Pulang ke rumah bukanlah hal yang bagus saat ini, Rossaline pasti akan sangat khawatir melihat wajahnya yang sembab karena habis menangis. Ia telah gagal, gagal untuk tidak menangis lagi.
Shavira mengusap air matanya, memberikan beberapa lembar uang kepada sopir taxy, kemudian keluar dari sana dan berdiri di depan mansion mewah milik ayah Arvella.
Hanya ini satu-satunya tempat yang pas untuk melarikan diri dari ibunya, dan hanya Arvella yang mengerti keadaannya saat ini.
Shavira tersenyum kepada Alex, sang ketua bodyguard yang kebetulan sedang berada di depan gerbang mansion.
"Alex, apakah Arvella ada di dalam?"tanyanya.
Kemudian Alex menundukkan kepalanya dengan sopan kepada Shavira, sebagai tanda hormatnya.
"Ada nona, mari saya antar!"ucapnya .
Shavira tersenyum dan mengikuti langkah Alex yang sudah berjalan lebih dulu. Lalu tersenyum kepada sosok pria tua yang tampak sangat kesal kepada gadis muda di hadapannya yang tengah terbahak melihat kekesalan pria tua itu.
"Permisi, Nona Arvella, ada nona Shavira..."ucapnya sopan, yang membuat aktivitas kedua orang itu terhenti dan langsung menoleh kepada seorang gadis yang berdiri di belakang Alex dengan wajah sembab.
"Putri ayah! Apa kabar sayang? Tunggu--tunggu, ada apa dengan matamu ini heum?"tanya Ryan yang membuat Shavira terkekeh.
Shavira dan Ryan, ayahnya Arvella memang sangat dekat sudah seperti keluarga sendiri, seperti Arvella dan Rossaline.
"Kau habis menangis?"tanya Ryan lagi, "Siapa yang sudah membuat putri ayah menangis? Ayah akan--"
"Ayah, aku tidak apa-apa..."lirihnya.
Arvella mengakhiri pembicaraannya dengan Alex, kemudian memeluk erat tubuh Shavira.
"Apa hari ini putri ayah akan menginap?"tanya Ryan lagi, setelah pelukan yang kedua putrinya lakukan itu terlepas.
Shavira mengangguk, "Iya ayah, aku akan menginap malam ini."
"Ayah akan meminta para maid menyiapkan kamar untukmu!"
Shavira menggeleng, "Tidak usah ayah, aku akan tidur bersama Arvella saja!"ucapnya.
Ryan nampak mengerutkan dahinya sebentar, "Apa tidak apa-apa?"gumamnya.
"Tidak apa-apa ayah, tempat tidur Arvella masih cukup luas untuk kami tiduri!"ucapnya.
Ryan menganggukkan kepalanya, "Baiklah, jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa memanggil para maid"ucapnya.
"Kalau begitu ayah, Vella akan membawa Shavira masuk ya, sepertinya ia sangat butuh istirahat!"ucap Arvella, yang mendapati anggukkan pelan dari Ryan.
Ryan tahu jika Shavura sedang menyembunyikan sesuatu yang hanya akan ia bagikan kepada Arvella, Demi tuhan! Kenapa kedua putrinya itu selalu menderita?
"Ayah akan melakukan apa pun untuk kalian berdua..."gumamnya,yang hanya di dengar oleh angin yang berhembus.
*****
"Maaf mom, Bryan bilang ia minta maaf kepadamu, kerena tidak bisa menemuimu, ia benar-benar sangat sibuk..."
".........."
"Tidak mom, aku baik-baik saja. Malam ini aku akan menginap di rumah Arvella, jadi mommy jangan menungguku, tidurlah dengan baik, dan jangan lupa meminun obatmu..."
"..........."
"Iya mommy, selamat malam..."ucapnya, kemudian Shavira memutuskan sambungan teleponnya dengan Rossaline.
"Kau berbohong kepada mommy?"ujar Arvella yang Shavura sendiri tidak tahu sejak kapan gadis itu berada di ambang pintu kamarnya.
"Kau mengejutkanku!"kesalnya. "Kau di larang bertanya, sebelum aku bercerita!"ketusnya.
Arvella hanya memutar kedua bola matanya dengan malas, "Terserah padamu, aku hanya peduli mengapa kau berbohong kepada mommy?"ujar Arvella.
"Ceritanya panjang, aku---"
Ucapan Shavira terpotong oleh kehadiran Alex di depan pintu kamar Arvella. "Permisi nona, ada seseorang yang mencari nona Shavira!"
"Siapa?"tanya Shavira dengan cepat.
"Bryan Kaslavo!"sahut Alex.
Arvella masih memandang wajah Shavira, yang menunjukkan beragam ekspresi yang tidak bisa ia tebak.
"Apa dia sendirian?"gumam Shavira.
"Iya nona, ia sendirian!"jawab Alex lagi.
Shavira memejamkan kedua matanya, mungkin ini yang dulu di rasakan oleh Arvella kepada Gallen, seberapa banyakpun Gallen menyakitinya, Arvella tetap mencintai Gallen dengan tulus. Dan kini itu semua terjadi kepadantnya, se sakit apa pun hatinya saat ini, ia tetap tidak bisa mengabaikan pria itu.
Kemudian Shavira membuka kedua matanya, berdiri dari duduknya dan menegarkan hatinya agar tidak kembali menangis lagi.
"Ayo Alex!"titahnya, dan Alex segera mengikuti langkah Shavira dari belakang. Mereka berdua meninggalkan Arvella yang melongo menatap kepergian mereka berdua.
"Anak itu, benar-benar menyebalkan!"desisnya.
Shavira beberapa kali menghembuskan napasnya.m tatkala langkah kakinya semakin dekat dengan gerbang mansion milik ayah Arvella, ia dapat melihat jika beberapa bodyguard milik ayah Arvella tengah menghadang Bryan untuk masuk ke dalam mansion.
"Ada apa?"tanya Shavira dengan nada sesatar mungkin. Meski hatinya saat ini menginginkan dirinya untuk memeluk pria itu. Tapi perempuan harus tahan harga, setidaknya itu yang Emilly ajarkan kepadanya.
"Shavira, sayang...bisakah kau menjelaskan apa hubungan kita selama ini?"lirihnya. Dan membuat sebuah butiran bening jatuh dari kedua kelopak mata gadis itu.
Namun, sebelum Shavira sempat mengeluarkan ucapannya, sebuah pesan masuk dari Jamie berhasil membuat tangisnya semakin pecah.From : Jamie
Mommy di ruang UGD...
.
.
.
.
TBCHayo tebak, ada apa sama Bryan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Possessive With Me [Completed✔]
RomanceShavira Greyson, wanita ceria dan memiliki sifat mudah beradaptasi. Tiba-tiba terjebak ke dalam kehidupan seorang Bryan Kaslavo. Pria angkuh yang tiba-tiba muncul dan membawanya terjebak lebih dalam ke kehidupannya yang rumit dan gelap. Memasuki keh...