22.1 Sifat Alex yang Tersembunyi

2.8K 148 5
                                    

KASIH SATU KATA BUAT CERITA INI TERUTAMA BUAT ALEX💗

Kasih voment!!!

Pencet something di pojok kiri bawah yaa!

Awas! Jangan lupa :)

Chapter ini mengandung konten dewasa 18+ diharapkan untuk pembaca yang masih ucul dan imut langsung me-skip chapter ini. Bijaklah dalam membaca dan jangan berhalusinasi atau bahkan berkhayal karena itu akan membahayakan kesehatan Anda. Terimakasih.

🌈🌈🌈🌈🌈

Para kaum hawa menjerit histeris saat melihat Alex menggendong Lani dengan kedua tangannya, memperhatikan gadis yang ada digendongannya yang pucat tak sadarkan diri. Alex tak perduli dengan tatapan yang diterimanya, yang terpenting sekarang adalah membawa gadis cupu itu pulang dan mengobatinya.

Apapun yang dilakukan laki-laki itu akan membuat gempar satu sekolahnya. Mulai dari kelas 10 hingga kelas 12 selalu membuat ia menjadi pusat perhatian di sekolahnya.
Terutama hal manis yang Alex lakukan sekarang kepada Lani. Menggendong gadis itu lalu memasukkannya ke dalam mobilnya cukup membuat satu sekolahnya tau bahwa gadis itu cukup berarti untuk Alex.

💗💗💗

Alex membawa Lani ke rumahnya, pembantu di rumahnya menatap bingung ke arah Alex yang memanggilnya. Pembantu Alex tercengang saat melihat keadaan gadis yang masih di gendongan Alex pucat pasi serta keadaannya yang sudah mengenaskan cukup membuat pembantu Alex yang bernama Bi Nunik itu khawatir.

"Den, dia kenapa?" tanya Bi Nunik dengan Alex. Alex menatap Bi Nunik lalu menurunkan Lani ke dalam bath tub kamar mandinya.

Lani pingsan tak sadarkan diri. Alex meminta Bi Nunik untuk membersihkan Lani, Bi Nunik mengangguk mengiyakan, tanpa babibu lagi Bi Nunik langsung membersihkan tubuh Lani.

Alex melepas baju sekolahnya lalu melemparnya ke sembarang tempat. Ia mengenakan baju santainya sambil menunggu Bi Nunik selesai membersihkan Lani.

"Den!" panggil Bi Nunik dari dalam kamar mandi, Alex seketika saja berlari kecil menuju kamar mandi rumahnya.

"Nanti gue gendong, Bibi siapin bubur sama teh panas trus sama obat juga. Kalo udah antar ke kamar yaa Bi." suruh Alex lalu menggendong Lani yang sudah terbalut dengan jubah mandinya serta rambutnya yang basah.

Lani masih pingsan, apa Alex sengaja membiarkan Lani yang pingsan untuk memandikannya? Astaga lord! Apa Alex sudah gila? Ajaib benar kau Lex.

Alex membaringkan Lani di tempat tidurnya menyelimutinya lalu memegang dahi Lani pelan suhu tubuhnya naik drastis, Lani demam.

Alex menghembuskan napasnya kasar diliriknya Lani sekilas melihat wajah pucat gadis itu membuatnya merasa bersalah. Alex melihat Lani yang masih pingsan di tempat tidurnya ia tersenyum, Lani terlihat lucu saat ia pingsan. Rambutnya yang basah menutupi wajahnya poninya juga berantakan, Alex merasa bahwa Lani terlihat sexy dengan rambut basah itu.

Dia cuman pakai jubah, berarti dia gak pakai sehelai benang sekalipun?, batin Alex.

Kenapa gue mesum gini?

Alex menggelengkan kepalanya mengalihkan pandangan melihat ke arah lain, jantungnya berpacu lebih cepat dibanding biasanya. Sesaat setelah itu Bi Nunik datang sambil membawa nampan. Bi Nunik meletakan nampan berisi itu di atas nakas Alex dan pergi keluar dari kamar majikannya itu. Namun sebelum itu

"Bi, beliin baju ke toko. Dia gak pakai baju kan sekarang?" tanya Alex dengan sedikit ragu. Bi Nunik mengangguk berusaha menyembunyikan tawanya yang akan meledak. Mengapa majikannya berkata seperti itu?

Nguh!

Lani tersadar matanya mengerjap beberapa kali, ada rasa aneh ditubuhnya. Lani memegang kepalanya yang terasa pusing betapa terkejutnya ia saat melihat ia tak berada di tempat tidurnya terutama kamarnya.
Alex memasang muka malas saat bertemu tatap dengan mata Lani. Lani terlonjak kaget saat mendapati Alex berada di kamar yang sama.

"Astaga Tuhan!" pekik Lani kaget saat ia menyibakkan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.

Hell no! Dimana baju sekolahnya? Sekarang Lani terang-terangan mengekspos pahanya yang putih? Lani makin malu dan sekarang ia hanya sedang memakai jubah mandi? Apa Alex yang memandikannya?
Pikiran Lani kemana-mana saat memikirkan Alex. Dengan cepat Lani menarik bed cover itu kembali, menutupi tubuhnya malu merajalela di dirinya sekarang sedangkan Alex hanya menatapnya dengan tatapan datarnya.

"Alex! Keluar!" usir Lani sembari berteriak. Alex mengernyit.

"Alex! Ihh! Aku bilang keluar!"

"Ini kamar gue." jawab Alex kalem.

Lani melotot bukan itu maksudnya.

"Alex! Kalau kamu gak keluar, aku yang bakal keluar!" ancam Lani.

Alex menatapnya datar. "Yaudah keluar." Lani menggerutu ia menyibakan selimutnya lalu bangkit dari ranjang berjalan gusar keluar kamar.

Sebelum Lani benar-benar akan menggapai knop pintu, Alex menariknya untuk kembali masuk kamar. Direbahkannya tubuh Lani di ranjang king size miliknya, Alex menindih tubuh Lani ditatapnya manik mata gadis itu. Di dekatkannya wajahnya ke gadis itu semakin dekat hingga Lani dapat merasakan hawa napas panas dari hidung dan mulut Alex.

"Lo cantik." gumam Alex. Lani mengernyit tak mengerti suara Alex benar-benar kecil hingga semut pun tak dapat mendengarnya.

Lani menahan tubuh Alex di atasnya mendorong Alex hingga ia dapat bebas dari sebuah serangan jantung. Tapi tak sampai di situ, Alex menarik Lani saat gadis itu mencoba turun dari ranjang.
Alex menindihnya lagi. Lani menatap wajah Alex, mereka saling tatap lama jantung Lani berdebar-debar, darahnya berdesir hebat. Satu kata dari Lani yaitu Alex sangat tampan.

Cup!

Alex mencium Lani, melumat bibir mungil itu. Lani shock dengan perbuatan Alex matanya membulat sempurna.

Ciklek!

Knop pintu terbuka. Bi Nunik yang melihat kejadian itu membulatkan matanya. Sedangkan Alex yang sedang menindih tubuh Lani serta sedang melumat bibir itu tidak peduli. Bi Nunik menutup kamar itu kembali setelah ia meletakkan sebuah tas dengan baju di dalamnya.

Alex melepas ciumannya. Ditatapnya Lani, Lani masih diam membisu tangannya tak lagi menahan tubuh Alex. Alex membisikan kata-kata tepat di telinga Lani yang membuat gadis itu sedikit geli dibuatnya.

"Lo jangan macam-macam sama gue, karena gue tau lo cuman dibalut sama jubah mandi aja." ucap Alex lalu turun dari ranjang membenarkan rambutnya dan beranjak keluar dari kamar. Lani merutuki dirinya sendiri karena Alex sama sekali tak meminta maaf padanya. Mengapa harus ada manusia tampan seperti Alex?

Lani menyelimuti dirinya lagi dengan bed cover menutupi wajahnya. Lani yakin pasti sekarang wajahnya memerah.

🌈🌈🌈🌈🌈

Alex mah mesum😂

Beri voment dong😚

Bolelah! Bolelah!

Gimana sama chapter yang ini?

Ngeship mana nih? #LANINIALL or #LANIALEX

DAMN! I LOVE YOU! [Revisi-Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang