1. What The Hell?

98.1K 2.6K 24
                                    

Shavira menghembuskan nafas panjang, akhirnya pekerjaannya sudah selesai. Ia menepuk bahu Gallen sahabatnya dan Gallen terkekeh melihat wajah Shavira yang nampak kusut.

"Hari ini cukup menyenangkan bukan?" Kekeh Gallen yang mendapat pukulan keras di bahunya karena ulah Shavira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini cukup menyenangkan bukan?" Kekeh Gallen yang mendapat pukulan keras di bahunya karena ulah Shavira.

"Menyenangkan apanya? Kau benar-benar membuatku lelah setengah mati!" Ketus Shavira.

Gallen sedikit meringis merasakan betapa kerasnya pukulan yang Shavira berikan padanya barusan.

"Setelah ini kau akan mendapatkan hari libur selama empat hari. Jadi ku harap kau dapat beristirahat dengan baik..." jelas Gallen yang tentusaja membuat Shavira benar-benar senang setengah mati.

Apa katanya? Liburan?

"Apa aku tidak salah dengar?"

Gallen terkekeh kemudian menggelengkan kepalanya. Oh God! Akhirnya ia mendapatkan hari libur yang lumayan panjang juga.

"Thank you so much Gallen, kau manager paling baik sedunia" Teriak Shavira dengan nada riang. Dia benar-benar senang karena Gallen akhirnya memberikannya jatah untuk berlibur.

Astaga! Bahkan saking senangnya ia langsung memeluk erat tubuh sahabatnya itu dan jangan lupakan teriakan kencang yang keluar dari mulutnya.

"Akhirnya aku mendapatkan hari libur juga!" Serunya dengan riang. Jika sudah begini Gallen hanya tertawa dan membalas pelukan Shavira.

Dan Gallen kembali tertawa.

*******

Bekerja sebagai sang Photographer adalah hal yang menyenangkan bagi seorang Shavira Greyson. Dirinya sama sekali tidak keberatan atau merasa terbebani dengan pekerjaannya tersebut, justru ia melakukannya dengan senang hati.

Sedari kecil Shavira memang memiliki cita-cita menjadi seorang Photographer. Karena memotret adalah hobbynya sejak dulu, selain itu ia juga terinspirasi dari almarhum ayahnya yang juga berprofesi sebagain photographer. Ia selalu suka melihat hasil bidikan ayahnya sembari mendengarkan ayahnya bercerita tentang pengalaman yang ia dapat ketika mendapat bidikan tersebut.

Ia ingin seperti ayahnya yang seringkali berpetualang dan mengabadikan setiap moment melalui lensa kamera agar selalu dapat ia kenang.

"Kau yakin tidak ingin pulang bersamaku?" Tanya Gallen pada Shavira yang sedang memakai ransel kecil berwarna pink andalannya.

Shavira menggeleng "Aku harus pergi ke suatu tempat, beritahu ibu juga jika aku akan pulang nanti sore..." ujar Shavira.

Gallen mengangguk dan mengusap pucuk kepala Shavira, sebelum akhirnya ia pergi dari lokasi pemotretan. Tak lama Shavira juga pergi dari sana dengan terburu-buru karena langit tampak mendung.

"Oh shit!" Ia mengumpat pelan. Astaga! Bahkan belum sempat dirinya mendapatkan taksi hujan sudah turun dengan derasnya. Sekarang mau tidak mau, ia harus mencari tempat berteduh.

"WHAT THE HELL?" Pekiknya, ketika sebuah mobil melintas di hadapannya dengan kencang dan membuat dirinya terciprat air hingga basah kuyup.

Oh God! Ada apa dengan hari ini? Mengapa dirinya begitu sial.

Shavira terus mengumpat dalam hati sembari menggumamkan sesuatu yang hanya dapat di dengar olehnya.

K A S L A V O

Awas saja, ia akan membuat perhitungan dengan si pemilik plat mobil bertuliskan Kaslavo.

***********

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr. Possessive With Me [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang