Rasanya Bella tak bisa berhenti tersenyum sejak kemarin. Ia masih tidak percaya Rey, sahabatnya kini sudah menjadi pacarnya. Bella sudah memberi tahu Wila soal hubungannya dengan Rey. Dan respon Wila sangat baik.
Awalnya Bella agak takut-takut menceritakan hal ini pada mamanya karena selama ini Bella belum pernah pacaran. Ya, pacar pertamanya adalah sahabatnya sendiri.
Bella duduk di teras dengan helm putih di mejanya. Ia menunggu Raka menjemputnya. Sambil menunggu, ia membalas pesan dari Rey yang sebenarnya sudah ia lihat tadi pagi melalui notifikasi. Tapi karena tak mau keasikan chat dan akhirnya terlambat, Bella memilih membalasnya saat ini saja.
Tak bisa ditahan, bibirnya melengkung ke atas membaca chat-chat dari sang pacar.
Rey : pagi lovely
Rey : jangan lupa mandi
Rey : beleknya diapus
Rey : nama boleh Bella tapi jangan belekan
Rey : gausah cantik" nanti banyak yg naksir:(
Rey : semangat ya sekolahnya❤
Jari-jari Bella mengetikkan balasan untuk Rey.
Bella : wkwk pagi" dah bawel aja
Bella : iya iya aku udah mandi kok ini
Rey : sekarang lagi ngapain?
Bella : lagi nungguin Raka
Rey : oohh okee
Rey : hati-hati di jalan ya
Rey : aku mau kumpul ke pelatih dulu sama temen"
Rey : bye sayang
Bella : okee semangatt
Rey : i love you
Bella : too
Rey : apanya yg too?
Bella : itu tadii
Rey : apa??
Rey : ngomong yg lengkap dong
Bella : iya deh
Bella : i love you too
Rey : gitu dong.. pacar aku harus berani
Rey : dah sayang aku mau kumpul dulu
Rey : byee
Bella : iya semangaatt
Suara klakson dari depan pagar membuat Bella segera menyimpan ponselnya dan mengambil helm. Bella segera menghampiri Raka.
"Lo kesambet?" tanya Raka ketika Bella sudah berdiri di samping motornya.
Bella mengernyit. "Kesambet apaan?"
"Ya abisnya lo di teras senyam-senyum sendiri. Siapa tau lo kesambet."
Bella naik ke motor Raka. "Lagi chat-an sama Rey."
Garis wajah Raka berubah begitu saja. "Oh gitu."
"Iya. Ayok berangkat." Bella memperbaiki helmnya.
Rahang Raka mengeras. Cowok itu menghela napas pelan, menginjak gigi kemudian melajukan motornya ke sekolah.
Jika menuruti egonya, ia jelas akan marah. Ia tidak mau jika gadis yang disayanginya justru jadian dengan cowok lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zone Compatible ✔
Teen Fiction[C O M P L E T E D] Kompatibel : bergerak sesuai keserasian, kesesuaian Kadang kita menilai diri sebagai protagonis padahal tanpa sadar kita menjadi antagonis untuk orang lain. Sebuah kisah sederhana tentang cinta dan ketulusan. Start : [20 November...