Rara dan Rere

4 0 0
                                    

Rere menenteng sebuah botol minum dan kotak makan siang sembari menuruni anak tangga. Dia berdiri di sana menunggu Rara menyelesaikan hukumannya. Rara lupa membawa buku tugasnya dan dihukum mengelilingi lapangan. 

''Rara semangat!'' ucap Rere.

Rara yang sudah kelelahan. Kini, ia berlari dengan tenaga yang tersisa untuk putaran terakhirnya. Selesai urusannya dengan hukuman, Rara segera menghampiri Rere dan duduk. Ia meneguk air yang dibawa oleh Rere.

Rere tersenyum melihat Rara yang kelelahan, lalu melirik jam tanganya sebelum kembali menatap Rara. ''Nih. Kamu belum makan siang, 'kan?'' sodornya memberikan kotak makan siang.

Mata Rara berbinar melihat benda kotak itu dan langsung mengambil sebelum membuka tutupnya. ''Makasih.'' ucapnya.

''Makan pelan-pelan.'' Rere kemudian duduk disamping Rara yang asik melahap makan siangnya.


Aku mengenalmu sejak umur kita lima tahun. Aku mulai menyadari memiliki perasaan yang asing kepadamu saat aku kelas tiga SMP. Namun, setelah aku mengetahui hal itu. Aku lebih ingin menjagamu daripada memintamu menjadi pasanganku. Jujur aku harus menguburnya begitu dalam dan harus siap akan segala yang terjadi. Karena, sesuatu yang hidup pada dirimu memaksaku untuk merelakan cintaku. -Rere-


-Rr



U & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang