"Aku tak akan pernah belajar melupakanmu, tapi aku akan belajar menghargai keputusanmu."
●
●AFTHON QUEN
Jimmy tetap menatap Afthon yang sejak tadi bersujud di depannya demi seniornya Marthin Arhon. Ia mendengus dengan kasar dan berbalik di depannya tanpa berbicara sedikitpun di depan Afthon yang sebelumnya telah menelongnya sejak awal.
Ia berdiri tepat di hadapan Marthin dan melirik Afthon seketika dan berkata."Baiklah!aku serahkan Senior kepadamu, dan aku sudah balas budimu yang sebelumnya"ucapku dengan meninggalkan Afthon dan Marthin.
"Terimakasih." sahut Afthon dan berdiri sambil memopang Marthin seniornya.
Tetapi Jimmy yang mendengar ucapan Afthon seketika berbalik dan memandangnya dan mendesah pelang lagi. " Tapi untuk apa kau bersujud ? kenapa kau tak berbicara seperti biasa saja?" Ucapku dan menatap Afthon yang berbalik menatapnya.
"Aku hanya tak ingin kau membuatnya terluka parah di depan anak-anak lain.Walaupun kita sekelas tapi kita tak cukup akrab bukan"balas Afthon dan berjalan meninggalkannya.
Suara klason polisi terdengar di sekitar mereka membuat semua siswa berhamburan keluar dan berlari kemana-mana. Jimmy yang terlihat biasa, hanya berdiri dan tak meninggalkan tempat tersebut.
Whuih whuih Whuih (klasong polisi)
"Cepat lari" teriak siswa dari pihak Marthin.
Brumm
Brumm
Whuih whuih
Afthon yang sejak tadi melihat Jimmy yang tidak meninggalkan tempat tersebut dan tetap berdiri di tempat sebelumnya hanya menatapnya bingung dan Jimmy berkata dengan melihat Afthon yang tak kunjung pergi dan berkata" Kenapa? kenapa kau tak pergi?"sahut Jimmy.
"Kenapa kalian tidak pergi?" tanya Afthon melihat Jimmy dan temannya yang dari California bernama Harrison.
" Kenapa kau khawatir dengan kami? Harrison, ini terdengar berapa mobil polisi yang datang!" tanya Jimmy melihat di sekelilin mereka.
"Satu"singkat Harrison.
"Benar,kan?paling ada satu orang yang melaporkan kegaduhan di sekitar sini. Pergi sana bodoh" bentak Jimmy yang menyuruh Afthon dan Marthin pergi." Kau harus pergi dan membawah dia,kan. Lucu sekali jika hanya kau yang tertangkap polisi" lanjutku.
"Jimmy Antonio. Kau tak pergi karena aku?"tanya Afthon.
" Pergi sana. Bodoh!"bentaknya lagi dengan marah yang sejak tadi hanya menatap Jimmy.
"terimaksih"singkat Afthon dan berlalu meninggalkan mereka semua.
Harrison menatap pria yang bernama Afthob dan tersenyum melihat kegigihannya untuk menolong seniornya dan Harrison berkata." Dia boleh juga?"singkat Harrison.
" Bagaimana dengan polisinya? kita tidak dapat pergi dan tidak ada tempat bersembunyi juga disini?"Ucap Jimmy melihat di sekelilin.
" bukannya itu menyenangkan"Harrison yang melihat Jimmy hanya terseyum dan tertawa.
Dan seorang pria datang menghampiri Jimmy dan Harrison yang sejak tadi hanya bercanda.
"Bukannya ini terlihat aneh"sahut Gerry teman Harrison dan Jimmy dari California.
" Hmmm benat juga. Suaranya sama terus dari tadi?" Harrison mencoba mendengar suara klasong polisi yang sejak tadi sama terus dan merasa aneh menurutnya."Tunggu aku akan pergi melihatnya."lanjut Harrison.
Tap Tap
tap tap
" Afthon"ucap Marthin di punggun Afthon yang sejak tadi berjalan sambil memopangnya.
"ya"singkat Afthon.
"turungkan aku, seperti ini lebih sakit. Ahhh...?"
"Kau tak apa-apa senior?" tanya Afthon.
"Spertinya tanganku dan tulangku sedikit patah. Hanya dengan tangan kosongnya?"
"Kita akan membalasnya nanti" ucap Afthon.
Marthin yang mendengar perkataan adik kelasnya tiba-tiba dalam sekejam Marthin tertawa."Hahahaha... Begini pada akhirnya?" jawab Marthin.
"Kita akan melawannya lagi" lanjut Afthon.
Marthin menarik pundak Afthon dan memeggannya sambik berkata dengan lirih" AFTHON orang itu benar-benar kuat?dan lihat saja. Serang hanya ada kita berdua disni? teman-teman kita mendengar suara polisi semua langsung kabur. Tapi teman-teman anak itu dan Jimmy Antonio, mereka tidak kabur dari tempat itu sejak tadi dan mungkin mereka masih disana?Aku membuat anak-anak di sekolah kita takut dan tidak brani menatapku apa lagi melihat wajahku. Bahkan yang satu angkatanku di kelas tidak brani macam-macam denganku? kau pikir aku berbuat begitu kenapa?" tanya Marthin dengan tersenyum di depan Afthon.
" Aku tak tahu senior?" Singkat Afthon lagi.
" Agar mereka takut padaku" Ucapan Marthin membuat Afthon kaget dan tak berani menatap seniornya itu dan melanjutkan ucapannya." Tetapi Jimmy Antonio yang baru murid kelas satu dan anak pindahan itu. Ia tak takut denganku dan bertidak seenaknya di depan anak-anak lain bahkan kepadaku dan senior-seniornya. Itu tandanya dia sangat kuat tapi untunglah aku masih mempunyai kau" lanjut Marthin.
Afthon yang mendengar perkataan seniornya hanya terdiam dan tak berkata apa -apa lagi selain diam di depan seniornya.
Harrison berjalan di balik tumpukan sampah yang terletak tak jauh dari mereka dan di lihatnya seorang gadis cantik sedang bersembunyi dan menyembunyikan alatnya sambil ketakutan karena ia ketahuan.
"Gadis cantik ini memakai siren untuk membunyikan ini" sahut Harrison sambil membawa Keana di depan Jimmy.
"Kenapa kau tak memanggil polisi saja sejak awal?" tanya Jimmy menatap Keana.
" Aku sudah lapor polisi?" jawab Keana ia belum menatap Harrison dan Jimmy. Jimmy tak meliaht Wajah gadis tersebut karena ia menutup wajahnya dengan rambut panjangnya.
" Dan tentunya ia mau menipu kita dengan mainan ini. Lucu sekali"ucap Harrison.
"lepaskan saja" lanjut Jimmy.
" Tak ada orang disini kenapa gadis cantik ini di lepaskan?" jawab Harrison.
" Jadilah cowok jantan yang tidak menganggu anak perempuan" lanjut Jimmy.
" Hahhaha aku hanya bercanda, hei kau pergi sana" sahutnya tapi Keana tak kunjun pergi juga" kau tak ingin pergi " lanjutnya.
"ti....tidak?" jawab Keana dan mengangkat kepalanya sambil merapikan rambutnya.
Jimmy yang melihat ia merasa mengenalnya dan tak ingat dimana lalun ia hanya menatap gadis tersebut.
Keana mencoba berbalik dan secepat mungkin berbalik meninggalkan mereka dengan berlari.
" Kenapa semua gadis berlari sangat indah seperti itu ya, kita sebagai pria merasa lucu dan gemas" tanya Harrison.
"Tapi ia berani juga melaporkan kita ke polisi, jarang ada gadis seperti dia di jaman sekarang" ucap Gerry.
" Mungkin masih umur 19 tahun apa dia lebih tua dari kita, gadis itu sangat cantik?" lanjut Harrison.
Jimmy baru ingat setelah gadis itu pergi, kalau gadis itu yang sebelumnya menolong dirinya saat ia terluka dan Jimmy baru ingat soal gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIFE OF THE SCHOOL PRINCIPAL(SUDAH TAMAT)
AcciónKetua legendaris dari SMA TERKENAL dan pindah sekolah dengan mendadak. JIMMY ANTONIO menemukan bawah di los angeles ada kekuatan, cinta,kehormatan , pelajar dan JIMMY ANTONIO PINDAH SEKOLAH. Seorang lulusa SMP di California menjadi sorotan karena d...