Hari ini kegiatan dimulai dari membersihkan rumah. Menata semua barang ke tempatnya sendirian. Aku menyiapkan minuman segar sendiri untuk diriku sendiri. Sesekali aku menjeda kegiatanku sejenak untuk menghirup udara agar mengalir dengan benar ke paru-paruku.
Matahari bersinar dengan teriknya. Aku merasa kegiatan hari ini sudah cukup sampai di sini dulu. Aku beranjak dan berjalan menuju dapur menyiapkan makan siang untukku.
Terlintas dalam pikiranku masa liburan hampir selesai. Aku harus segera mempersiapkan segala sesuatu untuk kembali mengajar. Kembali melihat anak didikku yang beragam sifatnya.
Aku baru saja menyelesaikan makan siangku ketika ponselku berdering. Tertera nama suamiku di sana. Seperti hari biasanya ia menanyakan apa aku sudah makan dan apa yang sedang aku kerjakan.
Suamiku juga menyemangatiku, karena aku akan kembali mengajar minggu depan. Aku tersenyum mendengar kata-kata semangat yang ia ucapakan untukku. Cukup lama kami berbicara melalui telfon, hingga akhirnya ia pamit untuk melanjutkan kegiatannya yang tertunda. Aku segera mengiyakannya.
Aku tau resiko yang akan aku dapatkan saat menyetujui menerima lamarannya satu tahun yang lalu. Berpisah dengannya untuk waktu yang cukup lama adalah tantangan yang harus kami terima.
Beruntung kali ini suamiku ditugaskan tidak terlalu jauh. Kami masih satu pulau dengan beda provinsi saja. Aku masih ingat ketika akun meyakinkannya akan keputusanku. Aku juga masih ingat ketika wajah cerahnya saat aku menjawab lamarannya dan juga wajah sedihnya saat mendapat informasi mengenai tempat ia bertugas selanjutnya.
Kala itu aku hanya bisa tersenyum sebelum memeluknya dan mengatakan bahwa aku akan menunggunya.
-Rr

KAMU SEDANG MEMBACA
U & I
Romance--- "Aku ingin menikahimu lagi rasanya." -Damian- *** ''Aku akan memperjuangkanmu. '' -Senja- *** ''Apapun resikonya itu urusan nanti. Maju dan selesaikan!'' -Rara- ---