EPISODE.30

25 44 0
                                    

“Menyembunyikan emosi hanya untuk terlihat seperti baik-baik saja, padahal sesungguhnya menyimpan berjuta pikiran di kepalanya.”

Jam dinding bergetar beraturan di ruang kelas namun begitu terasa lambat bagi Jimmy Antonio.Yang berpakaian seragam sekolah yang tak bisa duduk nyamang di kelas.

Jam 05:00 sore sekolah telah selesai, karena sekolah mereka adalah fullday membuat Jimmy tak bisa duduk tenang yang sedang menunggu bel pulang.

Ting tong

Jimmy yang terlihat sangat buru-buru meninggalkan ruangan sekolah dengan berlari di koridor sekolah.

Jimmy berjalan kearah pemberhentian bis yang seperti biasanya.Setelah ia naik kedalam bisa ia duduk menikmati waktu sorenya dengan secangkir soda,dengan memandang indah saat matahari terbenam.

Setelah ia turung dari bis,Jimmy berjalan kaki seperti biasanya di malam hari dengan angin yang sangat dingin di kota Los Angeles.

"Hey bisa jalan berhati-hati?"sahut seorang pria yang sedang mabuk di pinggir jalan,Jimmy yang tak akan peduli karena semua adalah kesalahan pria mabuk tersebut pikirnya.

Setelah berjalan kaki akhirnya Jimmy sampai di kediamannya dengan menekan bel.Seorang wanita paruh baya membukankan pagar otomatis Jimmy langsung masuk dengan santai.

"kamu sudah makan tuan?"

"Aku tak lapar,aku langsung ingin tidur saja"jawab Jimmy dengan sopan.

Wanita paruh baya tersebut langsung terdiam lalu sepontang matanya melirik dengan rasa kasihan saat tuannya naik di lantai dua.Sejak kepindahan Jimmy di Los Angeles ia tak pernah berhubungan lagi dengan kedua orang tuanya selain mengirim uang tiap minggu untuk kebutuhannya.

Paginya Jimmy langsung mandi dan sehabis mandi ia mengenangkan baju seragam sekolahnya lalu berjalan dengan memakai jam tangannya .

"Akhir-akhir ini kamu terlihat kacau?apakah kamu mempunyai masalah nak,cobalah untuk sarapan pagi sekali di rumah atau makan malam,"tanya wanita paruh baya tersebut dengan mata khawatir.

"Aku tak apa-apa,bibi lanjut berkerja saja.Tapi jangan memaksakan diri karena aku tak ingin anda sakit,aku berangkat kesekolah dulu" Jimmy yang sangat menyangi asisten rumah tangganya seperti ibunya sendiri hanya tersenyum lembut lalu berbalik keluar ruamh.

"ya tuan"lanjutnya wanita tersebut dengan nada lemah.

Jimmy yang asik berjalan dengan kedua tanganya di saku celananya.Dengan sangat terkejut melihat Keana yang berjalan melewatinya pagi ini mencoba tak ingin ribut apa lagi dengan sikap keras kepalnya dan cerewetnya.

"Jimmy Antonio?nanti ada kelas tambahan khusus."sahut Keana yang sedang berjalan melewatinya lalu berbalik dengan berjalan maju dari belakang.

"Apa?"

"Ada kelas remidia buat anaka-anak yang nilainya buruk sepertimu akhir-akhir ini.jadi jangan pulang duluan ya,pasti kau ikut.Ada PR nya juga."lanjut Keana.

Jimmy yang melihat Keana yang tidak memperhatikan langkah kakinya dan berjalan maju dengan berhadapan wajah dengan Jimmy,membuat Jimmy menatap khawatir dan berguman

Ada apa dengan gadis ini ?berjalan dengan sesukannya.

"kalau kamu tak mendengarkan seniormu ini.pak Johnatan akan bertindak sendiri.Mengerti?"lanjut Keana. Keana yang berjalan maju langsung mendekati Jimmy dengan berjijit dengan kedua kaki pendeknya sambil mengelus kepala Jimmy dengan tangan kirinya dan berkata dengan penuh perhatian."Ya ampun.Anak baik,mulai sekarang dengarkan perkataanku baik-baik ya?jangan membuatku marah hmmm?Kenapa wajahmu begitu?"lanjut Keana menghentikan aksinya yang sejak tadi mengelus kepala Jimmy dengan lembut.

"Kenapa kau bersikap aneh padaku saja?kalau seperti ini terus aku bisa berhenti sekolah?"tanya Jimmy dengan tetap melanjutkan jalannya.

"Ya ampun.Kau mengancamku ingin berhenti sekolah?Itu sih tak ada artinya buatku. Dan itu hanya akan merugikanmu."Lanjut Keana yang sedang memandang asik wajah lucu Jimmy saat mendengar perkataannya lalu berkata."Hey!sampai jumpa nanti ya?"ucap Keana dengan meninggalkan Jimmy lalu berlari kearah sekolah lebih dulu

THE LIFE OF THE SCHOOL PRINCIPAL(SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang