Bella merebahkan dirinya di ranjang setelah menyimpan ransel birunya. Gadis itu memejamkan mata lelah.
Hari ini, panitia pensi pulang pukul 5 sore. Untungnya mereka berhasil menyelesaikan 3 stan sebelum pukul 6 sore.
Bella beranjak. Meraih botol air dingin yang ia letakkan di meja belajarnya. Ia mengegak keseluruhan isinya. Bella menghela napas. Membayangkan besok akan mendirikan 5 stan lagi saja kepalanya sudah pusing. Apalagi ketika mendirikan besok.
Bella terdiam sebentar. Ia ingat sesuatu. Gadis itu meraih tasnya. Mengeluarkan sebatang coklat dan sekotak susu dingin yang ia dapatkan di perpustakaan tadi. Bella meraih selembar kertas kecil yang di tempel di coklat itu.
Jangan kecapean, Bel.
Hanya satu kalimat itu yang tertulis. Bella hafal tulisan tangan siapa itu. Gadis itu meremas kertas kecil tadi.
"Kenapa sih, lo harus peduli sama gue di saat lo udah ambil keputusan untuk ngejauh? Kenapa juga gue harus mikirin lo terus?! Gue cape nyiksa perasaan sendiri. Stop peduli sama gue kalo lo emang mau ngejauh. Jangan buat gue bingung, Ka," omel Bella entah kepada siapa. Setitik air matanya jatuh.
Akhir-akhir ini Bella jadi lebih perasa. Entah sudah berapa kali ia menangis dalam minggu ini. Dan penyebabnya masih sama. Raka Erfanda.
Bella menyeka air matanya. Ia meraih ponsel dari sakunya. Ada beberapa pesan dari Rey yang belum sempat dibacanya. Bella tersenyum tipis membaca pesan-pesan yang dikirim cowok itu.
Bella : aku baru pulang nih
Bella : tadi abis nyiapin 3 stan untuk pensi sekolah
Bella : kamu lagi istirahat? Besok tanding kan?
Tak butuh waktu lama, balasan dari Rey datang.
Rey : pasti capek nyiapin stan
Rey : sabar ya sayang
Rey : iya aku lagi istirahat di kamar sama temen" yg lain
Rey : doain aku tanding besok ya
Bella : iya dong pasti aku doain
Bella : jam berapa tandingnya? Kalo sempet aku telpon deh
Rey : jam 8 pagi kayaknya udah ngumpul di sana persiapan
Rey : mulainya sih jam 9
Rey : kamu masih nyiapin pensi kan besok?
Bella : iya besok nyiapin 5 stan targetnya
Rey : wah lama itu
Rey : gapapa kok kalo kamu gak bisa nelpon. Kan capek bgt besok
Bella : beneran?
Rey : iya sayang
Rey : skrg mending kamu mandi. Abis itu nanti kita vc
Bella : oke aku mandi dulu. Tunggu ya
Rey : oke
Bella meletakkan ponselnya di meja belajar. Ia meraih handuk dan baju tidurnya, kemudian melangkah masuk ke kamar mandi.
Tepat ketika Bella keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah, ponselnya berdering. Bella meraih ponsel yang ia letakkan di meja belajar tadi. Sesuai dugaan, Rey menelepon.
Bella tersenyum tipis. Ia melangkah ke balkon dan menerima panggilan dari Rey.
"Pas banget kamu nelpon aku keluar dari kamar mandi," ucap Bella ketika wajah Rey sudah tampil di layar ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zone Compatible ✔
Teen Fiction[C O M P L E T E D] Kompatibel : bergerak sesuai keserasian, kesesuaian Kadang kita menilai diri sebagai protagonis padahal tanpa sadar kita menjadi antagonis untuk orang lain. Sebuah kisah sederhana tentang cinta dan ketulusan. Start : [20 November...