"Tebak, siapa yang menjadi photographer ku?"tukas Shamanta yang tengah bersandar pada dada bidang milik Bryan.
Bryan tampak mengerutkan dahinya, "Siapa?" Setelahnya pria itu kembali sibuk dengan laptop di hadapannya.
"Kau tidak penasaran?"tanya Shamanta dengan nada jenaka, berharap perhatian Bryan akan teralihkan kepadanya.
Bryan mendesah pelan, menutup laptop miliknya dan kini sepenuhnya perhatian pria itu teralih kepada Shamanta yang masih setia bersandar di dadanya.
"Siapa?"tanya Bryan.
"Adiknya Jamie!"pekik Shamanta dengan senang. Kemudian ia merasakan jika Bryan sedikit menegang.
"Kau tahu, dia baru saja berganti model rambut dengan memiliki poni sepertiku--ah, sayangnya aku belum berkenalan dengannya, karena tepat ketika kau datang menjemputku, ia langsung pergi bersama Keenan..."
Shamanta masih terus bercerita, tentang kekagumannya kepada Shavira, dan tanpa sadar, Bryan sudah tidak lagi berminat mendengarkan cerita Shamanta, ia hanya terfokus kepada sebuah nama yang Shamanta sebut barusan.
Seperti, 'Siapa Keenan?' Atau, 'Ada hubungan apa dengan Shavira'. Apa lagi, Shamanta baru saja bercerita jika keduanya nampak sangat---mesra?
Demi tuhan! Bryan sangat terusik dengan kata-kata Shamanta yang mengatakan, jika Shavira terlihat sangat mesra dengan Keenan, mereka tampak bergandengan tangan juga.
Double shit!
"Kemana mereka pergi?"tanya Bryan.
"Siapa?"tanya Shamanta yang sedikit bingung dengan pertanyaan Bryan yang nampak sangat ambigu baginya.
"Shavira dan pria itu!"lugas Bryan.
Dan lagi-lagi Shamanta kembali mengerutkan keningnya, merubah posisinya hingga tidak lagi bersandar pada dada bidang milik pria itu.
"Bicara yang jelas bodoh! Kau ini ambigu sekali!"sungut Shamanta.
"Berhenti berbelit-belit! Cukup katakan saja, kemana Keenan pergi bersama gadis itu?"kesal Bryan.
Dan Bryan kembali berdecak, ketika Shamanta tidak kunjung menjawabnya, gadis itu malah tampak menahan tawanya.
"Jangan tertawa! Aku tidak butuh itu. Aku hanya butuh---"
"Kau cemburu eh?"
Oh shit!
Seharusnya Bryan tahu, jika gadis yang tengah berada di sampingnya itu benar-benar sangat menyebalkan.
"Lupakan! Aku tidak peduli!"dusta Bryan, yang di balas dengan anggukkan kepala oleh Shamanta.
"Kau yakin?"tanya Shamanta masih dengan wajah gelinya.
Bryan hanya mendengus, sialan! Ia tertangkap basah sedang cemburu oleh Shamanta. Dan ini benar-benar triple shit!
"Kau yakin?"tanya Shamanta sekali lagi, yang sialnya membuat Bryan semakin penasaran.
"Jika tidak salah, aku sempat mendengar bahwa Keenan mengajak siapa? Aku lupa nama gadis itu"
"Shavira!"sahut Bryan dengan cepat.
"Ah, iya. Keenan mengajak Shavira ke hotel, untuk---"
"Wait---wait--hot--hotel!?"pekik Bryan.
Dan Shamanta mengangguk, "HEY! KAU MAU KEMANA?"teriak Shamanta, ketika melihat Bryan meraih kunci mobil miliknya yang berada di atas meja dengan cepat.
Dan, selanjutnya yang Shamanta dengar adalah suara debaman pintu yang keras, lalu setelah itu Shamanta terbahak-bahak sendirian di dalam Apartement.
Ya tuhan, Shamnta benar-benar tidak bisa menahan tawanya, Bryan bahkan tidak membiarkannya untuk melanjutkan ucapannya yang belum selesai.
Bryan benar-benar menggemaskan jika sedang cemburu!
*****
Ponsel Shavira terus berdering, membuat sang pemilik berdecak kesal dan segera menjawab panggilan dari orang yang sudah ratusan kali menelponnya. Shavira tidak mengerti, mengapa pria itu terus menelponnya.
"Ya! Shavira speaking..."
"Kau dimana? Jamie memintaku untuk menjemputmu sekarang!"
Shavira melongo, ha? Apa pria itu tidak salah bicara?
"Kau dimana Shavira!" Pria itu kembali bersuara, namun kali ini suaranya terdengar sedikit meninggi.
"Aku di hotel,---"
"Di hotel? Oh Shit! Beritahu aku dimana alamatnya!"
"Bryan? Kau ini kenapa?"akhirnya Shavira menyuarakan kebingungan dirinya.
"Jamie memintaku untuk menjemputmu!"
"Apa yang kau katakan? Aku sedang--"
"Oh Shit! Diam disana, dan jangan kemana-mana!"
Tut... tut...
Shavira menatap ponselnya dengan dahi yang berkerut, ia masih tidak mengerti dengan semua yang Bryan katakan di telepon barusan. Tak ingin terlihat bodoh, Shavira memilih memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas ransel miliknya, persetan dengan segala kebingungannya tentang pria itu.
Ia harus bersenang-senang karena ini adalah, pesta reuni SMA yang tidak mungkin ia lewatkan.
"Shavira, C'mon!"ajak Keenan. Dan dengan senang hati Shavira mengangguki ajakan Keenan.
Shavira dan Keenan adalah teman satu SMA, dan kemudian mereka kembali bertemu di universitas, dan kebetulan berada di kelas yang sama. Jadi Keenan dan Shavira memang datang ke hotel untuk datang ke acara reuni SMA bersama Keenan.
Shavira yang tengah asyik mengobrol dengan Keenan dan beberapa teman alumni SMA-nya, tiba-tiba tersentak ketika menemukan sosok Bryan yang sudah berada di hadapannya dengan mata yang menatapnya dengan tajam. Lalu tanpa aba-aba, pria itu menarik lengan Shavira dan berpura tuli dengan teriakan Shavira.
Demi tuhan! Bryan benar-benar cemburu melihat kedekatan Shavira dan Keenan, Shamanta benar jika mereka berdua memang terlihat sangat mesra sekali, sampai rasanya Bryan ingin menghajar wajah pria yang berani menyentuh Shavita.
"BRYAN CUKUP!"teriak Shavira, yang berhasil membuat langkah Bryan terhenti.
Bryan menghadap kepada Shavira, tanpa melepaskan cekalan lengannya dari tangan Shavira.
"Kau pikir, apa yang kau lakukan?"kesal Shavira.
"Harusnya aku yang berkata seperti itu padamu, apa yang kau lakukan dengan Keenan disini!"tegas Bryan.
Mereka berdua masih berada di loby hotel. Dan apa? Apa yang pria itu katakan barusan?
Apa pria itu tidak melihat jika dirinya dan Keenan sedang berada di acara Reuni SMA?"Apa?"tanya Shavira, ya tuhan! Kenapa pria di hadapannya ini sangat aneh?
Bryan memutar kedua bola matanya. "Jamie akan memcungkil mataku, jika aku membiarkanmu menginap di hotel ini dengan pria itu!"
Alih-alih takut kepada Bryan, Shavira justru malah terbahak sendirian, hingga ia dan Shavira menjadi bahan tontonan sekarang.
"Apa yang lucu?"tanya pria itu masih dengan wajah penuh kesalnya.
"Ayo ikut aku!"ajak Shavira, kini giliran Shavira yang menarik lengan Bryan untuk ikut dengannya.
Setelah lama mereka berjalan, Shavira menunjuk sebuah spanduk besar yang terpasang di pintu masuk balroom hotel, dan Bryan sadar inilah alasan kenapa tadi Shavira mentertawakannya.
Jadi ia salah faham? Jadi Shamanta baru saja menipunya?
DAMN YOU SHAMANTA!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Possessive With Me [Completed✔]
RomanceShavira Greyson, wanita ceria dan memiliki sifat mudah beradaptasi. Tiba-tiba terjebak ke dalam kehidupan seorang Bryan Kaslavo. Pria angkuh yang tiba-tiba muncul dan membawanya terjebak lebih dalam ke kehidupannya yang rumit dan gelap. Memasuki keh...