''Mama, tadi Rara ketemu sama Rere lagi loh. Dia gak jadi pindah katanya musim semi di sana bunga sakuranya gak sebagus di sini,'' serunya dengan bahagia yang tampak jelas pada wajahnya. ''kita juga satu kelas lagi tahun ini.'' lanjutnya.
Ibu dan Ayahnya terdiam mendengar hal itu. Sedangkan itu, adik laki-lakinya yang sedang sibuk mengambil lauk pauk ke atas piringnya menatap kakaknya. ''Ternyata hari ini datang lagi.''
Adik laki-lakinya lebih memilih mulai menyuap nasinya, karena ia sangat kelaparan setelah pulang les.
Ibu tersenyum. ''Baguslah kalau begitu. Itu artinya kalian adalah sahabat sejati.'' Rara tersenyum. ''Benarkan kataku Rere tak akan bisa jauh dariku dan bunga sakura di sana tidak sebagus di sini.'' celotehnya.
Ayah yang sejak tadi duduk mendengarkan kini mengambil sendok dan berkata. ''Karena Rere pindah kembali Rara harus baik-baik kepada Rere agar dia tidak pindah lagi. Sekarang mari kita makan dulu.''
Rara menggangguk dengan penuh semangat. Ayang menyuruh istrinya untuk duduk dan mulai makan. Ia tau perasaan istrinya, namun untuk menangis saat ini bukanlah hal yang tepat. Mereka hanya bisa menghadapi fakta dan menerimanya.
Tidak ada pintu yang bisa dibuka untuk keluar dari kenyataan ini. Tidak ada seorang pun yang mempunyai kuncinya. Karena, mereka terlambat menyadarinya bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Rara.
***
''Janjilah padaku bahwa kau akan tetap mengingatku.'' pinta Rara.
''Aku janji.'' jawab Rere dengan susah payah sembari menahan air matanya
Langit jingga dan bumi yang retak menjadi saksi ucapan janji mereka berdua. Rere dengan erat memeluk Rara. Ia menatap langit yang begitu tinggi.
Tuhan, aku percaya Engkau adalah penulis skenario terbaik. Engkau menentukan segalanya dengan baik pula. Namun, Tuhan bisakah Engkau memberikan keajaiban untuknya. Setidaknya biarkan dia tidak mengingat rasa sakitnya. -Rere-
-Rr

KAMU SEDANG MEMBACA
U & I
Romance--- "Aku ingin menikahimu lagi rasanya." -Damian- *** ''Aku akan memperjuangkanmu. '' -Senja- *** ''Apapun resikonya itu urusan nanti. Maju dan selesaikan!'' -Rara- ---