Beberapa saat yang lalu~
Taehyung mengemudikan mobilnya dengan santai, telinganya fokus mendengarkan cerita dari Tuan Kim yang duduk disamping kemudi dan pandangannya fokus menatap jalanan. Iya, Taehyung mendapat panggilan secara tiba-tiba dari Tuan Kim yang menyuruhnya untuk datang ke rumah sakit beliau. Segera saja Taehyung berangkat, padahal Taehyung sudah berniat malam nanti untuk mengunjungi Tuan Kim bermaksud meminta restunya untuk mendekati putrinya. Karena restu dari Nyonya Kim sudah dikantongi, Taehyung tidak tahu saja jika Tuan Kim pun sudah merestuinya.
Taehyung duduk di sofa yang tersedia diruang kerja Tuan Kim dengan sabar menunggu Tuan Kim menyelesaikan satu pekerjaannya yang mendadak diberikan oleh sekretarisnya. Setelah sepuluh menit berlalu, tampak Tuan Kim melepaskan jubah dokternya dan menyampirkannya di punggung sofa padahal sudah ada tersedia tempat menggantung pakaian miliknya.
"Bagaimana kabarmu Tae? Sibuk sekali ya? Maaf Ayah mendadak menyuruhmu kemari" ucap Tuan Kim terlebih dahulu seraya mendudukkan diri didepan Taehyung.
"Tidak Ayah. Hari ini cukup senggang, sebenarnya Taehyung malam nanti ingin mengunjungi Ayah. Ternyata Ayah lebih dulu, Taehyung kalah cepat" Taehyung tertawa kecil begitu juga dengan Tuan Kim. Keduanya memang sudah tidak ada rasa canggung lagi, sudah terlalu dekat karena Taehyung juga sering berkunjung ke rumah entah itu sewaktu ada Irene atau tidak. tidak jarang juga Seokjin mengejeknya yang mengatakan Taehyung terlalu gencar meminta restu.
"Benarkah? Yasudah nanti sehabis kita dari suatu tempat, kerumah saja. Kata Mom, Irene ada dirumah"
Alis Taehyung bertaut bingung "Kita mau kemana Ayah?"
"Ke makam Ayah kandungnya Irene"
Cukup dibuat terkejut dengan jawaban singkat Tuan Kim. Taehyung hanya memberi respon menganggukkan kepala.
"Kau selama mengenalnya tidak tahu bukan dimana letak makamnya?"
Lagi Taehyung menganggukkan kepalanya "Aku pernah menyuruh orangku mencari tahu, tapi mereka tidak menemukannya setelah berkeliling Seoul"
Tuan Kim tertawa pelan "Ada di Seoul, tapi bukan ditempat pemakaman umum. Awalnya memang di pemakaman umum, tapi setelah Ayah adopsi Irene Ayah takut jika suatu saat nanti Irene mencari tahu letak makam Ayahnya. Ayah tidak bermaksud untuk menyembunyikannya dari Irene, namun sewaktu proses adopsi berjalan Ayah tidak sengaja bertemu Irene di bangku taman rumah sakit. Waktu itu dia masih dirawat karena demam. Irene masih takut pada Ayah saat itu Tae"
"Benarkah? Padahal sekarang dia manja sekali ya Ayah?"
Tuan Kim sontak tertawa dan menganggukkan kepalanya "Iya.. dia paling manja, Seokjin yang biasanya juga manja saja masih kalah manjanya dibandingkan dengan Irene. Sewaktu itu hanya Ayah saja yang banyak bercerita, Irene tidak menghiraukan Ayah. Sampai pada akhirnya Irene membuka suara dan bertanya pada Ayah"
Taehyung turut penasaran, terlihat jelas dari raut wajahnya memandang Tuan Kim dengan dahi menyerngit jelas "Apa yang dikatakan olehnya?"
"Irene bilang kalau Ayah sudah berhasil mengadopsinya apa perlakuan Ayah sama seperti mendiangnya Ayahnya? Tentu saja Ayah katakan tidak. Ayah harus menjelaskan secara perlahan bahwa Ayah dan mendiang Ayahnnya itu berbeda. Irene diam saja, dan dia menyebutkan permintaannya pada Ayah. Irene bilang jika nanti dia tidak akan pernah mau mengunjungi makam Ayahnya. Dia sudah terlalu memupuk kebencian dalam hatinya pada saat itu. Maka dari itu Ayah yang memindahkan makamnya ke tempat terpencil. Dan setelah itu Irene tersenyum lebar pada Ayah. Karena Ayah sudah menepati janji dan mengabulkan permintaannya. Hanya kecil untuk menghilangkan semua tentang mendiang Ayahnya dia terlampau bahagia"

KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On You - VRENE
FanficDi dalam ingatannya, dalam kenangannya dia tidak berniat untuk melupakan sosok yang telah membuatnya tertarik seperti magnet hanya melalui sorot matanya. Namun, seseorang yang dimaksudnya, tidak mengingat siapa dirinya karena suatu alasan. Mereka se...