Jimmy Antonio berjalan keluar sekolah.Di lihatnya sebuah mobil benz seorang pria tinggi berumur 30 tahun sedang menunggu dengan santai.Sepanjang perjalanan Jimmy hanya terdiam,setibanya di perusahaan Carles ia berjalan dengan santai tidak peduli dengan tatapan bawahan Carles.
Carles berbalik dengan memeggan minuman agurnya yang mahal lalu berjalan membukakan pintu dan berkata."Masuklah"
Clak
"Apa kabarmu?Jimmy."Lanjut Carleas.
"ya"singkatku
Carleas memberikan uang yang tak sedikit untuk Jimmy sambil meletakkan di atas meja di depannya.
"Uang kas.Uang begini paling aman dan rapi,pakailah sesukamu."Lanjut Carlead lalu menarik kursi kerjanya dan menatap di luar jendela.
"ya"lanjut Jimmy.
"Kau tak ingin tahu berapa isi dalam amplok itu?"tanya Carleas.
"Berapa isinya?"
"15 juta dolar"ucap Carleas.
"Baiklah"singkatku.
Carleas dan Adam menatap Jimmy terkejut karena di wajah Jimmy tak ada sikap kaget ataupun terkejut dengan jumblah 15 juta dolar di hadapannya,Jimmy yang terlihat santai dan tanpa berekspresi di wajahnya hanya diam tak banyak bicara.
"Anak sekolah kelas satu sepertimu tidak terkesan dengan uang sebanyak itu ya?"tanya Carleas.
" Apakah aku harus terkejut dan bahagia di hadapanmu?"
"Ha.... kamu benar-benar berani pada bosmu sendiri?kamu memang mengesankan.Mungkin kamu sudah dengar,tapi sebentar lagi akan ada perang besar-besaran dengan anak buah bos Leo.kamu harus melihatnya.Ada pertanyaan?"ucap Carleas.
"Kapan perangnya?"
" Mereka yang menentukan waktu dan tempatnya,laly pasti di hari biasa saat tidak banyak orang,sekitar jam satu saat makan malam.Kalau ada yang terjadi,mungkin mereka akan hanya bernegosiasi." Carleas yang menjelaskan hanya menatap kekuar jendela tanpa melihat Jimmy.
"Baiklah"
"baiklah kau bisa keluar. Di saat ini aku bisa memanggilmu kapan saja untuk urusan darurat.Jadi bersiaplah."Carleas yang langsung menatap Jimmy tanpa tersenyum sama sekali.
"Kalau sudah selesai bicara,aku akan mengatarnya lagi kesekolah"tanya Adam.
"Baiklah.Berikan dia baju baru juga"jawab Carleas.
"baik bos."lanjut Adam.
Adam keluar dari ruangan Carleas dan berjalan dengan santai dan diikuti Jimmy dari belakang dan berkata."Kau akan di buatkan satu setelan"
"Tak usah.Aku banyak memiliki lebih mahal dari pada harus bekas."ucap Jimmy
Aku tak peduli mau berapa baju di buat,aku bisa mendapatkan apa yang kuinginkan dari keluargaku.
Jimmy tiba di sekolah,sebelum ia masuk kelas ia pergi menemui Marthin terlebih dahulu sebelum masuk kelas.
"Apa ini,kamu benar-benar memberikan semua uang ini padaku"tanya Marthin melihat isi uang yang sangat banyak lalu melihat Jimmy yang terlihat biasa saja.
"Sudah aku bilang ambil saja"
"hei Jimmy!kau tidak tertarik dengan uang?"sahut Marthin menatap penasaran,Jimmy langsung berjalan meninggalkan Marthin dan masuk kekelas.
"Aku mempunyai lebih dari uang itu,nanti aku bisa cari sendiri.Sudah aku pergi dulu."ucap Jimmy meninggalkannya.
Jimmy Antonio kamu begitu percaya dengan orang lain,ia sama sekali tidak ragu untuk di berikan padaku.Tapi tetap saja,ia tidak bisa di anggap remeh.Dia memang seorang pemimpin bukan orang yang bisa diatur.
Gumam dalam hati Marthin hanya menatap kepergian anak kelas satu tersebut. Marthin yang tak peduli ia berbalik kembali kekelasnya sambil menyimpan uang pemberian Jimmy.
"Jimmy"panggil Afthon.
"Apa?"
''Sma M ingin bergabung di bawahmu."Ucap Afthon.
"Sma daerah mana itu?"
"Bukan daerah sini,tapi tidak jauh dari pusat kota."lanjut Afthon.
"Kenapa sekolah daerah lain ingin bergabung denganku?"
"Bukan bergabung tapi.. Mereka akan tunduk di bawah perintahmu,lalu mereka ingin minta tolong satu hal."Lirik Afthon dengan menatap mata Jimmy.
Sma tempat sekolah Jimmy bernama Ivy League.
Sma marschool teknik timur dan Sma Teknik highschol barat Adalah rival. Mereka selalu berkelahi,kadang-kadang kalah.Tapi sekarang Sma marachool teknik timur dan Sma High school barlin telah bergabung.Kekuatan mereka jadi semakin kuat."Kau ingin aku mengalahkan Sma Teknik highschol?"tanya Jimmy
"benar.Sekolah lain tidak ada masalah,hanya Sma Teknik highachol."ucap Afthon.
Tapi boss bisa memanggilku kapan saja.
"siapa ketuanya?"tanya Jimmy.
"Harry Kelverius.Anak kelas tiga tapi tidak naik kelas sekarang kelas dua"
"tolak saja"singkat Jimmy.
"Baiklah."Afthon mengambil ponselnya lalu langsung menelponya di tempat tersebut dan berkata."Hallo?dia menolak."
"sudah?"singkat Jimmy.
"Beres!"lanjut Afthon
Ting Tong
"selesai."teriak seluruh siswa.
"ayo pulang"teriak dari kelas lain.
Jimmy Antoni keluar sekolah dan pulang kerumah. Saat ia sampai depan paggar sekolah di lihatnya beberapa anak sekolah lain berdatangan di sekolahnya sambil mencari seseorang.
"Lihat apa?"bentak siswa sekolah lain yang sedang membentak Jimmy.
"Hi biyarkan saja dia pergi!"panggil Harry."Kita datang untuk meminta tolong,jangan menganggu anak sini!kalau tidak ingin di bantu"lanjut Harry.
"Pergi sana."
"Ok"singkat Jimmy lalu meninggalkan mereka tanpa mengucapkan namanya sendiri,sementara Harry dan teman-temannya masih menunggu Jimmy Antonio.
Keana berlari keluar secepat mungkin saat keluar kelas,ia melihat Jimmy di luar sekolah yang tak jauh darinya segera berlari secepat mungkin sambil memperbaiki tas miliknya.
"Hey!Jimmy Antonio!"Panggil Keana sambil berlari tanpa memperhatikan lakah kakinya.
"Jimmy Antonio?Dimana dia?"sahut Harry yang sedang menunggu Jimmy.
Keana yang melewati anak-anak dari sekolah lain tak ingin peduli pada mereka,karena saat ini bagi Keana adalah berlari mengejar Jimmy yang jauh darinya.
"Hey!tunggu aku?Jimmy Antonio, kalau di panggil jawab dong.Kamu ini dasar. Kamu kenapa sih"teriak Keana yang mendekati Jimmy lalu merangkul tangannya yang sejak tadi diam.
"Orang yang tadi itu Jimmy Antonio"Ucap Harry dengan keringat dingin.Lalu terkejut mendengar panggil gadis yang melewati mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIFE OF THE SCHOOL PRINCIPAL(SUDAH TAMAT)
ActionKetua legendaris dari SMA TERKENAL dan pindah sekolah dengan mendadak. JIMMY ANTONIO menemukan bawah di los angeles ada kekuatan, cinta,kehormatan , pelajar dan JIMMY ANTONIO PINDAH SEKOLAH. Seorang lulusa SMP di California menjadi sorotan karena d...