XXVII

1.1K 108 26
                                    

"Sayang sedang apa?" Jimin bertanya bingung ketika mendapati Seulgi yang membelakanginya sedang berada di pantry.

"Jiminie? Sudah pulang?" Seulgi balik bertanya dan menghampiri Jimin yang duduk di meja makan. "Sedang buat susu tadi. Tapi aku tidak mendengar kau pulang tadi"

"Aku sudah bilang dan aku tidak mendapatkan respon, kupikir kau sudah tidur"

"Tidak dengar hehe, mau cemilan? Atau minum sesuatu akan kubuatkan"

"Coklat hangat? Apapun tidak masalah"

Seulgi mengangguk dan bersiap membuatkan minuman untuk suaminya. "Sayang, bagaimana keadaan Taehyung?"

"Dia sudah sadar, dan sepertinya baik-baik saja. Kau tahu sendiri kan separah apapun lelaki itu terluka tetap saja selalu baik" Jimin berujar pelan diselingi tawanya yang lembut terdengar, begitu juga dengan Seulgi yang ikut tertawa pelan.

"Ini minumlah, masih panas jadi harus hati-hati" Seulgi memberikan gelas kepada Jimin dan disambut dengan senang oleh Jimin.

"Cepat habiskan susumu sayang, nanti ada yang rewel" Tegur Jimin pelan, mau tidak mau Seulgi tertawa pelan, menganggukkan kepalanya dan meminum susunya. "Selama aku tinggal tadi apa ada sesuatu? Jangan terlalu lelah masih rentan aku takut sekali" sambungnya.

"Tidak ada, tenang saja. Dia anak yang kuat walaupun masih kecil sekali soalnya baru tiga minggu."

"Tentu saja anakku pasti kuat" Jimin tersenyum lembut, bagaimana seorang Kang Seulgi yang sekarang menjadi Park Seulgi tidak jatuh cinta pada suaminya ini?

Seulgi dinyatakan hamil setelah mengalami mual parah. Jimin yang panik tentu saja langsuung membawanya kerumah sakit. Usia kandungannya tiga minggu, bahkan Seulgi belum pernah sama sekali untuk mengecek menggunakan testpack apakah dia hamil atau tidak. Seulgi pikir dia hanya kelelahan dan tubuhnya memberontak. Nyatanya dokter mengatakan Seulgi hamil dan disuruh untuk segera menemui dokter kandungan saja Tentu keduanya sangat senang, bahkan Jimin membuat pesta untuk kehamilan Seulgi untuk menyambut anak pertama mereka. Terlalu berlebihan memang, namun itulah Jimin. Yang datang hanya orang tua keduanya dan sahabat saja, jadi tidak ada pesta meriah.

Jimin yang memang sejak dulu sebelum menikah saja sering membelanjakan Seulgi sesuatu, sekarang sewaktu mendengar Seulgi hamil Jimin semakin gila saja, apapun dibelikan untuk Seulgi andai waktu itu Seulgi tidak menegurnya dengan cukup keras bisa-bisa Jimin tidak bisa dihentikan.

"Sayang, apa kau tidak perlu bekerja saja?"

Seulgi terdiam dan menatap Jimin lekat. "Tidak. Pekerjaanku tidak berat Jimin, aku hanya di salon, banyak staff juga. Aku hanya mengawasi dan membantu"

Seulgi memang membuka salon miliknya sendiri. Hampir enam tahun salonnya berdiri sampai sekarang. 'Kangseul Home' namanya salonnya terkenal di Seoul, siapa yang tidak mengenal Seulgi? Semua orang hampir mengenalnya terutama dalam bidang kecantikan. Seulgi dulunya model yang aktif, namun setelah dirinya membuka salon Seulgi sedikit mengurangi aktifitasnya. Tapi Seulgi masih menerima panggilan jika ada yang memintanya untuk menjadi model atau syuting CF suatu produk, Seulgi juga memiliki brand sendiri dibidang kecantikan. Memang berbanding jauh sekali dengan jurusan yang dia ambil semasa kuliah. Tentu Irene juga begitu, sama sepertinya.

"Aku hanya takut kau kelelahan sayang, ditambah kau hamil" Terdengar sekali nada khawatir dari Jimin, bahkan Jimin menatap memohon pada Seulgi.

"Jiminie percaya padaku?"

"Tentu saja aku percaya padamu" Jimin menjawab singkat. Sedangkan Seulgi menampilkan senyumnya "Aku baik, aku masih bisa mengatasinya sayang.. tenang saja" Jelas Seulgi lagi.

Eyes On You - VRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang