Jika ini bisa membuatmu sadar, apakah dengan hal ini kau akan kembali seperti dulu atau tetap pada dirimu yang sekarang?
Ini kali kelima Irene menghela nafasnya panjang. Irene tidak tahu harus seperti apa selain membuang nafasnya cuma-cuma. Menatap datar layar ponselnya yang menampilkan pesan dari seseorang yang berhasil membuat perasaannya campur aduk tadi pagi.
Kim Taehyung.
'Kirimi aku pesan jika kau sudah selesai bekerja, Bae'
Lagi. Hanya hembusan nafas yang terdengar. Irene hanya berniat membacanya tidak berniat membalasnya. Tapi jika di biarkan seperti ini, rasanya tidak baik juga.
Cih! Kenapa juga si sialan itu begini sih!
Irene hanya bisa merutuki dirinya, menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Kembali mengingat apa yang lelaki itu katakan pagi tadi.
'Apa kau mengingat tanda ini?'
"Hhh... Apa juga urusannya denganku dengan bekas luka itu"
Irene melirik kearah ponselnya yang bergetar.
"Hal-"
"Kenapa tidak membalas pesanku Rene?"
Sialan sekali si Kim Taehyung ini!
"Bisa tidak hilangkan kebiasaanmu untuk menyelaku dulu?"
"Maaf Rene, tapi aku suka begitu"
Kim fucking Taehyung! Fuck off!
"Terserah"
Irene kembali mendengus kesal ketika Taehyung sedang tertawa di seberang telfon sana.
"Tidak ada yang menyuruhmu tertawa, Kim! Cepat katakan apa maumu"
"Baik maafkan aku.. Balas pesanku, karena kita akan makan siang"
"Tidak penting"
"Baiklah jika kau menganggap begitu. Lima menit lagi aku akan ke kantormu"
"YAA!!! KIM TAEHYUNG!"
Irene melempar ponselnya keatas meja. Tidak perduli ponselnya rusak atau bagaimana. Ia sedang kesal sekarang. Itu saja setelah Taehyung memutuskan panggilan sepihaknya.
Jalanan padat Seoul ia abaikan begitu saja. Melajukan mobilnya dengan kecepetan tinggi seperti berada di sirkuit balapan. Taehyung memang gila. Taehyung bahkan mengakui dirinya sendiri.
Rahangnya mengeras, tangan kanannya menggenggam erat stir mobilnya dengan kesal.
CKIT
"ARGHHH"
Taehyung mengerem mobilnya mendadak, membiarkan mobil di belakangnya ribut memberinya klakson karena ulahnya. Ia tidak perduli. Taehyung mengerang kesal setelah menelfon Irene. Perempuan yang berhasil membuatnya seperti orang kesetanan.
"Kenapa setelah melihat bekas ini dia tidak sadar!"
Taehyung kembali melajukan mobilnya menuju perusahaan Irene. Satu-satunya yang memenuhi kepalanya saat ini adalah Irene.
"Bae Joohyun adalah orang yang sama dengan Ailin"
Taehyung membatin, percaya pada apa yang diucapkannya. Hanya itu kesimpulan dari rasa keterkejutannya malam tadi di apartemen gadis itu.
"Maaf tuan, Anda tidak bisa menemui beliau jika tidak memiliki janji"
Taehyung menghentikan langkahnya, ketika sekretaris Irene menghalanginya. Taehyung yakin jika tiga langkah lagi ia akan membuka pintu ruangan Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On You - VRENE
FanfictionDi dalam ingatannya, dalam kenangannya dia tidak berniat untuk melupakan sosok yang telah membuatnya tertarik seperti magnet hanya melalui sorot matanya. Namun, seseorang yang dimaksudnya, tidak mengingat siapa dirinya karena suatu alasan. Mereka se...