17.1 Pelukan Pertama

2.8K 161 2
                                    

Hola!

DILY kambek lagi, jangan lupa pencet ⭐ yaa!

Selamat membaca💜

🌈🌈🌈🌈🌈

Lani menatap layar ponselnya, layarnya hitam menandakan bahwa panggilan itu sudah berhenti. Sebenarnya Lani takut mengangkat telpon dari Alex hatinya masih terasa sakit mengingat perlakuan Alex kepadanya.

Di baringkannya tubuhnya di kasur, ditatapnya langit-langit kamarnya melihat benda-benda kecil yang tergantung di sana. Dinding kamarnya sudah seperti angkasa bintang-bintang tertempel disana-sini, tak lupa juga ditambah dengan lampu tumblr yang berkelap-kelip dengan foto yang menggantung di tiap meternya. Lani tersenyum saat melihat foto perpisahan waktu ia kelas 9 dulu. Disana tercetak jelas wajah Ayah dan Mamanya sejak saat itu juga ia jarang bertemu dengan Ayahnya dan pada akhirnya dua tahun ini ia tak pernah bertemu dengan Ayahnya itu.

Semenjak kepergian Ayahnya kesepian menyerangnya, ia tak pernah lagi mendapat kasih sayang dari seorang Ayah. Ia pernah bertemu dengan Ayahnya tapi hanya sesaat dan itu terbilang singkat melihat Ayahnya yang pemabuk, penjudi, dan bahkan main perempuan di belakang Mamanya telah membuatnya patah. Sebenarnya ia tak tau apakah Ayah dan Mamanya bercerai yang ia tau Ranita tak pernah mengatakan bahwa mereka bercerai. Lani menghapus cairan di pelupuk matanya yang mengalir memejamkan matanya sebentar berusaha menghilangkan rasa rindunya untuk sesaat.

Tok Tok!

"Cupu woi cupu!" teriak seseorang diiringi dengan ketukan pintu yang sangat keras di depan rumahnya. Lani yang mendengarnya dengan cepat beranjak dari kasurnya berlari ke arah pintu.

Grep!

Lani sontak menabrak dada bidang seseorang, jantungnya berdegup kencang rasanya ia susah untuk bernapas oksigen terasa hampir habis. Lani mematung sedangkan laki-laki itu masih memeluknya dengan sangat erat.

Dubruk!

Lani terduduk di lantai dengan bokong mendarat terlebih dahulu nyeri menyerang pantatnya. Ia meringis kesakitan berusaha berdiri menatap orang dihadapannya ini.

Alex mendorong masuk Lani ke dalam rumah, ia menahan senyumnya dengan berusaha memasang wajah datarnya seperti biasa, "Selamat malam." ucap Alex dengan Lani. Ia menyalakan motornya dan pergi meninggalkan pekarangan rumah milik Lani.

💗💗💗

"Kok gue deg-degan?" gumam Alex pada dirinya sambil masih memegang dadanya.

Daniel melompat ke ranjangnya dan tiduran telentang, "Kenapa lo?" tanyanya pada Alex saat melihat wajah Alex yang berubah drastis.

Alex menelungkupkan wajahnya di bantal tanpa menghiraukan Daniel yang mulai berceloteh.

"Kenapa Niall ngejar cupu?" gumam Rafa sangat pelan tanpa sadar sambil memainkan rubik segitiga kesukaannya.

Alex langsung duduk mendengar pertanyaan Rafa. "Maksud lo?" Alex menatap Rafa penuh tanda tanya sedangkan Daniel masih setia mengganggu Alex.

"Keceplosan gue." Rafa menepuk jidatnya menyengir kuda ke arah Alex. Alex menatap malas ke arah Rafa meminta pertanggung jawabannya karena sudah membuatnya penasaran.

"Lo diem-diem mikirin cupu Raf?" tanya Daniel ikut nimbrung. Rafa menggeleng, "Bukan mikirin dia sih lebih tepatnya mikirin si Niall." ucap Rafa.

Daniel menunggu ucapan Rafa selanjutnya begitu juga dengan Alex. "Gak biasanya cowok kayak Niall mau jemput atau ngantarin si cupu itu. Kalian tau sendiri kan gimana Niall? Dia orang yang gak suka repot-repot masalah cewek. Kalian liat sendiri kan dia suka gonta-ganti cewek?"

Alex memutar bola matanya malas. "Bacod lo mah! To the point aja kenapa?" celetuk Alex.

Beginilah sifat buruk Alex ia paling tidak suka orang yang suka banyak bicara atau terlebih-lebih basa-basi.

"Gue rasa Niall beneran suka sama cupu." jawab Rafa dengan ambigu.

Mata Daniel membulat sempurna, "Jangan ngaco deh lo! Lo liat sendiri kan cewek-cewek yang di bawa sama Niall kalo lagi di jalanan pasti bohay-bohay semua man."

"Kalo cupu sih lo bisa liat sendiri kan? Kayanya sih Niall cuman pengen manfaatin cupu atau mungkin dia punya taktik baru buat ngehancurin Black Hawk."

Rafa mengiyakan ucapan Daniel tapi lain halnya dengan Alex. Alex melamun untuk beberapa saat lalu menatap Rafa dan Daniel bergantian.

"Kita harus hati-hati. Jangan sampai Black Hawk terpecah belah gara-gara si brengsek." ujar Alex dan langsung menenggelamkan wajahnya ke bantal dan tertidur pulas tanpa menghiraukan Daniel dan Rafa.


🌈🌈🌈🌈🌈

Tekan ⭐ plzz

Yang baik hati jangan lupa share ceritanya yaa💗

I love you 3000💜

DAMN! I LOVE YOU! [Revisi-Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang