PART.25

26 46 0
                                    

Robert yang tampaknya sangat senang maju lebih dulu dan tak mempedulikan bosnya yang menyuruh mereka berdua untuk menontonya tak di gubris oleh Robert. Di sebelahnya yang tak ingin ikut campur hanya melihat Robert dengan mata dan hawa membunuhnya yang keluar dari sampinya tetapi Jimmy yang melihatnya sudah terbiasa dengan hal itu.

Robert memengkik terlonjak bahagia dengan berjalan menghampiri musuh-musuhnya,tanpa berpikir panjang Robert memukul habis tanpa tersisa membuat bosnya Carles hanya terdiam sambil menonton.

Duag

Bruk

Ugh

Robert menendan tanpa ampun untuk mejatuhkn dengan kasar,Robert yang gila dengan hawa membunuh mencoba berpikir normal tapi ia tak bisa bersikap normal saat sedang bertarung .

"Semuanya tunduk!Atau kita bunuh dia?Hmmm?"teriak Robert sambil menyeret pria tersebut dengan menarik kepalanya.

Markus yang mencoba berjalan mendekati Robert mencoba menghajar nya lagi"Dasar sialan?"bentak Markus kepada pria yang tergeletak lemah dengan di penuhi darah karena perbuatan Robert.

"Lama tak jumpa.Jadi ini strategimu untuk memancing kami?boleh juga."sahut Carles dengan berjalan ke pria tersebut dengan marah.

"Uhuk....Aku tak tahu. Ini semua perintah dari bosku."ucap pria yang sedang menahan sakit dan tak berdaya.

"Dari bos?dari Daniel maksudnmu?"ucap Carles dengan tersenyum.

"Jangan sebut namanya."bentaknya.

"Hahahahahah.Apa ini kau sakit hati"pria yang menatap Carles terlihat ingin membunuhnya tetapi lain dengan halnya tatapan Carles membuatnya marah dan berkata." Di dunia ini ada namanya sopan santun.Sudah semestinya kau memberikan hal itu pada kami,yang telah mengabaikanmu begini."lanjut Carles

"Aku tak ada komentar"singkatnya.

Carles yang mendengar perkataanya langsung mengeluarkan pistol di balik jaket hijauhnya lalu menacampkan kerah pria yang berumuran darah.

"Aku dapat ini dari saudara-sudaraku di Australia. Mereka beli dari orang rusia.Jaman sekarang lumayang sulit untuk mendapatkannya.Aku harus menjelaskan ke Daniel apa yanga akan terjadi kalau ia berani mengganggu kita.Tidak kah begitu?"

Markus yang melihat langsung bertanya ke bosnya dengan tegas."Bos. Anda tidak perlu mengotori tangan anda,biyarkan pistol itu ke saya dan saya akan selesaikan."

"Aku tak akan membunuhnya.Apakah baik kalau kita asal bunuh orang?,gantinya....kita ambil pakai tangan kanan,kan. Kaji inipun juga?"ucap Carles sambil menembak pria itu dengan dua kali tembakkan.

Dor

dor

Jimmy yang melihat langsung meneland sivernya dan hanya melihat sambil berguman dalam hatinya.

Dia... Bos menembak lengan dan kakinya.Ia tak akan bisa bangun lagi.Mafia memanglah dia seorang mafia. Mereka tak merasakkan apapun

Jimmy menatap dengan penuh kebincian tapibia tak akan peduli dengan sikap Carles yang menembak tanpa rasa kasihan.

"Dengan begini Daniel akan muncul kan?"tanya Carles kepada Markus.

"Ia tak mungkin sembarangan bergerak. Resikonya terlalu besarvuntuknya."

"Kita  selesaikan saja lewat orang-orang yang tersisa.Beritahu mereka."ucap Carles.

Markus berteriak kesemua bawahan Daniel yang masih hidup dan segere membawa mereka ke markas.

"MULAI SEKARANG INI DAERAH MILIK CARLES WILIAM!BERITAHU DANIE!SURUH DIA MEMBAWA SURAT PERUSAHAANNYA KE KAMI!PERGI SEMUA!"teriak Markus membuat anak buah Deniel tak bisa berbuat apa-apa

"Robert Brunk"Panggil Carles.

"ya"sahut robert sambil berjalan ketempatnya.

"Kenapa kau maju?kalau kau sampai terlukan,kita akan hilang koneksi dengan Grub di Australia?lain kali berhati-hatilah."

"Maaf. Ya"jawab Robert dengan sinis.

"Dan Jimmy"panggilnya lagi

"ya"singkag Jimmh dengan membuan wajahnya.

"Bagus kau bisa menahan diri dan tidak maju.Tapi bagaimana caranya kau bisa  menahan diri saat emosi seperti itu?"tanya Carles dengan bersikap biasa di hadapan Jimmy.

"Karena aku tahu aku akan menang."Singkat Jimmy dengan sinis dan datar.

"Hahahah.Kau tahu kau akan menang?"Lanjut Carles.

"Aku tahu aku akan menang ,jadi aku tak perlu emosi juga sampai membuatnya menembak seperti anda."

Carles dan Markus mendengar semua ucapan Jimmy,ia mencoba menymcerna sindiran Jimmy untuknya. Carles yang menahan emosi dan tak ingin mengeluarkan tenaganya kepada Jimmy hanya berguman dalam hati.

Padahal aku saja sempat emosi dan ingin bertarung.Bagaimana anak ini berlagak seperti boss begitu?Jimmy Antonio... Orang ini...?Sombong sekali?

"Begitu ya.Baiklah."lanjut Carles mencoba meninggalkannya dan pergi keluar dari perusahaan barunya tanpa haris mengeluarkan omosinya di depan anak Sma.

Robert yang melihatnya menatap dengan berpikir sejenak,Jimmy yang melihat tatapan mata Robert langsung bertanya.

"Apa?"tanya Jimmy.

"huhuhuhu.Tidak ,tidak."Jawab Robert dengan menepuk halus bahu Jimmy dan berjalan keluar mengikuti Carles Bossnya.

Ting tong.

PESAN EMAIK MASUK MILIK JIMMY.

harinya sudah di tentukan untuk menolong Herry dan teman-temannya.





THE LIFE OF THE SCHOOL PRINCIPAL(SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang