Jika ada sesuatu yang paling malas Lana lakukan, maka berdandan dan mempercantik diri adalah kemalasan terbesarnya. Lana bukannya tidak suka, dia hanya sangat malas untuk melakukannya. Seperti halnya gadis lain yang sudah beranjak dewasa, Lana mempunyai alat-alat make up untuk mempercantik dirinya. Walaupun dalam keseharian, gadis itu lebih memilih untuk hanya memakai sunblock dan memoleskan lip tint di bibirnya. Lana juga lebih senang memakai perpaduan kaos-jeans atau kemeja-jeans dalam kesehariannya, meskipun di lemarinya juga ada beberapa dress anggun yang seharusnya bisa sesekali dia kenakan.
Di hari sabtu yang cerah ini, Lana sudah disibukkan dengan semua hal yang bertolak belakang dari biasanya.
Lana mengacak-acak isi lemarinya demi mendapatkan baju anggun yang sudah lama tidak dia pakai, lalu memoleskan make up di wajahnya satu jam sebelum seseorang berjanji untuk menjemputnya.
Satu minggu ini dilewati Lana dengan hal-hal yang tidak terduga. Dari mulai Raka yang sakit, tugasnya yang lagi-lagi tak kunjung diterima oleh asisten dosen, juga kabar pertunangan Teh Tata yang sangat mendadak didengarnya dari Raka. Tethania Putri Soeharsono akan bertunangan dengan pacarnya, dan seharusnya itu bukannya hal besar bagi Lana.
Bukan hal besar sebelum Teh Tata sendiri yang menelepon Lana untuk ikut bersama Raka ke acara pertunangannya. Dan gadis yang berusia lebih tua darinya itu baru memberikan kabar kemarin malam. Membuat Lana pusing memikirkan baju apa yang akan dia kenakan. Tapi pada akhirnya, pilihan Lana jatuh pada sebuah atasan putih polos dengan model off shoulder dan dipadukan dengan samping batik yang tertumpuk dengan baju-baju lainnya di lemari. Untung saja Lana masih bisa menemukannya, kalau tidak, ntahlah. Mungkin dia akan meminjam baju Kayara atau Regina.
Saat ini, Lana sedang duduk di kursi depan pos satpam. Lana hanya tinggal menunggu Raka menjemputnya. Mereka akan berangkat ke rumah Raka di Rancanumpang bersama. Awalnya, Lana sempat kebingungan tentang alasan Teh Tata yang jelas-jelas baru ditemuinya sekali itu mengajaknya untuk menghadiri acara pertunangan gadis itu-yang biasanya hanya di hadiri oleh keluarga saja. Lana sempat beberapa kali bertanya pada Teh Tata, tapi gadis itu hanya bilang 'Teteh pengen kamu dateng aja, Bunda juga sekalian mau ketemu Lana.' sebuah alasan yang masih mengambang di otak Lana. Saat ditanyakan pada Raka pun, lelaki itu hanya bilang tidak tau, memang tidak ada gunanya bertanya pada Raka.
Sebuah mobil terparkir di depan kosnya, menampilkan sosok jangkung yang berlari keluar dari mobil itu, menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brainwave
FanficKelana pikir senyuman lebarnya akan menyembuhkan. Tekadnya untuk tetap giat belajar, membangun koneksi baik dengan banyak orang, selalu bertingkah ceria.. Kelana pikir itu semua cukup untuk memperbaiki kerapuhan di dirinya. Menambal sebuah bidang ya...