Usahaku untuk mengembalikan cahayamu yang hilang itu serius. Aku tidak pernah main-main jika itu menyangkut dirimu.
Matanya sejak tadi terus mengamati Irene yang berada didepannya. Mengamati bagaimana Irene makan, bagaimana Irene minum dan bagaimana Irene menelan makanannya.
Taehyung hanya memusatkan fokusnya pada satu titik fokus dimana titik fokusnya adalah kedua mata Irene.Pikirannya berkecamuk, terlalu banyak hal-hal yang membuatnya pusing hanya karena Irene membawa pengaruh yang sangat besar padanya.
Kenapa matanya tidak secerah dulu?
Kemana pancaran yang selalu Taehyung sukai itu..
Kenapa Irene tidak bertanya padanya tentang bekas luka yang terdapat di tulang selangkanya.
"Jangan menatapku terus nanti bola matamu bisa terjatuh dari tempatnya"
Taehyung tertawa ketika Irene menegurnya. Diteguknya sedikit air minum yang berada di gelasnya.
"Kau terlalu memikat, Bae"
"Jangan mencoba menjadi perayu ulung, aku sedang memegang pisau kau lihat?" kembali Taehyung dibuat tertawa oleh tingkahnya. Bukannya terlihat menakutkan. Irene malah justru terlihat menggemaskan dengan pisau di tangannya dan menujunya pada Taehyung.
"Lanjutkan makanmu, Bae. Jangan bermain dengan benda seperti itu"
"Kau juga makan. Mengajakku makan tapi tidak ikut makan." cibir Irene ketika melihat makanan Taehyung masih utuh belum di pegangnya sama sekali.
"Aku sudah kenyang" sahut Taehyung.
Irene mendengus malas "Kalau sudah kenyang kenapa mengajakku makan sih, Tae! Kau ini aneh sekali"
"Aku hanya ingin melihatmu, Bae. Itu saja.. Kau terlalu menarikku, apa perlu besok aku langsung menikahimu saja bagaimana?"
UHUK
"ap-- uhuk! Uhuk!"
"Hei.. Pelan-pelan saja, Bae.. Astaga ini minum"
Taehyung terlihat ricuh sendiri, ketika Irene terbatuk tersedak air liurnya sendiri. Irene langsung mengambil gelas yang di sodorkan Taehyung. Bahkan Taehyung audah beranjak dari kursinya dan berjongkok di samping kursi Irene.
"Sudah lebih baik?" tanya Taehyung ketika mengelus punggung Irene sebentar.
Irene menganggukkan kepalanya. "Kau sih bicara aneh-aneh" serunya menuduh Taehyung.
"Tidak ada yang aneh. Aku bisa menikahimu besok dalam sekejap mata saja"
"Memang aku mau menikah denganmu?"
"Kalau kau tidak mau akan ku paksa. Jadi bersiap saja"
"Mana bisa begitu!" cibir Irene kesal. Bahkan kedua matanya melotot tajam pada Taehyung.
"Bisa saja jika itu kau, Bae" secepat kilat Taehyung mencium bibir Irene. Setelahnya ia duduk santai kembali ke kursinya lagi. Membiarkan Irene yang diam membatu ditempatnya. Taehyung hanya tertawa pelan, lucu sekali.
"Daddy~"
"Menjauh sana Rin, jangan dekat sini"
"Apasih! Sibuk sekali mengurusi orang! Daddy dia nakal"
Hoseok menghela nafasnya panjang. Pusing juga jika harus di pertemukan Taehyung dan Arin yang tidak pernah bisa akur.
Daddy? Bukan sugar Daddy loh ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On You - VRENE
Fiksi PenggemarDi dalam ingatannya, dalam kenangannya dia tidak berniat untuk melupakan sosok yang telah membuatnya tertarik seperti magnet hanya melalui sorot matanya. Namun, seseorang yang dimaksudnya, tidak mengingat siapa dirinya karena suatu alasan. Mereka se...