PART. 1

198 51 1
                                    

HIGH SCHOOL Ivy League inilah sekolah baru aku mulai hari ini.Di California aku di panggil Antonio sang ketua di sekolah,awal masuk sekolah mengasihkkan.

Kita bisa melihat wajah-wajah baru dan merasakkan lingkungan baru. Tapi....Aku merasakkan sifatku lebih dingin dari sebelumnya,diriku cuek dengan semua siswa yang melihat kearah jendela.

Siswa yang melihatku dari jendela,aku hanya menatap kearah seluruh sekolah dengan angin musim panas yang membuatku bersifat datar dengan siswa yang sedang menatapku keluar.

"anak-anak kita kedatangan siswa baru, dia baru datang dari california,mulai sekarang akan belajar bersama kita"sahut wali kelas baruku Carl Hundson

Mereka menatapku dengan sikap datar masing-masing,tetapi aku tidak berekspresi karena semua juga terlihat seperti itu.Aku bisa mengerti siapa yang kuat siapa yang lemah hanya dari tatapan matanya saja.

"Perkenalkan namamu lalu cari tempat duduk"lanjut wali kelasku Carl Hundson.

"Jimmy Antonio"

Sebagai siswa baru,ada dua pilihan yang bisa aku ambil. Jadi anak baik dan rendah hati atau jadi anak baik yang tidak mau di ganggu.Jika ingin yang kedua,aku harus berkelahi dan menang dari ketua dalam kelas ini.

"Afthon Quen"panggil siswa yang baru masuk.

Seorang Siswa laki-laki menatapku sejak tadi,saat mendengar namanya ia melirikku dengan sejenak dari arah depan.Tetapi susana di kelas ini hanya ada suasana dan aurah membunuh jadi aku tidak bisa menjadi anak baik.

Aku berjalan dengan ekspresi datarku dan mencari tempa duduk yang kosong,aku duduk di kursi paling belakang dekat dengan jendela.Karena aku merasa nyamang hanya dekat jendela dan sekali-sekali aku melamun untuk menghilangkan kegusaranku sejak pindah.

Sesaat lamunanku terbangun karena seseorang melemparkan kertas di wajahku berkali-kali,aku mencoba melirik siapa yang sedang melempariku.

Aku melihatnya yang sedang merobek buku lalu mengankat tanganya dengan membuang kertas di wajahku dengan kedua tangannya dan melempariku lagi dan lagi.

Srek

Kyut

Huik

Aku mencoba untuk menahan emosiku,karena aku ingin belajar dengan tenang dan bisa lulus dengan prestasiku seperti di sekolah lamaku.

Author.

Jimmy Antonio adalah siswa pindahan dan sejak masuk sekolah menegah pertama ia mendapatkan medali emas dengan kejuaran sekolah,bela diri,taekwoondo,judo, dan bidang studying siswa terpintar di SMP dan masuk Sma di california dengan nilai tertinggi.

Jimmy sebelumnya adalah siswa yang tidak pakai kekerasan fisik tetapi sifatnya yang datar dan dingin sejak ia masuk sekolah semester pertama. Karena seniornya Robert Brunk di sekolah sebelumnya membully nya.

Ia mendapatkan kekerasan,ia melewati semester pertamnya dengan pukulan dari senior-seniornya. Sampai akhirnya kesabarannya habis,ia memukul dan menghajar sampai senior-seniornya masuk di rumah sakit,dengan balas dendam ia akhirnya di keluarkan dari sekolah lalu pindah di Los Angeles  keluarganya mengirimnya di tempat jauh karena sifatnya yang mulai kasar kepada orang lain.

Keluarganya hanya mengirim asisten ruamh tangga dan kebutuhan sekolah dan uang yang tak sedikit jumblahnya,kehidupan mewahnya tak ia pakai.

Inilah caranya ia menujukkan kekuatannya padaku.Kalau aku membiyarkannya saja,aku harus bertahan dengan kelakuannya sampai aku lulus.Aku harus membuatnya mengerti untuk tidak mengganguku. Tapi........Bukan sekarang?

Aku hanya berguman dalam hati dan tetap bertahan di tempat dudukku,sepanjang pelajaran anak itu terus saja mengangguku dan terus menerus mengirim pesan padaku.

PESAN DARI ANAK LAKI-LAKI ITU.

anak dari california lawan aku kalau berani?

Aku bawah bekal dari rumah,aku harus terlihat seperti anak biasa dan tak menggangu anak lain seperti sebelumnya.

Aku membuka bekal makan siangku yang telah di siapkan oleh asisten rumah tangga yang ikut denganku di Los Angeles,tetapi anak itu melepar sepatunya kearahku dan mengenai bekalku sampai terjatuh.

Aku mencoba tak mencari masalah dengannya dengan menghindarinya. Aku berjalan untuk mencari makan siang di kantin tanpa berbuat masalah dengannya aku bangkit dari tempat dudukku.

"Mau kemana?"tanya siswa yang membuatku marah sejak tadi.

"kantin."Singkatku.

"Wah lihat ini.Pandangan matamu kenapa seperti itu?"

"Aku tak suka gaya bicaramu"bentakku dengan datar.

Anak-anak seperti dia harus cepat di singkirkan,apa lagi anak-anak mulai melihat kearah kami. Aku cuek dan orang-orang di sekitarku tersenyum datar kepadaku.

"Apa"singkat anak itu.

"Diam kau"aku membentaknya dengan suara datar yang membuat siswa lain melihat dengan tatapan yang akan mengambil mangsanya.

"Wa....Dasar kau gila"

Duag

Karena aku tak bisa menahannya lagi,aku mulai melayangkan tinju adalanku dan menghajarnya dengan beberapa pukulan secara kasar.

Dan siapapun yang melihatku,aku akan memberikan ekpresi datarku walapun dia adalah ketua dan senior. Aku akan memberikan pelajaran pada pria ini yang sejak tadi mengganguku sejak pelajaran sekolah.

Gubraakk

Shuik

Aku mengijak lengan tangan kanannya dan meraih bekal makan siangku yang terjatuh karena ulahnya sejak tadi.

Pria ini sejak tadi menatapku dengan sorotan mata tajamnya kearahku dan itu membuatku marah,aku akan terus mengijaknya sampai kesakitan dan berteriak keras dalam ruangan agar anak-anak lain tidak berani menggangu ketenaganku di sekolah.

Aku hanya ingin lulus Sma dengan baik dan nyaman tanpa ada gangguan di sekitarku tetapi karena anak sialan ini kehidupan sekolahku akan sedikit terganggu karenanya, dia selalu membuatku kesal dan marah karena padangan matanya selalu menatapku dengan membunuh dan membuatku sangat marah.

Shuik

Braakkk

Aku melepar sisah bekal siangku yang terjatuh karena ulahnya sendiri,dengan sorotan mata yang kuperlihatakn sangat dingin dan datar di sertai cuek di wajahku yang tak peduli dengan tatapan siswa kelas yang sedang asik menonton dan ketakutan.

"Ugh! Arkkkkkkkk"teriaknya lantang membuat anak-anak lain tak berani medekati kearah kami.

"Turungan .....Matamu..!"bentakku dengan kesal dan melonggarkan kakiku di lengannya.

Sekarang dia tak akan berani kepadaku dengan sesuka hatinya,inilah alasannya aku harus menunjukkan siapa sebenarnya aku sejak awal karena sebelumnya aku adalah ketua di sekolah lamaku.

Aku tak peduli dengan siswa yang sedang melihatku,ada satu siswa yang hanya melihatku dan cuek di kelas dan aku mengingat anak itu saat temannya memanggil namanya AFTHON QUEN yang sejak tadi melihat dengan sorotan mata cuek.

THE LIFE OF THE SCHOOL PRINCIPAL(SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang