PART.42

19 44 0
                                    

"Seandainya ada selamat tinggal yang rasanya tidak menyakitkan seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seandainya ada selamat tinggal yang rasanya tidak menyakitkan seperti ini.Seandainya aku bisa melihatmu walaupun dari jarak jauh saja.Tapi jika aku tak ada di duni ini lagi .Aku ingin kau tetap bahagia tanpaku"

Pernahkah kau merasakan kematian mendekatimu itulah yang di rasakkan gadis cantik yang sedang berdiri ketakutan di depan semua mafia.

Keana yang merasa ketakutan hanya berdiri ketakutan lalu mencoba melirik Marthin yang sedang berjalan dengan sigap kedepannya.

"Ketua" sahut Marthin dengan gelisah.

" Minggir " bentak keras Carleas dengan datar.

" Gadis ini tidak bersalah dan dia tidak terlibat dengan kita. Bukankah ini tindakkan tidak berkelas?"

" Jika kita melepaskan gadis itu? mereka tidak akan puas. Kalian juga berpikir begitukan? aku akan selalu membela keluargaku. Dan kalau aku bersalah, aku akan membenarkan kesalahanku di depan kalian jadi ini adalah perintah jadi minggir" lanjut Carleas dengan datarnya.

"Boss?"

" Kau masih tidak mengerti juga? kalah begitu matilah." Ucap Carleas dengan mengangkat pistol di depan Marthin dan Keana.

Suasana sangat sunyi. Namun Keana tanpa berpikir panjang langsung menarik baju Marthin dengan gemetar di tubuhnya seolah mencoba membuat Marthin menghindar darinya.

Marthin yang langsung menoleh kearah Keana dengan muring hanya menatap gelisah dan ingin melindunginnya.

" M.....Arthin...Aku.....Tak...Apa" guman Keana dengan tetap bersikap tenang.

" Keana! Bagaimana kau berbicara tidak apa-apa kau akan mati."

" Marthin Arhon. Minggirlah" Sahut Sean dengan khawatir. Tetapi Marthin yang tak bergerak hanya tetap di tempatnya.

" Sedang apa kau Marthin Arhon. Menyikirlah darinya" teriak Carleas dengan kesal.

" Kalau kalian menyakiti gadis ini, aku tidak akan tinggal diam."

Iblis yang bersarang di pikiran dan hati Marthin tidak bisa di kendalikannya. Ia menghajar semua anak buah Carleas sampai babak belur tapi Marthin yang semakin menghajar samakin banyak yang berdatangan untuk menghajarnya.

Sebuah balok besar dari belakan Marthin mengenainya dan membuat dirinya tidak dapat melindungi Keana yang sejak tadi melihatnya.

Keana yang melihat Marthin tak berdaya terjatuh dan di kroyok tanpa henti mencoba berteriak.

" Hentikan. Hentikan aku mengerti sekarang." Teriak Keana Airha.

" Bawah Marthin keluar dan rawat dia" Sahut Carleas.

" Anda hanya seorang preman dan mafia kejih" bentak Keana.

" Kau?" Bentak Markus.

"Diamlah" Singkat Carleas.

" Jimmy adalah seseorang yang aku sukai. Aku tidak akan biyarkan dia menjadi anggota mafia sepertimu. Jadi....Aku... Tapi kalau Jimmy bisa bebas dari sini...Aku tak apa-apa" ucap Keana dengan menangis lalu mencoba menghapus air matanya.

" Kau tidak takut?"tanya Carleas dengan mengarahkan pistol miliknya.

Keana yang berdiri sambil menangis hanya menatap menunduk dan tidak berani melihat pistol yang sedang mengarah kedepannya.

" Takut. Aku memohon dan meminta di selamatkan. Aku juga mempunyai keluarga yang sedang di luar negeri yang menyangiku. Tapi aku akan tetap melakukan apa yang benar dan seseorang yang aku sukai, walaupun aku takut.Aku akan melakukan hal yang benar karena dia adalah pria yang aku cintai"

Keana mengankat kepalanya dan menatap Carleas yang siap menembakkan pistol miliknya ke jantung gadis tersebut.

Dorr....

Dor...

Suara tembakkan terdengar keras di ruangan tersebut dan seketika terlihat sunyi dan sepi. Keana yang menatap langit-langit ruangan lalu tersenyum saat mengingat kenagan bersama Jimmy. Mata yang mulai gelap dan telihat samar di pikiran Keana mencoba tersenyum bahagia.

Jangan datang, JIMMY ANTONIO. Pergilah dari sini selamanya dan carilah apa yang membuatmu bahagia walapun tanpaku di dunia yang kejam telah menantimu.

Bisa kan? dan asal kau tahu aku benar-benar menyukaimu sejak pertama kali bertemu denganmu.

THE LIFE OF THE SCHOOL PRINCIPAL(SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang