“Aku tidak menyangka orang yang menjadi alasan dirinya untuk melakukan terapi penyembuhan adalah kau”
“Apa maksudmu hyung?” Taehyung menatap bingung Seokjin. Tidak mengerti apa yang di katakan oleh Seokjin.
“Jika kau masih mengingat ceritaku tentang Adikku yang sedang study di London maka kau akan tahu siapa aku, dan kau akan paham mengapa aku berada disini.”
Taehyung terdiam sesaat, mencoba mengingat cerita tentang Seokjin. Seokjin memang pernah menceritakan perihal keluarganya pada mereka –sahabatnya Seokjin memiliki adik –angkat perempuan yang sedang study di London. Mereka tahu jika Seokjin itu anak semata wayang, tapi alasan keluarga Seokjin mengadopsi anak perempuan itu, tidak dijelaskan Seokjin. Seokjin hanya mengatakan jika kedua orang tuanya sangat ingin memiliki anak perempuan itu saja.
“Hyung! Jangan katakan kau adalah Kakak angkat Irene?”
Seokjin hanya menampilkan senyumnya. Taehyung tidak bodoh jika harus mengingat sesuatu walaupun sudah dari masa lalu.
Seokjin menganggukkan kepala sebagai jawaban. Taehyung menatapnya tidak percaya. Pantas saja Seokjin selalu mengatakan jika Adiknya hampir memiliki nama panggilan yang sama dengan Adik Taehyung.
“Oh God, Hyung! Aku hanya tidak mengira jika Adikmu itu Irene, hyung!” seru Taehyung heboh.
“Kau saja yang sedikit lambat. Aku sudah mengatakan panggilan mereka sama” sahut Seokjin santai.
"Jangan katakan alasan kau tidak mau mempertemukan adikmu pada kami semua karena ini?!" sambung Taehyung lagi.
"Tentu saja! Mana mau aku melihat kalian dekat-dekat sengan Irene!" Seokjin tidak perduli dengan tatapan Taehyung yang menatapnya tidak percaya. Biarkan saja lelaki itu terkejut, pikirnya.
“Iya! Aku tidak tahu jika Irenemu itu ternyata sama dengan Ireneku”
Alis Seokjin bertaut ketika mendengar kaliamt yang dilontarkan Taehyung barusan. Apa katanya tadi?
Irene ku?
Mau mati ya?!
“Apa maksudmu dengan ‘Irene mu’ Kim? Kau apakan Adikku, ha?”
“Ow! Santai hyung.. Jika kau mau menceritakan padaku tentang terapi yang kau bilang padaku, aku akan menceritakannya padamu” seru Taehyung santai.
“Cih! Ingin adil rupanya” Seokjin mendesah kesal. Taehyung pandai sekali bernegosiasi. Walaupun ia dan Taehyung sudah seperti saudara kandung.
“Tentu saja. Tidak ada yang gratis di dunia ini hyung jika kau tidak memberikannya secara cuma-cuma” seru Taehyung. “Apa Irene baik-baik saja hyung?” sambungnya lagi.
“Dia sedang tidur setelah orang tuaku yang membujuknya tadi. Mereka pulang dan aku yang menjaganya sekarang” Taehyung hanya menganggukkan kepalanya. “Keadaannya lebih baik dari sebelumnya. Aku rasa dia tidak sengaja mengingat masa lalunya. Apa kau yang memberi kode padanya?”
“Jangan langsung menodongku dengan pertanyaan begitu. Aku tidak tahu apa yang salah dengannya atau mungkin denganku. Maka dari itu ceritakan padaku hyung, cepatlah” Seokjin hanya menghela nafasnya panjang ketika Taehyung mendesaknya.
“Aku tahu kalian pernah dekat dulu. Tapi aku tidak menyangka jika kalian akan bertemu lagi sekarang. Berterima kasihlah karena takdir berpihak pada kalian untuk mempertemukan kalian lagi. Dulu aku tidak sempat untuk mengatakan maaf pada seseorang yang telah menjadi korban pelampiasan Adikku, tapi sekarang aku ingin meminta maaf padamu Taehyung-ah. Maafkan Adikku yang telah melukaimu demi pelampiasan perasaannya dan meninggalkan bekas luka itu padamu. Bekas luka itu tidak akan pernah hilang, kau tahu sendiri”

KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On You - VRENE
FanfictionDi dalam ingatannya, dalam kenangannya dia tidak berniat untuk melupakan sosok yang telah membuatnya tertarik seperti magnet hanya melalui sorot matanya. Namun, seseorang yang dimaksudnya, tidak mengingat siapa dirinya karena suatu alasan. Mereka se...