DILY 03 - CERITA LAMA

4.4K 223 7
                                    

Jangan lupa tekan

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini💜

Karna kalau kalian rame ngevote, komentar dan juga share otomatis cerita ini akan naik supaya orang-orang akan lebih mudah menemukan dan membaca ceritanya. Maaf ya karna aku selalu minta vote dari kalian🙏


* * *

Mungkin memang benar bahwa perasaan akan terbukti seiring waktu berjalan. Berjalan perlahan membuka kisah di masa lalu, tanpa aku tahu bahwa ada kisah antara kau dan aku dan seterusnya aku pun mencintaimu.

-Ken Angkasa Arya-

* * *

Hari sudah menjelang malam ketika Lani tiba di rumah. Rumahnya tampak gelap karna lampu belum dinyalakan. Lani melepaskan sepatu sekolahnya menggantikan dengan sendal berbulu berwarna hitam. Penat menghampiri tubuhnya karna sebelum pulang ke rumah Ken mengajaknya untuk pergi ke panti asuhan. Menyenangkan sekali bisa bermain dengan anak-anak panti, ia beruntung karena memiliki Ken yang dengan setia selalu bersamanya. Lani teringat pada ayahnya yang meninggal tiga tahun yang lalu tepat pada hari ulang tahunnya, ia belum sempat mengucapkan kata maaf dan terimakasih pada ayahnya namun beliau sudah tiada.

Lani ingat pada anak-anak panti, anak-anak itu tertawa bahagia ketika Ken mentraktir mereka makan ice cream bersama. Ada rasa iba terselip di hatinya ketika melihat anak-anak panti itu sudah di buang ke sana ketika mereka perlu kasih sayang orang tua. Betapa bersyukurnya Lani dengan keluarga yang ia punya sekarang walaupun ayahnya sudah tiada, ia berharap Anggita di beri umur yang panjang karena ia ingin membahagiakan dan membalas semua kebaikan ibunya. Tiba-tiba air matanya jatuh mengalir di pipinya, ia sangat merindukan sosok ayah yang selalu ada untuknya dan membelanya, namun kini sudah tidak ada lagi yang memberinya kecupan di dahi ketika ia berangkat ke sekolah yang dapat ia kirimkan untuk ayah hanyalah doa.

Aku merindukanmu ayah

Lani baru saja selesai berkemas membawa tote bag berisi seragamnya yang terkena cat tadi pagi- ia sudah mencucinya namun tak banyak berubah. Dengan menaiki jadu Lani memacu motor itu untuk pergi ke laundry terdekat berharap seragam sekolahnya bisa bersih seperti sedia kala. Sesampainya di tempat Tulipe laundry Lani langsung mencari keberadaan Pak Ahn pemilik laundry.

"Pak Ahn, apa noda di baju saya ini bisa di hilangkan?" tanya Lani, namun Pak Ahn menggeleng. "Sayangnya tidak bisa di hilangkan, jikalaupun bisa kainnya mungkin akan rusak." ucapnya dan menyodorkan kembali tote bag berisi pakaian itu untuk Lani.

Lani mendesah pelan merasa putus asa ia ingin berteriak mengapa paketan lengkap itu selalu saja menyusahkannya. Tak mungkin dalam sehari ia bisa membeli seragam seharga dua setengah juta itu, Lani mengusap wajahnya yang di banjiri air mata, merasa kesal dan marah pada dirinya sendiri yang tidak berani melawan.
Sesaat sebelum tiba di depan rumahnya Lani menghentikan jadu sekitar 3 meter. Ia terkaget saat mendapati mobil mewah itu berhenti tepat di depan rumahnya membuat perasaan tidak enak dalam hati Lani, ia juga terkaget saat laki-laki berumur 30an yang berpakaian serba hitam keluar dari dalam mobil. Yang Lani pikirkan hanya bagaimana ia harus pergi dari sana, ia menyeret jadu diam-diam berharap laki-laki itu tidak melihat dirinya yang tak jauh dari sana syukurlah tadi motornya kehabisan bensin.

"Nona, tunggu!"

Aku ketahuan

Dengan penuh ketakutan ia meninggalkan jadu dan melempar tote bagnya ke arah laki-laki itu. Lani berlari secepat-cepatnya walaupun ia bukan juara 1 ketika lomba lari saat sekolah menengah pertama. Tanpa Lani sadari laki-laki itu lebih cepat berlari darinya dan hampir menyusul langkahnya namun Lani begitu cerdas ia masuk ke gang sempit beruntunglah ia karna komplek perumahannya.

DAMN! I LOVE YOU! [Revisi-Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang