🥀Enam Belas

1.1K 128 19
                                    









Halooooo semuanyaaaa, ada yang kangen nggak sih sama cerita ini? Udah lama loh aku nggak next cerita ini. Mungkin udah 2 bulan lamanyaaa cerita ini nggak diup. Tapi tenang aja hari ini KEMBALI akan dinext... So, selamat membacaaaa semuanyaaaa...

▪▪▪▪

Dinda membaringkan tubuhnya, pikirannya melayang pada ucapan yang ia katakan tempo hari, dimana saat ia menerima lamaran Mike.

Ada perasaan ragu saat ia mengatakannya tapi ini semua sudah pilihannya menerima lamaran Mike, jujur saja bayangan Rizky masih saja terbelengu dalam benaknya, namun ia tak mau terus-terus memikirkan pria itu. Ia harus memantapkan hatinya pada satu pria yaitu untuk Mike. Ia harus bisa melupakannya, harus bisa.

Tapi ia terus memikirkan perkataan Rizky yang menyatakan bahwa pria itu sekarang mencintainya, tapi apakah ucapannya bisa ia percaya.

'Kumohon berikan aku satu kesempatan untuk memperbaiki semuanyaa..'

Kesempatan? Ck! yang benar saja..

Pikirannya melayang jauh saat proses pembuatan Ken, pria itu bahkan mencumbui tubuhnya dengan ganas, bahkan ia merintih pun dengan sigap Rizky akan mencengkram rahangnya dengan amat kuat membuat ia tak bisa mengatakan apapun.

Perlakuan Rizky waktu itu amat begitu kasar, tak hanya melukai fisiknya tapi jiwa dan raganya terluka akibat perlakuan Rizky yang begitu kejam padanya.

Malam pertama harusnya malam yang tak akan terlupakan bagi pasangan suami-istri diluar sana, tapi beda dengannya malam pertama itu layaknya sebuah pembantaian. Mengingatnya saja membuat ia bergidik ngeri.

Perlakuan kasarnya, umpatan kejamnya yang setiap malam selalu saja membuatnya menangis. Rizky tak menghargai ia sebagai istrinya, tapi Rizky menganggapnya layaknya budak.

Sungguh,.. perlakuanya dulu sangat-sangat mengerikan.

Bukannya ia terus mengingatnya, hanya saja ia tak bisa melupakannya..

Tapi sekarang sikafnya berubah drastis. Tatapan matanya tak setajam dulu, bahkan sekarang tatapan matanya memancarkan kelembutan saat Rizky menatapnya.

Entah kenapa ia tak bisa melupakan hal-hal buruk yang telah Rizky lakukan padanya. Seberapa pun ia membenci pria itu tapi ia masih saja tak bisa melupakan bayangan wajah Rizky.

'Dinda, lupakan dia..'

Ucapnya pada dirinya sendiri. Dinda menghembuskan nafasnya kasar, sekarang ia akan benar-benar melupakan Rizky.

'Dinda, kau harus lupakan dia. Cobalah buka hatimu untuk pria yang jauh lebih mencintaimu....'

Ingatnya pada diri sendiri.

Ia akan mencoba melupakannya perlahan-lahan, hingga ia benar-benar melupakan Rizky.

Drt..

Drt..

Drt..

  Getaran dari ponselnya. Mampu membuyarkan lamunanya. Ia mendapati pesan dari Mike—dengan cepat ia membukanya.

Mike▪

Aku merindukanmu. Rasanya aku tak bisa menahan kerinduan ini...

Senyum Dinda melebar ketika membaca sebuah pesan singkat dari Mike yang mampu membuat pipinya merona.

Dinda▪
Aku pun merindukanmu.

Dinda membalas pesan dari Mike, senyumnya masih terpantri disana—dibibir tipis milik Dinda. Ken, menatap ibunya yang senyam-senyum sendiri, membuat ia penasaran hal apa yang yang membuat ibunya tersenyum.

KEMBALI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang