🥀Lima

2.1K 198 36
                                    

"Selamat siang tuan Rizky," ucap pria yang berpakaian serba hitam.

"Siang! Baiklah aku ingin bertanya? apa kau sudah mendapatkan informasi tentang mantan istriku," Rizky menatap Erlan pria yang selalu diandalkan nya.

"Saya sudah mendapatkannya!" jawab Erlan membuat Rizky bangkit dari tempat duduknya dan berjalan beberapa langkah dan menepuk bahu Erlan beberapa kali.

"Memang kau selalu bisa diandalkan,"

"Terimakasih! Tuan," Erlan membungkukan tubuh nya sebagai rasa hormat.

"Baiklah! Ayo katakan apa informasi yang sudah kau dapatkan aku sungguh tak sabar untuk mendengarnya,"

"Begini Tuan!" Erlan mulai menceritakan informasi yang sudah didapatkan nya pada Rizky.

"Setelah perceraian nya dengan tuan, dia tak pernah menikah dengan pria lain dan tetangga nya mengatakan jika anak yang tinggal bersama mantan istri tuan itu adalah murni anak kandung nya. Tapi saat saya tanya pada tetangga siapa ayah dari Ken, tetapi tetangga itu tidak mengetahui nya. Ada juga yang mengatakannya jika Ken adalah anak dari suami Dinda yang telah menceraikannya dulu. Jika saya simpulkan maka Ken adalah anak dari tuan Rizky,"

Hah!

Apa benar jika Ken adalah darah dagingnya?

Apa yang disimpulkan Erlan itu benar?

Tapi!

Ia meragukannya! Ken tidak mungkin darah dagingnya.

"Tuan Rizky! Kenapa anda melamun?"

Rizky tersadar dan mulai mengusap pelipisnya pelan. "Hm, tidak!" jawab nya.

"Apa kau sudah tau dimana rumah Dinda sekarang?" tanya Rizky menatap Erlan dengan sebegitu insten.

"Sudah! Tuan!" balas Erlan disertai senyuman tipis dibibirnya.

"Maafkan saya tuan jika kesimpulan saya tadi menganggu pikiran tuan," kata Erlan dengan merasa bersalah atas kelancangan pendapatnya.

"Itu sih cuma kesimpulan dari saya! Tapi kemungkinan kesimpulan saya salah tuan!"

Pikiran Rizky berkecamuk, ia sekarang tak bisa berpikir secara logis.

"Dimana rumah mantan istri saya?" tanya Rizky kembali.

"Itu tuan, rumah nona Dinda berada dijalan cempaka putih dekat trotoar jalan yang tak jauh dari sini," jelas Erlan!

Sedangkan Rizky menganggukan kepalanya mengerti dengan ucapan Erlan. "Terimakasih atas informasi yang telah kau berikan,"

"Sama-sama tuan!"

"Tolong handle dulu pekerjaanku sebentar! Aku ada keperluan diluar."

"Tentu! Tuan saya akan menghandle pekerjaan tuan..."

"Jika ayahku mencariku bilang saja jika aku bertemu dengan Mici,"

"Baik!"

Rizky mulai keluar dari kantor dengan tergesa-gesa. Yang terpenting sekarang ia ingin bertemu dengan Dinda dan menanyakan siapa ayah dari Ken!

KEMBALI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang