Rara berjalan menuju gerbang sekolahnya. Disampingnya ada Rere yang bersedia berjalan pelan untuk menyamakan langkah kakinya dengan langkah kaki Rara yang kecil. Rere menyadari ada yang aneh pada Rara. Sepanjang perjalanan sahabatnya itu hanya diam dengan tatapan kosong.
Sesampainya mereka dilorong Rere tidak bisa untuk terus bungkam. ''Ra, kamu gak apa-apa?'' tanyanya menghentikan langkah Rara.
Cewek yang diajak bicara terbenggong menatap Rere. Matanya meneliti sosok yang ada dihadapannya sebelum akhirnya ia tersenyum. ''Rere?'' katanya. ''kamu apa kabar?'' tanyanya.
Rere tersadar bahwa sesuatu sudah terjadi dan hal itu adalah hari ini. Rere mencoba membalas senyum Rara sembari menguatkan hatinya yang mulai terasa sakit.
''Aku baik-baik aja,'' jawabnya. Tak lama bel berbunyi. ''ayo, kita ke kelas!'' ajak Rere menggenggam tangan mungil Rara setelah mendapat persetujuan gadis cantik itu.
Sekuat tenaga Rere memerintahkan air matanya agar tidak keluar, meski ia berhasil tapi hatinya sudah menangis.
***
2 tahun yang lalu.
Disuatu hari yang jingga Rere memeluk Rara yang menangis setelah mendengar kabar yang menyakitkan. Hari itu adalah hari dimana Rere menyaksikan sendiri kesedihan Rara yang sangat menyakitkan hatinya. Semua orang harus bersiap mulai hari itu.
Aku masih ingin merasakan pelukan hangatnya yang selalu membuatku merasa sangat dicintai. Aku berharap meski hari itu tiba, aku tidak akan melupakan orang-orang yang aku cintai dan orang-orang yang mencintaiku. Tuhan, kabulkanlah permintaanku. -Rara-
-Rr

KAMU SEDANG MEMBACA
U & I
Romance--- "Aku ingin menikahimu lagi rasanya." -Damian- *** ''Aku akan memperjuangkanmu. '' -Senja- *** ''Apapun resikonya itu urusan nanti. Maju dan selesaikan!'' -Rara- ---