Bryan terdiam, mendengarkan Shavira yang sejak tadi terus mentertawakannya. Sialan! Semua ini karena Shamanta, ia benar-benar malu sekali.
Kini Shavira dan Bryan sudah berada dalam satu mobil yang menuju arah pulang, Shavira benar-benar tidak mengerti mengapa Bryan sepanik itu barusan?
Setelah Shavira menjelaskan jika ia pergi ke hotel untuk memenuhi undangan reuni SMA-nya, Bryan juga ikut merayakannya bersama Shavira dan semua alumni SMA-nya Shavira. Bryan sangat menikmatinya, karena seumur hidupnya ini baru pertama kali dirinya pergi ke acara semacam ini, ia tidak pernah datang ke acara reuni SMA-nya, alasannya sangat simple, ia tidak mau berhubungan dengan masa lalunya.
Tepat ketika lampu jalanan berubah menjadi merah, Bryan menoleh ke arah Shavira yang juga sedang menatapnya.
Bryan terus menyelami manik mata milil gadis itu, gadis yang mampu membuatnya merasakan jutaan perasaan asing di hatinya.
"Sebenarnya, apa yang telah kau lakukan kepadaku Shavira..."gumam Bryan yang masih dapat di dengar oleh Shavira.
Shavira juga tidak tahu, apa yang telah Bryan lakukan kepadanya, kenapa pria itu berdampak sangat besar untuknya?
Keduanya masih saling bertatapan, dan semuanya terjadi begitu saja. Shavira tidak tahu kapan Bryan melepaskan seatbelt milik pria itu, Shavira juga tidak tahu kapan bibir milik pria itu mendarat di bibirnya, dan tanpa sadar, Shavira sudah mengalungkan tangannya ke leher Bryan, membiarkan Bryan melakukan semuanya, menciumnya lebih dalam lagi.
Hingga tanpa sadar, lampu di sisi jalan telah berubah menjadi warna hijau, lalu sebuah bunyi klakson yang berasal dari belakang mobil mereka, membuat keduanya terperanjat.
"Oh shit!"umpat Bryan pelan, pria itu segera menjauhkan wajahnya daru Shavira dan mulai serius mengemudi.
Sama halnya dengan Shavira yang memalingkan wajahnya ke samping, berusaha menyembunyikan detak jantungnya yang menggebu serta wajahnya yang terasa memanas.
*****
"Tunggu---tunggu, kita akan kemana?"pekik Shavira, setelah akhirnya ia sadar jika ini bukanlah arah jalan ke rumahnya.
Bryan tidak menanggapi, pria itu masih sibuk menyetir mobilnya, dan rasanya Shavira ingin memukul wajah pria itu sekarang juga.
Shavira bohong, jika aciuman itu tidak berefek apapun kepadanya, Shavira masih malu untuk menatap wajah Bryan, karena setelah melihat wajah pria itu ia akan mengingat insiden barusan di lampu merah.
Benar-benar memalukan.
"Kita akan ke appartement ku dulu, aku sudah ingin menghajar wajah anak nakal itu!"ucap Bryan dengan sedikit ada nada kesal di sana.
"Anak nakal? Siapa?"tanya Shavira, sembari turun dari mobil milik Bryan yang sudah terparkir rapi di basement.
"Shamanta!"jawab Bryan.
Shavira kini tidak lagi mengikuti langkah Bryan, gadis itu terdiam dan mencerna ucapan Bryan barusan.
'Jadi, Bryan dan Shamanta tinggal satu apartement?'batinnya.
Tidak bisa di pungkiri jika hatinya merasa tercubit dengan fakta ini. Jika Bryan tinggal bersama Shamanta, jadi ciuman barusan artinya apa? Apa Bryan hanya menjadikannya pelampiasan saat dirinya tidak bersama Shamanta?
"Shavira, ayo!"
Shavira tidak tahu, sejak kapan pria itu berbalik ke arahnya, dan menarik lengan Shavira untuk mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Possessive With Me [Completed✔]
RomantizmShavira Greyson, wanita ceria dan memiliki sifat mudah beradaptasi. Tiba-tiba terjebak ke dalam kehidupan seorang Bryan Kaslavo. Pria angkuh yang tiba-tiba muncul dan membawanya terjebak lebih dalam ke kehidupannya yang rumit dan gelap. Memasuki keh...