15. KEAJAIBAN DUNIA

1.4K 115 106
                                    

SUDAH VOTE BELUM?

KALAU BELUM, VOTE DULU YAA

JANGAN LUPA RAMEIN TIAP KOLOM KOMENTAR❣️

****

"What ? Seriusan lo? Alvaro mau nganterin lo? Gak yakin gue, kayaknya cowok itu kemarin lagi kerasukan setan!" Cerocos Maura. Masih tak percaya ketika mendengar cerita Melody di pagi ini.

"Atau jangan-jangan Alvaro habis di ruqiah?" tanya Maura lagi.

"Lo ngadi-ngadi kali, Ndah," tambah Caca memandang Melody dengan wajah was-was.

"Gue beneran, anjir. Bahkan dia sweet banget nurutin gue buat makan di cafe deket sekolah," ujar Melody lagi. Kali ini gadis itu tersenyum bahagia mengingat hari kemarin. Jika sudah seperti ini, maka peluang untuk mendapatkan Alvaro lebih besar lagi dong!

Alvaro, I'm coming!!!

Sedangkan Oby yang baru saja mendengar cerita Melody bahwa kemarin Alvaro mengantarnya pulang lalu mengajaknya nongki nyantai seketika membuatnya menyemburkan jus jeruknya di seragam sekolah Melody. Rasanya seperti mustahil mengetahui bagaimana Alvaro selalu menolak Melody mentah-mentah. Apa jangan-jangan Alvaro beneran habis kesurupan? Pasti setannya ngomong hal-hal aneh, makanya Melody bahagia!

Sambil bergidik jijik, Melody menoyor keras kepala Oby hingga ia meringis. "Jorok banget sih lo, Oby!!!"

"Sakit tau Ndah, lo pikir tampolan lo itu gak ada rasanya?" timpal Oby sambil memutar bola matanya.

Melody menjulurkan lidahnya kesal. "Lah, emang kalo kena tampol itu sakit kan?"

"Gila, Ndah. Lo pake cara apa buat maksa dia?" tanya Caca.

"Gue punya seribu satu cara buat memperjuangkan apa yang gue mau di dunia ini!" ujar Melody penuh percaya diri.

"Eleh, yakin amat lo?"

"Jangan sampe endingnya nanti lo makin jadi sad girl," kata Oby.

"Seenggaknya lo pada aminin wish gue, bukannya malah doain jadi sad girl. Laknat amat lo jadi temen."

"Gue cuma saranin lo mundur dari awal daripada nanti nangis terseok-seok karna nyesel," ujar Oby setengah meledek hingga membuat Melody membalasnya dengan decihan pasrah.

"Jiaah! MIRIS AMAT BUNG!"

"Gue juga sumpahin biar lo gak akan pernah dapetin Rey!" balas Melody.

"HEH JANGAN NGADI-NGADI SUMPAH LO! REY SAMA ALVARO TUH BEDA," ujar Oby tak terima.

"Beda apa? Gue sama Alvaro beda perasaan, lo sama Rey beda Tuhan. Seimbang kan?"

Skakmat! Oby gak bisa ngelak kalau gini.

"Iya, By. Gue tau lo sama Rey mungkin selalu se-amin. Tapi ingat kembali lagi, walaupun se-amin, lo nggak se-iman. Jadi percuma aja," timpal Maura.

"Iya deh, gue kalah. Gue diem," kali ini Oby mendengus malas. Meratapi kenyataan perbedaan antara dia dan Rey.

Hari ini SMA Cendrawasih sedang free class karena guru-guru sedang mengadakan rapat penting untuk pengumpulan nilai akhir tahun nanti. Akhir-akhir ini semua siswa fokus memperbaiki nilai mereka masing-masing. Terkecuali dengan Melody. Gadis ceroboh yang tidak pernah mengambil pusing bila nilainya akan jeblok.

Percayalah, Melody begitu muak memikirkam nilai. Apalagi ketika ayahnya terus menerus menuntut dan melakukan kekerasan jika keinginan pria itu tidak sesuai ekspektasi. Melody sudah lelah. Mungkin akhir semester nanti Melody akan kembali dipukul oleh ayahnya.

Melody Kata [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang