnya untuk berangkat sekolah bersama. Key melirik arloji di tangan putihnya sambil mondar-mandir tidak jelas di depan gerbang rumahnya. Key paling tidak suka menunggu apalagi menunggu yang tidak pasti.

Tinn Tinn Tinn

Key menoleh sambil tersenyum ke arah James, "Udah lama?" tanya James.

Key menggeleng, "Gak kok." Key membuka knop pintu mobil milik James duduk di kursi di sebelah pengemudi.

DDRRTT DDRRTT DDRRTT

Getaran disertai dering telpon milik Key berbunyi. Key merogoh kantong jaketnya melihat nama penelpon lalu mengangkatnya.

"Iya, halo?"

"Besok gue berangkat ke Bandung sama Papa bisa ketemu gak?"

"Ha? Beneran ke Bandung? Bisa kok, ketemu dimana?" tanyanya antusias.

"Nanti gue kabarin dimana, bye Lani!"

Tuut Tuut Tuut

"Siapa?" tanya James diselanya menyetir, "Teman." jawab Key pendek.

"James." panggil Key, James hanya berdeham sebagai respon. "Sebenarnya aku gak enak hati ngomongin ini sama kamu, kamu tau kan kalau aku gak ada rasa suka sama kamu tapi aku malah nerima kamu jadi pacar aku. Kamu adalah first love aku maaf kalau semisalnya aku bosan pacaran sama kamu, entah kapan itu semisalnya kalau aku minta putus sama kamu, kamu marah gak?" tanya Key panjang lebar, James membanting setir ke kiri untuk lekas sampai ke sekolahnya tanpa membalas omongan Key yang sudah panjang lebar.

Mobil milik James tepat berhenti di pinggir jalan tanpa masuk ke gerbang sekolahnya. James turun dari mobil berjalan mengelilingi mobilnya berniat membukakan pintu mobil untuk Key tapi gadis itu malah keluar lebih dulu.

"Key! Kalau kamu ketabrak gimana?!" bentak James marah.

Key menunduk, melihat ka bawah arah sepatunya. "Maaf." lirihnya berusaha menahan benda yang ingin jatuh di sudut matanya.

"Key gak papa kalau semisalnya kamu mutusin aku itu hak kamu, aku senang kok udah jadi pacar pertama kamu." ujar James tenang, Key menyeka airmatanya yang sudah jatuh ia memberi senyuman termanisnya. "Beri aku waktu untuk mencintai kamu. Tapi kalau aku sudah cinta sama kamu jangan pernah tinggalin aku." ucap Key dan berjalan mendahului James.

💗💗💗

Jamkos adalah jam yang paling membosankan menurut Key, sedaritadi ia hanya mengotak-atik ponselnya sambil melirik jam dinding di dalam kelasnya. Nessa dan Karyn molor sejak jam pertama tadi pagi. Kemana sih guru yang mengajar hari ini kenapa pada berhalangan semua?

Key ingin membangunkan Nessa untuk mengajaknya ke kantin tapi tak enak hati. Dengan berat hati Key menyeret langkahnya keluar dari kelasnya yang bagai di terjang tornado. Buku catatan berhamburan di atas meja, alat make up dimana-mana, coklat dan minuman tergelatak di atas meja, semua pada sibuk bermain ponsel, bagi yang ingin menjadi lebih pandai lagi pergi ke perpustakaan, bagi yang suka makan ke kantin atau kemana saja terserah si manusianya. Key berjalan melewati koridor yang sepi menyeret langkah kakinya untuk berjalan lebih cepat, Key berhenti melangkah ia melihat gerombolan kaum hawa yang berjejal melihat tontonan yang menarik.

"Ada apa Mel?" tanya Key dengan Amel, Amel menoleh sebentar lalu tetap fokus ke arah depan. "Cogan," jawabnya.

Key melongo mendengar jawaban dari Amel teman sekelasnya ia berjalan berbalik tapi suara itu menghentikan langkahnya kembali. Suara yang sangat dikenalnya, kenapa ia jadi gugup begini? Key membalikan badannya untuk melihat ke belakang kembali memastikan pendengarannya tidak salah.

"Albert?" ucap Key tidak percaya, sudah tiga bulan mereka tidak bertemu laki-laki itu bertambah tinggi dan semakin tampan. Albert berjalan mendekatinya menaikan satu alisnya, "Siapa?" tanya Albert.

Key mengerjap-ngerjap, apa Albert tak mengenalinya? Gadis cupu yang pernah ia bully dulu? Key lupa bahwa dulu saat ia berpisah dengan Albert ia masih jadi gadis cupu.

Key menunjuk dirinya, "Ini gue Al," Albert makin bingung. "Lo siapa?" tegasnya.

"Keylani Rianti-Lani, lo masih gak kenal juga?"

Grep!

"Gue kangen sama lo Lan, dan lo juga makin cantik. Sumpah gue gak kenal sama lo!" ujarnya antusias. Mata mereka bertemu, Key dengan cepat melepas pelukan Albert di tubuhnya membuat Albert bingung.

"Oh iya Al, kenalin dia James pacar gue." Key memberi kode untuk James supaya menghampirinya, James menurut ia menggenggam tangan milik Key.

"Pacar?" tanya Albert tidak percaya, Key hanya tersenyum menanggapi.

"Kamu mau ke kantin?" James mengangguk. "Kalau gitu barengan yaa?" pinta Key.

"Pulangnya gue jemput!" teriak Albert, Key hanya mengangguk melambaikan tangannya ke arah Albert sambil tersenyum manis.

Suasana jadi terasa awkward di kantin. Mengingat bahwa James hanya fokus memakan makanannya tanpa mau mengajak Key bicara. Key menggigit bibir bawahnya, ia melirik James yang melahap bakso di hadapannya.

"Jam—" omongan Key terpotong karena James menyelanya, "Siapa cowok tadi?" tanyanya angkat bicara. Key menghela napasnya, "Teman." jawabnya.

"Friends huh?" Key mengangguk, "Ya, just friends James."

"Mending putus aja!"

Key kaget, ia menarik lengan James, "Kenapa?" mata Key mulai berkaca-kaca.

"Listen! Gak ada kata teman dalam hubungan laki-laki dan perempuan Key! You know?" papar James setengah kesal.

"Itu dari sudut pandang kamu James! Dia teman aku dari Jakarta teman aku sekolah dulu!" suara Key naik satu oktaf, "Aku kan udah bilang sama kamu beri aku waktu buat mencintai kamu James! Beri waktu!"

"Key."

Key memukul meja kantin, "Apa? Mau putus? Whatever!" Key meninggalkan kantin dengan langkah kesal bukan main.

"Jemput gue pulang!" ujar Key di telepon.

🌈🌈🌈🌈🌈

Kayaknya Key udah suka sama James deh!

Ada yang ngeship mereka gak?

Lanjut?

MAMPIR KE CERITA AKU SADEWA PLEASE!

BERI VOTE BUAT CERITA PRISEDEN!

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR DAN MEMBACA♥

DAMN! I LOVE YOU! [Revisi-Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang