PART.35

30 46 0
                                    

Keana yang tiba lebih awal di sekolah dari biasanya langsung ke ruangan guru dan berjalan dengan tergesa-gesa,hanya suara hampa di telinga Keana dengan udara yang mulai masuk musim dingin.

Baru saja tiba di ruangan guru beberapa menit yang lalu.Ia membuka pintu dengan pelang.

"Apa maksudnya.?"Singkat Pak Johnatan dengan kaget.

"Seperti yang aku jelaskan,Jimmy datang tengah malam di kerumah aku,tidur lalu pagi-pagi pergi.Dan ada yang aneh padanya"ucap Keana yang mondar mandir ruangan guru dengan gelisah.

"Apa dia di kejar-kejar mafia?"lanjut pak Johnatan.

"Se...Sepertinya."Singkat Keana.

"hmmmm?dasar anak itu?"

"Aku sudah mencari salah satu nomor mafia itu.Apa aku laporkan saja ke kantor polisi?"Tanya Keana yang sejak hanya mondar mandir di ruangan,pak Rholand yang datang dengan membawa kayu seperti biasanya hanya berjalan tanpa bersuara.

"Keana Airha,kamu jangan ikut campur soal Jimmy lanjutkan studyingmu,sisah pertukarang pelajar untukmu tinggal seminggu jadi jangan ikut campur"lanjut pak Johnatan dengan tegas.

"Kalian sedang membicarakan apa?"Sahut pak Rholand dengan menatap penasaran.

"Eh....?"

"Aku dengar soal polisi dan mafia juga?"tanya pak Rholand.

"Ada masalah dengan siswa pindahan yang bernama Jimmy Antonio?Ia kami ingin melapor ke kantor polisi karena sepertinya Jimmy sedang di kejar mafia "

Pak Johnatan yang menjelaskan secara detail ke pak Rohland. Pak Rohland yang sedang mencari cara dan berpikir sejenak untuk menyelesaikan masalah yang rumit baginya.

"Jadi hanya kita yang tahu.Dan hampir saja kita menjadi masalah besar,kalau lapor polisi. Sekolah kita akan di obrak abrik oleh polisi dan nama imeg sekolah kita akan hancur."tegas pak Rholand dengan serius.

"Tapi bagaimana dengan Jimmy."tanya Keana yang sedang bingun.

"Dia harus belajar dari akibat yang dia lakukan apa yang telah ia perbuat.Kau yakin nomor itu anggota mafia?"lanjut pak Rohland.

Keana yang langsung tertunduk khawatir tiba-tiba terdiam dengan khawatir.

"T...Tidak"singkat Keana yang sedang berbohong.

Johnatan yang mendengar hal tersebut hanya melirik Keana yang terdiam.

"Pak Rholand.Keana sedang berbicara jujur ...."Lanjut pak Johnatan.

"ya...Ya aku tahu tetapi tetap saja kita tak boleh menuduh orang tanpa bukti,anak siswa teladang seperti kamu sangat enak,kaya dan pulang tak perlu berpikir keras?tidak peduli,polisi atau mafia mereka akan datang pada kami,kalau kamu ingin pertukarang pelajarmu dengan tenang,kau diam saja!hmmmm?"pak Rholand yang menjelaskan dengan panjang lebar langsung berbalik dan meninggalkan mereka.

Keana yang hanya menangis dengan pilu tak bisa berbuat apa-apa selain tetap duduk dan terdiam sejenak,Lalu tersenyum di depan pak Johnatan seperti biasanya.

"Keana?"panggil lembut pak Johnatan.

"Aku tak apa-apa. Aku hanya khawatir dan berpikir pendek,aku akan cari tahu lagi tentang nomor itu"jawab Keana dengan tersenyum seperti biasa.Ia berdiri dari tempat duduknya lalu meninggalkan ruangan guru.

Siswa yang sedang ribut di seluruh sekolah. Gossip yang beredar dengan leluasa hanya bergossip tak jelas.

"Kau sudah dengar?"tanya siswa.

Marthin yang hanya duduk diam tak ingin mendengar gossip.Carlos yang menatap berbalik kearah tempat duduk belakang dimana Marthin sedang duduk tanpa berpikir.

THE LIFE OF THE SCHOOL PRINCIPAL(SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang