PART.38

26 45 0
                                    

KEANA AIRHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KEANA AIRHA


“Setiap orang punya ceritanya masing-masing. Dan, mereka juga punya cara melampiaskan tersendiri. Ada yang diam, ada yang menangis.”

Keana yang masih saja duduk merunduk senduh di lantai dekat kasur,Keana yang sejak tadi hanya menangis di kamar yang begitu luas dan tak ingin makan sejak kemarin.

Keana terdiam lalu mengankat kepalanya dan di dengarnya suara langkah kaki mendekati kamarnya,matanya menatap lurus kedepan pintu.

Seakan sesuatu yang akana datang menantinya,walaupun di sekitarnya hanya ada tembok dan ruangan yang begitu luas bercak putih pink bertema kamar seorang gadis.

Dan beberapa lukisan besar terpapan di tembok di sekitar kasurnya. Keana hanya dapat menangis seolah ini hanya mimpi buruk baginya.

tok tok

Keana bangkit dari tempat ia duduk dan berjalan secepat mungkin sambil memanggil nama Jimmy.Dengan cepat Keana menghapus air matanya lalu membuka pintu kamarnya,tetapi saat ia membuka pintu kamar di lihatnya pria lain yang sedang menatap ke tempat lain tanpa meliriknya.

"Marthin Arhon"ucap Keana dengan nada kecewa dari hatinya.

"sepulang sekolah dari jam 6 sampai jam 1 malam aku akan ada disini. Kalau ada apa-apa kamu bisa mencariku secara langsung"tanya Marthin mencoba membuat Keana lebih nyamang di dekatnya agar ia tak merasa takut.

"Baiklah. Apakah ada kabar dari Jimmy?"

"Belum."Marthin yang langsung masuk di kamar Keana tanpa menatapnya langsung dan berbalik dan berkata dengan santai sambil melihat-lihat kamar yang begitu luas."Aku dengar kau tak mau makan sejak kamarin malam,bisakah kau makan bersamaku disini?"

"Bagaimana aku bisa makan.Aku tak berselera?"

"Makanlah bersamaku,karena aku sangat lapar."lanjut Marthin lalu memanggil beberapa anak buah Carleas untuk membawakan makan malam di kamar Keana.

Marthin akhirnya bisa membujuk Keana makan walaupun ia hanya makan sedikit,belum beberapa menit gadis itu menghentikan makannya.

"kamu tak mau makan lagi?"tanya Marthin yang ikut menghentikan makannya.

"Tak apa kamu bisa melanjutkan makanmu. Aku tak berselera makan"

"Tenang saja dan kamu bisa bersikap santailah, agap saja ini adalah kamarmu sendiri,kalau Jimmy kembali. Semua akan baik-baik saja."lanjut Marthin yang mencoba meyakinkan gadis itu.

"Bagaimana jika ia tak kembali?"

Marthin tersentak.Ini kata-kata yang di ucapkan yang sulit untuk Marthin,Gadis itu hanya membuat Marthin tak bisa berkata-kata dengan mengeluarkan pikiran yang berat untuknya.

"Boss tak akan sembarangan melukai orang yang tak bersalah.Jangan khawatir kita masih anak sekolah Lewis juga,agap saja kita cukup dekat."Lanjut Marthin mencoba mengalihkan pembicaraan.

THE LIFE OF THE SCHOOL PRINCIPAL(SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang