Dari aku yang menuliskanmu...
Coretan ini kutulis untukmu, laki-laki dengan hati seluas samudera yang selalu menampung laraku. Yang selalu berada di samping untuk menggenggamku tiap saat namun tak pernah kusadari ketulusannya. Sungguh, aku merindukan segalanya. Aku rindu saat pertama kali kamu menatapku lalu melindungiku dari rintik hujan. Aku rindu mendengar suaramu yang sampai saat ini masih bersahut-sahutan dalam isi kepalaku;
"saya siap jadi Samudera buat menampung air matamu."
"saya siap jadi halte buat kamu."
"ada pelangi yang meneduhkan terlihat di bola matamu."
"bahkan napas ini, akan saya beri seutuhnya buat kamu."
Aku rindu saat kamu berhasil membuatku merasakan desiran aneh yang sebelumnya tak pernah diberikan siapapun. Termasuk dia.
Samudra, tiap putaran jarum jam selalu berhasil membuatku mengingat sosok sederhana akan dirimu. Tiap masa, bayangan akan sosok dirimu yang muncul tiba-tiba untuk membantu, melindungi, bahkan menampung air mataku--membuat kepingan penyesalan kembali muncul dalam benakku.
Samudra, aku menyesal tak pernah menyadarimu.
Bahkan sampai aliran darahku mengalir menuju jantung, aku masih bisa merasakan jika sosokmu kini bahagia dan menyatu dalam diriku.
Saat isi kepalaku mengingat dan menuliskan kembali segala hal tentangmu, aku hanya mampu tersenyum dalam sunyi.
Lalu setelahnya, aku kembali menjatuhkan air mata.
°°°
SATU KATA BUAT CERITA INI?
APA TEBAKAN KALIAN DARI AKHIR KISAH INI?
INI CERITA PERTAMAKU GUYS, SEMOGA KALIAN SUKA YA.
BILA INGIN MEMBERI KRITIK DAN SARAN JANGAN RAGU BUAT KOMEN.
OHIYA, PENULISAN AKU MASIH BERANTAKAN DAN KURANG BAGUS BANGET, JADI JANGAN SUNGKAN BUAT MENEGUR BILA MENDAPATI KESALAHAN EJAAN ATAU TANDA BACA YA:)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Kata [COMPLETED]
Teen Fiction"Samudra, pertemuan kita layaknya sebuah kebisuan yang tersesat dalam keheningan yang membelenggu. Hanya sebuah angan, yang kini hanya menjelma bayang-bayang." "Kepergianmu, mengapa membuatku semakin mati rasa?" ...