"Sepertinya harus ada yang di disiplinkan sekarang"
Irene merasa lehernya tercekik hanya mendengar suara berat Taehyung menyapa indera pendengarannya.
Lelaki didepannya ini sungguh menakutkan.
"L-lepas! Apa yang kau lakukan!" Irene terus berontak, ketika Taehyung dengan tidak elitnya menggendongnya, menyangga tubuhnya di pundak Taehyung. Bahkan Taehyung terus berjalan meninggalkan acaranya, tidak memperdulikan banyaknya pasang mata yang melihat kearahnya.
Irene meringis pelan ketika tubuhnya di banting ke sofa, bahkan Taehyung mengajaknya ke kamar hotel miliknya yang baru di resmikan malam ini.
"Aku berbaik hati memberimu jas untuk menutupi punggungmu dan dress pendekmu. Tapi apa yang kudapatkan adalah sebuah tamparan di pipi" Taehyung menatap tajam Irene yang berada didepannya.
"Apa kau sadar apa yang telah kau perbuat nyonya Bae Joohyun?" Taehyung bersuara rendah, benar-benar mengendalikan emosinya agar tidak keluar saat ini juga.
"Ack! S-sakit.." Irene mendongakkan kepalanya keatas, ketika Taehyung mencengkram rahangnya. Menatap Taehyung dengan siratan matanya yang tajam.
"Sakit? Apa kau berfikir ketika menamparku tadi aku merasakan sakit atau tidak?"
"K-kumohon lepaskan..." Irene meringis, tubuhnya bergetar. Bahkan air matanya mengalir, Taehyung terlihat menakutkan saat ini. Taehyung bahkan dengan santainya masih mencengkram rahang Irene. Membiarkan gadis didepannya dengan wajah memohonnya.
"Jelaskan padaku apa alasanmu menipuku" Taehyung melepaskan cengkramannya, dan mendorong tubuh Irene sekali lagi. Irene hanya bisa menangis menundukkan kepalanya kebawah tidak berani menatap Taehyung barang sebentar.
"H-hiks.. h-hikss.."
"Aku tidak menyuruhmu menangis. Aku menyuruhmu berbicara"
"A-aku mau pulang"
"Kau tidak ku izinkan"
"Aku mau pulang! Aku tetap mau pulang!" Irene berdiri dan berteriak di depan wajah Taehyung. Entah keberanian darimana yang ia dapatkan.
"Jangan berteriak di depanku" Taehyung menarik tangan Irene dan memperkecil jaraknya. Mendorong tubuh Irene ke sofa.
"Jangan.. Please" isakan tangis Irene bahkan tidak diperdulikan oleh Taehyung yang saat ini sudah berada diatas tubuhnya. Irene akui ia tidak waras, ketika ia merasakan jantungnya berdegub kencang ketika Taehyung melakukan skinship begini. Hei! Sudah dikatakan ia tidak waras sekarang.
"Aku tidak bercanda soal mendisiplinkan ingat?"
Taehyung tidak berhenti menatap Irene yang sedang memohon padanya. Memilih melihat lebih dalam lagi bagaimana gadis didepannya itu menatap dirinya. Ketakutan? Minta tolong? Taehyung meneguk ludahnya kasar, memejamkan matanya sebentar, ketika bibirnya mulai merasakan permukaan bibir Irene. Taehyung menciumnya tanpa ragu, membiarkan pipinya yang terkena pipi Irene yang basah ketika bersentuhan Taehyung mengabaikannya. Fokusnya hanya pada apa yang sedang dilakukannya sekarang.
Irene membulatkan kedua matanya ketika Taehyung menciumnya, tidak membuka belah bibirnya. Tidak sebelum Taehyung mengigitnya. Entah dorongan darimana, Irene ikut memejamkan matanya ketika Taehyung berhasil membuka belah bibirnya. Sekali lagi ditegaskan Irene sekarang sedang tidak waras. Ia terbawa suasana ketika Taehyung menciumnya lembut tanpa terburu-buru. Irene bisa merasakan dengan jelas aura Taehyung sangat kuat dan dominan. Mampu membuatnya menunduk hanya dengan menatap matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On You - VRENE
FanfictionDi dalam ingatannya, dalam kenangannya dia tidak berniat untuk melupakan sosok yang telah membuatnya tertarik seperti magnet hanya melalui sorot matanya. Namun, seseorang yang dimaksudnya, tidak mengingat siapa dirinya karena suatu alasan. Mereka se...