Aku rasa waktu itu telah datang. Aku tidak berhalusinasi, tapi dia kembali.
Sejak tadi bibirnya tidak berhenti tersenyum melihat Irene yang tengah tertidur di gendongannya. Taehyung berniat mengantar pulang Irene ke apartemennya setelah Seulgi memberikannya izin.
'Aku rasa dia benci sekali padamu Taehyung-ssi, sampai dia tidak sengaja membeli kemeja ini yang ternyata ini sama seperti kemeja milikmu. Dia bahkan berteriak dan menangis meraung-raung didepanku hanya karena ini. Makanya dia minum sebanyak ini'
Pernyataan Seulgi di Bar tadi terus terngiang di kepalanya bahkan di telinganya, seakan itu adalah lagu favoritenya.
Setelah berhasil membuka pintu apartemen Irene dengan susah payah. Terima kasih lagi pada Seulgi yang mau memberikan kode apartemen Irene padanya dengan gampangnya. Taehyung menutup pintunya kembali dengan kakinya dan mengantar Irene ke kamarnya.
"Aku tidak tahu jika kau semenggemaskan itu ketika mabuk, Bae"
Taehyung rasanya gila hanya dengan melihat Irene tidur didepannya begini. Parasnya yang cantik, bahkan terlihat polos sekali saat tidur seperti ini. Taehyung mengamati perlahan dari kepala sampai kaki Irene sebelum menyematkan selimut ketubuhnya.
"Mana ada orang ke Bar dengan jeans dan kemeja kebesaran begini, terlebih kau itu perempuan yang berkelas tinggi Rene"
Taehyung belum mau beranjak dari duduknya. Ia duduk di pinggir ranjang Irene, dan terus mengamati wajah Irene. Jari telunjuknya bergerak otomatis ketika merapikan helaian rambut Irene yang menutupi sebagian wajahnya, seakan berusaha menghilangkan debu yang akan merusak karyanya.
Irene bergerak tak nyaman ketika Taehyung mengelus wajahnya, membalikkan dirinya kearah samping membelakangi Irene.
Taehyung terdiam cukup lama, bahkan tangannya kembali ia tarik ketika Irene berbalik. Wajahnya terdiam kaku kala melihat wajah Irene dari samping, rasanya ia mengenalinya..
"Rene.. Jika kali ini aku benar, kau adalah Ailin yang ku kenal bukan?"
Hanya gumaman kecil yang Tahyung keluarkan, ketika merasa Irene sedikit tidak nyaman dalam tidurnya.
"Hhh.." Irene bergumam kecil dan membalikkan badannya lagi. Taehyung hanya diam melihat Irene yang sejak tadi sedikit terusik.
GREP
Taehyung mengedipkan matanya berkali-kali. Terlalu terkejut dan terlalu mendadak.
"Aku suka ini.. He he he"
Irene tertawa pelan mungkin efek dari mabuknya. Taehyung bahkan menahan nafasnya karena Irene yang tiba-tiba menarik tubuhnya dan melingkarkan kedua tangannya di leher Taehyung.
"Haah.. Kau membuatku serangan jantung mendadak, Bae" Tahyung menghela nafas panjang, namun tidak berniat sedikit pun untuk merubah posisinya. Ia akui posisi duduk seperti ini tidak enak. Irene memeluk lehernya, membuatnya menjadi sedikit menunduk mendekati tubuh gadis itu.
"Kau benar-benar menarik diriku untuk semakin mencintaimu, Bae. Sialan"
Tanpa ragu, Taehyung menempelkan bibirnya ke ranum cherry Irene. Hanya sekedar menempel lebih lama, setelahnya menciumi kening Irene.
Buru-buru Taehyung melepas rangkulan Irene dengan hati-hati agar tidak membangunkan gadis itu. Merapikan selimut pada tubuhnya lalu meninggalkan kamarnya.Jimin frustasi, tidak tahu lagi harus menjelaskan seperti apa pada Seulgi yang saat ini telah memunggunginya sejak mereka baru sampai di apartemen Jimin sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On You - VRENE
FanfictionDi dalam ingatannya, dalam kenangannya dia tidak berniat untuk melupakan sosok yang telah membuatnya tertarik seperti magnet hanya melalui sorot matanya. Namun, seseorang yang dimaksudnya, tidak mengingat siapa dirinya karena suatu alasan. Mereka se...