Mataku terus mengawasi perempuan yang menjadi objek penglihatanku. Aku yakin ia tidak melihatku walaupun aku bisa melihatnya. Dia terlalu bersinar, apalagi tatapan matanya dan senyumnya. Bagaimana bisa ada perempuan memiliki paras secantik dewi begitu. Parasnya secantik Aphrodite..
Bisa saja jika itu seseorang yang bernama Ai-- Ailin..?
Taehyung menghela nafas panjang setelah mengingat kembali tentang mimpinya tadi malam. Taehyung kembali bermimpi perempuan yang sama. Memutuskan untuk kekamar mandi dan mencuci wajahnya di wastafel, sedetik kemudian menatap cermin didepannya. Seketika ekspresi wajahnya terlihat kesal, mengingat bagaimana tidak lancarnya pertemuan bisnisnya malam tadi, dna memutuskan untuk segera mandi.
Suara shower dari kamar mandi terdengar dimatikan, pertanda Taehyung telah selesai melakukan kegiatan 'mari mandi'. Langkahnya terhenti ketika mendapati adiknya tiduran diatas kasurnya, sekedar melirik sebentar lalu berjalan menuju Walk-in Closetnya yang terdapat di samping kamar mandinya."Kau masih menyimpan foto gadis ini? Kenapa?" Arin. Adiknya bersuara dari arah kasurnya. Jari tangannya memegang foto yang berukuran kecil.
Taehyung tidak menjawab lebih memilih memakai kemejanya dan setelan jas. Langkah kakinya berjalan menghampiri sang adik dan langsung mengambil foto yang di maksud Arin. "Terserah aku, sarapan sana aku tinggal nanti" Taehyung memasukkan foto tersebut kedalam dompetnya. Memang disitu tempat Taehyung menyimpan foto itu.
"Kau yakin bisa bertemu dengannya dengan foto dari samping begitu? Dan itu foto sudah dari 12 tahun yang lalu astaga" Arin menghrla nafas panjang, untuk urusan ini ia terlalu pusing.
"Siapa tahu, tidak ada yang bisa menebak nanti siang seperti apa. Cepat sana sarapan duluan Rin, kau itu lama aku ada rapat pagi ini" Taehyung menarik tangan Arin mau tidak mau Arin duduk.
"Sabar dong. Aku bilang sekali lagi ya, mana ada nama orang Ailin. Kau saja yang salah dengar waktu itu"
Taehyung mendengus kesal "dan sekali lagi aku katakan cepat sarapan sana!" Taehyung mendorong tubuh adiknya, pagi-pagi sudah bikin kesal saja, pikirnya.
"Kali ini ada apa dengan wajah masammu begitu?" pertanyaannya tidak di respon oleh pria bersurai light brown yang tengah duduk malas didepannya.
"Aku ditipu" pria bersurai hitam Seokjin namanya cukup terkejut. Hei! Bagaimana bisa pria yang bersurai light brown atau Kim Taehyung sahabatnya atau Seokjin sudah menganggapnya sebagai adiknya yang terkenal jenius dalam bisnis dan licik dalam hal apapun kali ini ditipu?
"Jangan bercanda. Siapa juga yang bisa menipumu? Seharusnya kau yang menipu bukannya ditipu"
"Aku serius hyung. Membuat kepalaku sakit saja jika mengingat hal tadi"
"Bagaimana bisa tukang tipu sepertimu malah ditipu oleh tukang tipu juga, ha?" Seokjin berucap santai. Jujur saja ini kali pertamanya mendengar cerita konyol seperti ini dari mulut Kim Taehyung.
"Ada seorang gadis yang menipuku, seharusnya perusahaanku malam tadi bertemu dengan perusahaannya untuk membicarakan masalah kerjasama yang seperti ia tawarkan. Tapi kau tahu, hyung? Pemilik yang bersangkutan malah tidak datang menemuiku" Taehyung berujar kesal. Ekspresi wajahnya kesal sekali.
"The Fuck? Kau serius ada gadis yang menipumu? It's too funny, bung" Seokjin mencibirnya, masih tidak percaya dengan cerita Taehyung. Taehyung memutar bola matanya malas, sudah dipastikan jika Seokjin akan menertawainya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On You - VRENE
FanfictionDi dalam ingatannya, dalam kenangannya dia tidak berniat untuk melupakan sosok yang telah membuatnya tertarik seperti magnet hanya melalui sorot matanya. Namun, seseorang yang dimaksudnya, tidak mengingat siapa dirinya karena suatu alasan. Mereka se...