13. Bad Mood!

33.1K 1.6K 7
                                    

Pagi ini Shavira memasuki Studio photo milik Gallen dengan sedikit malas, kenapa harus ia yang menjadi photographer untuk project ini? Kenapa tidak Keenan atau Luciana saja?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Shavira memasuki Studio photo milik Gallen dengan sedikit malas, kenapa harus ia yang menjadi photographer untuk project ini? Kenapa tidak Keenan atau Luciana saja?

"Rambut baru eh?"cibir Gallen.

Shavira hanya mendelik kesal, yaa.. tadi pagi dirinya baru saja mengubah tampilan rambutnya menjadi berponi, dengan alasan ia malas mengikat rambutnya yang panjang.

Ya..ya.. ia tahu jika alasannya itu tidak masuk akal, tapi entahlah, setelah kemarin mengobrol bersama Gallen, ia langsung memutuskan untuk mengubah gaya rambutnya.

"Entah ini kebetulan atau apa, Shamanta juga mengubah gaya rambutnya menjadi berponi sepertimu!"ejek Gallen lagi.

"Lalu maksudmu, aku meniru Shamanta begitu?"kesal Shavira.

Ya tuhan. Kenapa dari semua kebetulan di dunia ini, ia harus berkebetulan dengan Shamanta!

Gallen terkekeh, kemudian mengacak poni Shavira. "Aku tidak mengatakannya, tapi ku rasa sanggahanmu itu benar!"kekehnya sebelum meninggalkan Shavira dengan menahan sejuta kesal di hatinya.

"DAMN YOU!"umpat Shavira yang hanya di tanggapi dengan lambaian tangan dari Gallen Harisson.

Ya tuhan! Kenapa semua orang terlihat menyebalkan pagi ini!

Hai Shavira!"sapa Keenan, teman satu pekerjaan Shavira.

"Hmm.."Shavira hanya membalas sapaan pria berambut pirang itu dengan gumaman saja.

"Sepertinya kau sedang dalam mood yang kurang baik saat ini!"kekehnya.

"By The Way, potongan poni mu bagus juga, kau terlihat semakin manis saja"imbuhnya.

"Thanks! Apa Shamanta sudah tiba?"tanya Shavira.

"Sudah, dia sedang mengobrol dengan Luciana. Ah, anak itu sangat tergila-gila kepada Shamanta"ucap Keenan.

Siapa sih yang tidak menyukai Shamanta? Dia model cantik dan terkenal, tentu banyak yang menyukainya.

Termasuk Bryan mungkin---

Shavira menggelengkan kepalanya, kenapa di saat begini ia malah mengingat Bryan dan mencampur adukan pekerjaan dengan masalah pribadi. 'Oh, ayolah Shavira. Sadar. Kau tidak ada hubungan apapun dengan Bryan, dan berhentilah bertingkah seperti kekasih yang sedang cemburu!'

"Kau tahu, dia datang bersama kekasihmu..."bisik Keenan, yang membuat tubuh Shavira menegang.

Apa katanya? Shamanta datang bersama Bryan? B R Y A N?

Ya tuhan, dua manusia itu benar-benar ingin memanasinya ya?!

"Dia bukan kekasihku! Dia hanya temannya kak Jamie yang kebetulan sudah menganggapku seperti adiknya sendiri!"ucap Shavira. Sebisa mungkin ia menutupi perasaannya yang---sedikit kecewa akan apa yang Keenan sampaikan.

"Tapi kalian terlihat---"

"Shut up! Atau aku akan mencungkil bola matamu!"ketus Shavira dengan tatapan tajam sembari menunjukkan kuku tangannya yang panjang, dan di cat dengan warna hitam.

"Uh--oh..baiklah...baiklah..."

Shavira mengibaskan rambutnya, kemudian berjalan meninggalkan Keenan yang tersenyum lebar melihat tingkah Shavira barusan.

Well... ia tahu jika Shavira cemburu barusan, namun memang dasarnya gadis itu selalu saja bisa menyembunyikan semuanya.

*****

Mr. Possessive With Me [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang