EXTRA PART

50.7K 1.4K 40
                                    

Beberapa Tahun Kemudian...

"DAVIN! DAVIN...!"teriak Bryan yang memenuhi mansion ini.

Pria itu terlihat sangat kesal, karena putra sulungnya itu baru saja mengotori bagian dalam sepatunya dengan susu.

Bryan tidak mengerti mengapa putra sulungnya itu tumbuh menjadi anak nakal dan menyebalkan. Tidakkah anak itu tahu jika dirinya benar-benar sudah sangat terlambat?

"DAVIN!"teriaknya sekali lagi.

Lalu tak lama sosok wanita yang sedang menggendong balita berusia satu tahun, berjalan kearah sang suami.

"Ada apa Bryan?"tanya Shavira.

Iya, mereka memiliki dua orang putra yang pertama bernama Davian Matius Kaslavo, dan si kecil adalah Christian Kaslavo.

"Dimana Davin?"ketusnya.

Shavira mendesah pelan, akhir-akhir ini Davin memang rewel dan membuat ayahnya kesal setengah mati.

"Kenapa lagi?"tanyanya.

"Kau lihat, anak itu baru saja menumpahkan susu ke dalam sepatuku! Apa dia tidak tahu jika aku sudah sangat terlambat!"ketusnya.

Shavira tersenyum kecil, memanggil Marissa assistent rumah tangganya dengan isyarat.

"Tolong gendong Christ sebentar ya..."ucapnya.

"Baik nyonya..."

Shavira kembali menatap suaminya, "Sudahlah, aku akan mengambilkan sepatu yang baru untukmu!"

Bryan kembali mendengkus, "Aku tidak tahu apa mau anak itu!"

Shavira kembali tersenyum, bergegas naik ke atas mengambilkan sepatu yang baru untuk Bryan, kemudian segera menuruni anak tangga, ia tersenyum ketika melihat Davin sang putra sulungnya sedang bersembunyi di bawah tangga dan terkekeh geli kepadanya.

Shavira menggelengkan kepalanya, ia benar-benar tidak bisa marah kepada putranya itu.

"Minta maaf sana kepada daddy..."bisiknya.

Anak itu mengangguk, dan menghampiri sang ibu, kemudian mereka berjalan bersama menuju sang ayah berada.

Anak itu mengangguk, dan menghampiri sang ibu, kemudian mereka berjalan bersama menuju sang ayah berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nah ini dia, si anak nakal. Kau tahu apa kesalahanmu hari ini?"kesal Bryan.

Davin menundukkan wajahnya, "Aku tahu, Maaf ayah..."

"Bryan sudahlah, biar aku yang menghukum Davin nanti. Sekarang lebih baik kau segera pergi ke kantor."Shavira menengahi.

"Kenapa kau selalu memanggilku ayah?"tanya Bryan.

Satu lagi, Bryan tidak mengerti kenapa Davin selalu memanggilnya 'Ayah' padahal Shavira selalu membiasakan kedua anaknya agar memanggil Bryan dengan sebutan daddy.

Alih-alih menjawab, Davin justru malah bersembunyi di balik punggung sang ibu.

"Bryan sudah..."ujar Shavira lagi.

"Ya sudah, aku berangkat!"ucapnya, sembari mengecup kening sang istri, dan mengabaikan Davin yang menatapnya dengan sedih.

"Hati-hati sayang..."

Bryan mengangguk, lalu menggendong tubuh Davin membawa anak itu sampai ke halaman depan mansion.

"Ayah tidak marah padaku?"tanyanya.

Bryan mengecup pipi Davin, "Tidak sayang, ayah tahu jika kau hanya ingin menarik perhatian ayah kan?"

Davin mengangguk gemas, kemudian membalas kecupan ayahnya, kemudian mereka berdua terkekeh.

Shavira tahu? Se kesal apapun Bryan kepada Davin, ia tidak akan pernah membenci si anak nakal itu.

"Kau jaga mommy dan Christ ya, ayah akan bekerja..."ucapnya.

Davin mengangguk dan mengangkat kedua jempol kecil miliknya ke udara.

Benar-benar menggemaskan.

Shavira tersenyum, menatap haru kepada Bryan dan Davin, kemudian beralih menatap kepada Christ yang kini sudah berada di gendongannya.

Semuanya benar-benar sangat sempurna, terima kasih tuhan...

Mr. Possessive With Me [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang