Aroma tubuhnya yang sealu aku rindukan. Senyumnya yang selalu terlihat cerah dengan mata sendu yang indah. Aku sangat senang saat dia berlari menghampiriku dan memelukku dengan erat. Aku berharap kepulanganku bisa membuatnya lebih sering tersenyum.
Aku baru saja selesai mandi, lalu duduk berkeliling melihat seisi rumah yang telah selesai didekor oleh istriku seorang diri. Meskipun, aku merasa bersalah telah membiarkannya bekerja sendiri, namun dia lebih memahamiku tentang tugasku sebagai aparat negara. Dan lebih pintar dalam menata barang.
Istriku selesai memasak. Dia memanggilku dengan semangat. ''Bapak tentara, makan malamnya sudah siap.'' ucapnya selalu berhasil membuatku tersenyum.
Di tengah kegiatan makan malam, aku sadar betul bahwa mata istriku lebih fokus kepadaku daripada ke makanannya. Hal itu membuatku teringat kejadian dulu saat kami bertemu untuk pertama kalinya.
Matanya yang berbinar dan cerah menyembunyikan sejuta rasa keputusasaa, kekecewaan, dan kesedihan yang mendalam yang baru aku ketahui saat dia mengumunkan ketergantungannya kepadaku. Saat itu aku tau bagaimana rasanya menjadi sosok berpengaruh dalam hidup seseorang.
-Rr
KAMU SEDANG MEMBACA
U & I
Romance--- "Aku ingin menikahimu lagi rasanya." -Damian- *** ''Aku akan memperjuangkanmu. '' -Senja- *** ''Apapun resikonya itu urusan nanti. Maju dan selesaikan!'' -Rara- ---