16. Slap

35.2K 1.5K 13
                                    

Selama ini tidak pernah sedikitpun terpikirkan oleh Shavira, jika dirinya akan jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama ini tidak pernah sedikitpun terpikirkan oleh Shavira, jika dirinya akan jatuh cinta. Apalagi kepada seorang Bryan Kaslavo, pria yang selalu membuatnya kesal. Cinta, kata itu tidak pernah ada dalam rencana hidupnya, alasannya simple, ia tidak ingin menjadi budak cinta seperti sahabatnya Arvella. Ia tidak ingin terus berharap dan terluka secara bersamaan karena cinta.

Sudah cukup Arvella saja yang merasakan semua rasa sakit itu.

Dalam kamus hidupnya Shavira hanya memiliki tujuan untuk membahagiakan Rossaline ibunya, dan menjadi orang yang membanggakan Rossaline seperti kedua kakanya, Jamie dan Emilly.

Namun, apa mau di kata. Nyatanya saat ini dirinya telah jatuh cinta, telah melabuhkan hatinya kepada sosok pria menyebalkan bernama Bryan Kaslavo.

"Shavira! Ada Bryan di bawah!!"

Suara teriakan itu berhasil membuat Shavira yang tengah menatap fotonya dengan sang ibu itu, langsung terkesiap.

Damn!
Apa yang di lakukan pria itu di rumahnya sepagi ini?

Demi tuhan, ia hanya ingin bersantai di hari liburnya ini.

"SEBENTAR!"balasnya.

Well... meskipun ia sedang kesal, ia tidak bisa menolak untuk menemui pria yang sudah mengganggu jadwal santainya hari ini.

Shavira bergegas keluar dari kamarnya, dan berjalan menuruni anak tangga, sebelum Emilly kembali berteriak memanggil namanya.

*****

"Apa yang kau lakukan sepagi ini di rumahku?"desis Shavira, jangan lupakan tatapan tajamnya yang mengarah kepada sosok Bryan yang sedang berbaring di kamar Jamie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau lakukan sepagi ini di rumahku?"desis Shavira, jangan lupakan tatapan tajamnya yang mengarah kepada sosok Bryan yang sedang berbaring di kamar Jamie.

"Aku tidak bermaksud menemuimu, hanya saja, ku pikir rasanya kurang lengkap jika kemari tidak bertemu denganmu juga."

Shavira mendengus, Bryan ini benar-benar menyebalkan. Pura-pura bersikap tidak ada apa-apa di hadapan Jamie yang sedang sibuk dengan laptop di hadapannya, padahal semalam pria itu menelponnya dan mengatakan akan mengajaknya pergi kencan.

Tunggu dulu--jangan salah paham. Kencan versi Bryan dan kencan versi kalian sangatlah berbeda.

Bukan. Bukan! Bukan pergi makan siang romantis, atau melakukan hal yang biasa pria normal lakukan.

Kencan versi Bryan adalah, ikut ke kantornya dan menemaninya bekerja seharian penuh tanpa melakukan apapun.

Menyebalkan bukan?

Jadi, jangan harap jika pria seperti Bryan akan bersikap romantis seperti pria lainnya.

"Kak Jamie!"panggil Shavira.

"Hm..."sahut Jamie tanpa mengalihkan tatapannya dari layar laptop yang berada di hadapannya.

"Pergi saja sana! Aku akan mengatakan pada ibu, jika kau pergi ke rumah Arvella."

"Aku tidak mau berbohong kepada ibu!"ketus Shavira.

Jamie dan Bryan lantas terkekeh dengan keras, Shavira memang sedari dulu tidak pernah bisa berbohong kepada Rossaline.

"Kau tenang saja, urusan perizinan biar aku yang mengurus. Kalian pergi saja sana!"ucap Jamie.

Shavira mendengus, sedangkan Bryan tersenyum lebar. Well...Bryan tahu jika Shavira sangat malas untuk pergi dengannya, tapi Bryan tidak peduli.

*****

Sepanjang perjalanan, Shavira terus saja menggerutu tidak jelas, dan itu cukup membuat telinga Bryan sangat gatal.

"Bisakah kau diam?!"ujar Bryan.

"Aku sudah mengatakan padamu, jika pergi pergi denganku bukanlah hal yang bagus, jadi, turunkan aku dis---"

Shavira mendadak menghentikan ucapannya, ketika kedua iris mata milik Bryan menatapnya dengan tajam. Menusuk ke dalam kedua bola matanya dan mengalirkan rasa takut di hatinya.

Shavira juga tidak tahu kapan Bryan menepikan mobilnya ke pinggir jalan dan berhenti di sana.

"Aku memintamu untuk diam, itu artinya kau harus diam. Tidak boleh membantah atau menyangkal apa yang aku katakan!"

Dan untuk pertama kalinya, Shavira sangat ketakutan melihat bola mata milik Bryan. Dan tanpa sadar, dirinya sudah mencengkram kuat slingbag miliknya.

Bryan langsung membuang wajahnya ke arah lain, sadar jika dirinya baru saja membuat Shavira ketakutan.

"Shavira, maaf---"

Belum sempat Bryan melanjutkan ucapannya, Shavira sudah melepas seatbelt dan sudah melangkah keluar dari mobil miliknya.

Dan suara debaman pintu yang keras, membuat Bryan memukul kemudi dengan keras.

Sialan!

Apa yang telah ia lakukan barusan? Ia baru saja menakuti Shavira. Tanpa banyak berpikir, Bryan langsung mengejar langkah Shavira yang sedang berlari di trotoar. Dengan langkah besarnya, akhirnya Bryan berhasil mengejar Shavira dan menarik lengan gadis itu.

Dan semuanya terjadi begitu saja, Shavira menamparnya dengan keras hingga membuatnya terkejut, dan membuat seluruh saraf nya berhenti bekerja. Bryan masih mematung di sana, sedangkan Shavira sudah pergi dari sana.

Mr. Possessive With Me [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang