Damian & Dania

9 1 0
                                    

"Damian, apa kau tidak ingin bangun, ini sudah pagi, kita akan terlambat." Ujarku.

"Dania, aku masih merindukanmu, aku sudah memutuskan bahwa hari ini kau dan aku akan seharian terdampar disini." Jawabnya seraya menenggelamkanku dalam pelukkannya.

"Tapi aku ada kelas hari ini." Balasku yang diabaikan begitu saja olehnya.

"Oh ayolah Damian, aku ada kelas." Lanjutku yang tetap diabaikan.

Dia mempererat pelukannya tak peduli dengan rengekanku yang minta dilepaskan.

Aku lelah, setiap aku meronta, pelukannya semakin erat mendekapku.

Alhasil aku pasrah tidak ada yang bisa aku lakukan selain berbaring dengannya menerima semua hawa hangat darinya.

Kau dan aku, tiga kata itu yang selalu diucapkan oleh Damian kepadaku, seolah hanya ada aku dan dia di dunia ini.

Dia selalu bisa membuatku merasa istimewa.

"Aku ingin menikahimu lagi rasanya." Bisiknya dengan suara parau khas orang yang baru bangun tidur ditelingaku.

Begitu seksi bagiku, membuatku tertawa geli dengan semburan hangat dipipi.

End.
-Rr-

U & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang